DokterSehat.Com- Sudah pernah dengar tentang diet shangri-la? Diet shangri-la ini disebut mampu menurunkan berat badan hingga 15 kilogram lho. Bagaimana penerapannya?
Diet shangri-la ini dicetuskan oleh seorang profesor psikologi di Beijing Tsinghua University yaitu Seth Robert. Diet ini memperbolehkan kita mengonsumsi semua bahan makanan, termasuk makanan yang kita sukai, tanpa perlu menghitung kalori atau merencanakan jenis makanan, prinsip tertentu bahkan berolahraga.
Penerapan diet shangri-la
Diet ini dilakukan dengan hanya dengan menambahkan asupan kalori sebesar 200 hingga 500 kalori yang diperoleh dari 1-4 sendok makan minyak. Minyak yang dimaksud adalah minyak yang tidak memiliki rasa yang kuat misalnya minyak zaitun, minyak biji rami, minyak canola atau minyak walnut.
Minyak ini dianjurkan dikonsumsi atau diminum satu jam sebelum kita mengonsumsi makanan yang memiliki rasa yang kuat, misalnya manis, asin, pedas.
Alasan diet shangri-la menganjurkan konsumsi minyak
Minyak dipilih menjadi bagian utama dalam diet ini karena Robert beranggapan bahwa makanan yang memiliki rasa, misalnya donat cokelat, makanan berbumbu yang kuat akan menyebabkan kita menjadi semakin banyak makan. Hal ini tentu akan meningkatkan asupan kalori.
Minyak adalah makanan yang tanpa rasa sehingga yang juga memiliki kalori, hal ini kemudian yang menjadi dasar agar tubuh tidak ingin banyak makan dan juga mampu mengurangi rasa lapar tubuh.
Lalu, amankah penerapan diet shangri-la?
Pakar kesehatan dan dietitian dari WebMD, Maryann Jacobnsen menyebutkan bahwa meskipun diet ini berhasil, masih belum ada bukti ilmiah yang mendukung efektifitas diet shangri-la.
Jacobsen menambahkan bahwa diet shangri-la tidak tepat diterapkan untuk beberapa kondisi msialnya hipertensi, hiperkolesterol, penyakit jantung atau diabetes. Asupan minyak yang berlebihan bisa menyebabkan berbagai kadar dalam tubuh tidak terkontrol dan asupan kalori juga menjadi bertambah.
Nah, bagaimana, tertarikkah Anda mencoba diet shangri-la?