Terbit: 2 July 2015 | Diperbarui: 25 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Banyak orang yang beranggapan puasa sama saja dengan diet. Nyatanya, tidaklah demikian. Puasa memang bisa membantu membuat Anda jadi lebih mengontrol makan selama puasa. Hanya saja, dr Sandy Hantono mengungkapkan bahwa sebenarnya puasa bukanlah sebuah upaya atau cara untuk mendapatkan bentuk tubuh yang proporsional dan juga berdiet.

Menurut dia, puasa seharusnya menjadi pelajaran bagi kita untuk menyusun kembali menu yang salah di luar bulan puasa. Puasa juga seharusnya menjadi sebuah pelajaran untuk untuk bisa mulai mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang, yang dibutuhkan tubuh dalam keadaan dasar atau basal.

Bila kita benar menyiasati apa yang kita makan seimbang dengan apa yang kita lakukan, berarti kita telah benar memberikan tubuh kita asupan yang benar, ujarnya.

Namun masalahnya, ketika Anda beranggapan bahwa puasa sama dengan diet, Anda akan cenderung untuk mengurangi lagi asupan saat berbuka puasa. Tak dimungkiri, banyak orang yang enggan makan malam karena dinilai menggemukkan.

Dengan sudut pandang ini, asupan makanan, kalori dan nilai gizi Anda saat berbuka puasa tidak akan cukup mengembalikan energi setelah puasa. Semuanya dilakukan demi berat badan yang turun.

Padahal, setelah puasa, tubuh harus mendapat asupan kalori dan gizi yang tepat untuk kelancaran metabolisme. Asupan gizi yang tak tepat karena diet ini akan membuat tubuh jadi lemas dan tak berenergi.

Jika kita masih merasakan keluhan sakit selama puasa setelah kita melakukan nutrisi yang tepat, berarti ada faktor lain yang menimbulkan keluhan kesehatan, seperti faktor lingkungan ataupun infeksi, ujarnya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi