Terbit: 20 April 2022 | Diperbarui: 28 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Tapai atau populer dengan sebutan tape adalah penganan yang dibuat dari fermentasi beras ketan atau singkong. Salah satu informasi yang banyak beredar mengatakan bahwa mengonsumsi penganan ini dapat memperlancar dan memperbanyak ASI. Meski diklaim bermanfaat, ada juga ibu yang masih ragu untuk mengonsumsinya karena proses pembuatan kudapan ini. Lantas, bolehkah ibu menyusui makan tape?

Bolehkah Ibu Menyusui Makan Tape? Cek Penjelasannya

Kandungan Nutrisi pada Tape

Tape merupakan makanan terfermentasi yang terasa manis dan sedikit hangat di tubuh. Rasa manisnya berasal dari fermentasi ragi yang menghasilkan gula. Sedangkan rasa panasnya karena kandungan alkohol di dalamnya. Namun berbeda dengan alkohol pada umumnya, alkohol pada tape tidak menyebabkan mabuk seperti minuman keras.

Berikut adalah kandungan yang terdapat pada tape, antara lain:

  • Air: 57,4 gram.
  • Energi: 169 kkal.
  • Karbohidrat: 40,2 gr.
  • Protein: 1,4 gr.
  • Lemak: 0,3 gr.
  • Serat pangan: 2 gr.
  • Kalsium: 21 mg.
  • Fosfor: 34 mg.

Kandungan kalsium dan fosfornya sangat berperan dalam pertumbuhan tulang dan gigi si Kecil sekaligus menjaga kepadatan tulang belakang ibu. Tape juga mengandung bakteri baik yang berfungsi sebagai probiotik bagi pencernaan. Namun secara umum kandungan gizinya terbatas.

Sementara terkait klaim tape dapat meningkatkan produksi ASI, sebenarnya hal tersebut belum didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Justru kandungan alkoholnya dapat menurunkan produksi ASI.

Sedangkan kandungan gula memang dapat meningkatkan energi dan diperlukan untuk mendukung aktivitas sehari-hari, akan tetapi konsumsi gula berlebih juga berbahaya bagi kesehatan.

Baca Juga: Bolehkah Ibu Menyusui Makan Durian? Ini Penjelasannya

Bolehkah Ibu Menyusui Makan Tape

Ketika ibu menyusui ingin mengonsumsi tape, sebaiknya perhatikan risiko yang mungkin terjadi. Pertama, kandungan alkohol di dalamnya. Alkohol adalah salah satu kandungan yang harus dihindari selama masa hamil dan menyusui.

Kandungan alkohol di dalam tape bisa mencapai angka 11 %. Angka ini lebih tinggi dari kandungan alkohol dalam bir yang berkisar antara 3-5%.

Berikutnya, sifat tape yang panas dapat meningkatkan suhu tubuh ibu dan bayi. Hal ini dapat bermanfaat bagi ibu menyusui yang sering mengalami meriang atau menggigil di malam hari. Namun tidak semua bayi tahan akan efek tersebut. Sehingga ada kemungkinan bayi akan demam atau diare.

Pada akhirnya, bolehkan ibu yang sedang menyusi mengonsumsi tape? Jawabannya adalah boleh, namun sebaiknya konsumsi dalam jumlah yang sangat terbatas atau lebih baik dihindari.

Beberapa risiko dapat terjadi pada bayi jika ibu terlalu banyak mengkonsumsi tape adalah:

  • Demam. Penganan ini dapat meningkatkan suhu tubuh.
  • Alergi. Singkong dan ketan sebenarnya minim reaksi alergi. Namun penggunaan ragi atau jamur dapat mengganggu pencernaan si Kecil. Bayi yang alergi ragi dapat mengalami konstipasi, ruam, gatal dan sesak.
  • Diare. Beberapa anak yang pencernaannya sensitif tidak dapat menerima alkohol di dalam tape. Hal tersebut bisa menyebabkan diare atau muntah, dan berpotensi membuatnya dehidrasi.
  • Gangguan perkembangan. Alkohol dalam tape dapat memengaruhi kualitas ASI. Bayi yang mengonsumsi ASI yang mengandung alkohol dapat mengalami gangguan perkembangan motorik.

Dilihat dari risiko yang dijabarkan di atas, sebaiknya ibu menyusui menghindari konsumsi tape. Jika memang ingin mengonsumsi makanan atau minuman yang difermentasi, pilihlah jenis lainnya, misalnya tempe, yoghurt, atau kefir.

Baca Juga: 15 Buah yang Bagus untuk Ibu Menyusui & Pantangannya!

Tips Mengonsumsi Tape bagi Ibu Menyusui

Lantas, bagaimana jika ibu menyusui ingin mengonsumsi tape? Berikut ini adalah tips yang dapat dijalankan agar efek sampingnya tidak membahayakan si Kecil.

  • Pilihlah tape yang segar dan usianya kurang dari 5 hari. Di atas waktu tersebut, alkohol pada tape menjadi jauh lebih tinggi.
  • Jangan minum airnya. Baik tape ketan maupun singkong,hindari mengonsumsi airnya karena di sanalah  banyak kandungan alkohol.
  • Batasi jumlahnya. Sepotong tape singkong atau satu piring kecil tape ketan tidak membahayakan. Namun tahan diri untuk mengonsumsi lebih banyak.
  • Makanlah tape paling tidak dua jam sebelum menyusui atau lebih. Cara lainnya adalah perah dahulu ASI, sehingga jika ibu baru makan tape dan si Kecil minta ASI, anak bisa meminum ASI yang sudah diperah sebelumnya.
  • Perhatikan reaksi bayi setelah minum  ASI yang mengandung tape. Jika terjadi reaksi negatif, berarti anak tidak tahan dengan kandungan tape. Namun jika tidak ada, bukan berarti ibu menyusui dapat mengonsumsi lebih banyak tape.
  • Tunda hingga anak berusia paling tidak 12 bulan. Di usia itu pencernaannya sudah jauh lebih kuat. Diharapkan efek samping tape juga tidak akan terlalu mengganggu.

Tape mengandung beberapa jenis zat gizi serta probiotik yang bermanfaat bagi tubuh. Namun kandungan alkoholnya juga dapat mengakibatkan efek negatif pada anak seperti mual, kembung, diare, dan demam. Jika Anda ragu untuk mengonsumsinya, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. 

 

  1. Anonim. 2020. cassava – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-1473/cassava. (Diakses 10 April 2022).
  2. Anonim. 2021. Benefits of Adding Fermented Food in Prenatal Diet. https://embrywomenshealth.com/benefits-of-adding-fermented-food-in-prenatal-diet/. (Diakses 10 April 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi