DokterSehat.Com- Tentu sering Anda mendengar tentang diet bebas gluten. Banyak orang tertarik saat mendengar tentang jenis diet yang kemudian umumnya dikaitkan dengan fungsinya dalam menurunkan berat badan. Namun untuk diet bebas gluten, hanya ada beberapa kondisi yang dianjurkan untuk menerapkannya.
Diet bebas gluten diterapkan dengan menghilangkan bahan makanan yang mengandung gluten, yaitu golongan grain misalnya gandum, oat dan produk grain lainnya, pada makanan sehari-hari.
Diet ini umumnya hanya diterapkan untuk beberapa kondisi yang terkait kondisi medis. Karena gluten dapat menimbulkan beberapa reaksi pada tubuh penderita penyakit tertentu sehingga harus dihindari.
Menurut Mayo Clinic, penerapan diet gluten akan mendukung kondisi kesehatan untuk penderita beberapa penyakit yaitu:
- Celiac disease
-
- Pada penyakit auto-imun ini gluten bisa mencetuskan gangguan pada sistem imun tubuh yang akan mengganggu fungsi pencernaan pada penderita
celiac disease
-
- . Sehingga diet bebas gluten perlu diterapkan pada penderita penyakit ini.
- Gluten ataxia
-
- Hampir mirip dengan
celiac disease
-
- ,
gluten ataxia
-
- juga merupakan kondisi auto-imun di mana adanya asupan gluten dalam tubuh akan menyebabkan gangguan jaringan dan fungsi otot pada penderitanya.
- Penderita alergi gluten atau gandum
-
- Sama dengan alergi pada umumnya, penderita alergi tentu harus menghindari makanan atau pencetus alerginya agar reaksi alerginya tidak kambuh.
- Penderita autisme
- Penerapan diet bebas gluten pada penderita autisme bersamaan dengan diet bebas kasein yang jika diterapkan akan mendukung kondisi kesehatan penderita autisme dengan lebih baik.
Penerapan diet bebas gluten tanpa adanya kondisi di atas bisa menyebabkan tubuh kekurangan gizi akibat pembatasan bahan makanan bebas gluten yang cukup ketat. Selain itu pada kondisi normal bahan makanan seperti gandum dan oat baik untuk mendukung asupan serat dan karbohidrat tubuh.
Jadi, diet bebas gluten diterapkan hanya untuk beberapa kondisi medis saja ya.