DokterSehat.Com – Salah satu masalah terbesar yang paling banyak dialami banyak orang khususnya milenial adalah kegemukan atau obesitas. Naiknya kadar lemak di tubuh terjadi dengan sangat cepat. Bahkan, pada beberapa kasus kenaikan itu jarang sekali disadari karena terjadi perlahan-lahan.
Penyebab Berat Badan Naik
Kenaikan berat badan yang terjadi dengan sangat cepat mudah sekali dikenali. Kita bisa merasakannya dan segera menurunkannya kembali. Namun, kalau kenaikan berat badan terjadi perlahan-lahan, kita jadi sulit menyadarinya.
Akibat sulit menyadari kenaikan berat badan, tubuh sudah terlanjur mengalami obesitas. Dampaknya, penanganan jadi sulit dilakukan. Berikut beberapa penyebab kenaikan berat badan yang kerap tidak disadari.
-
Terlalu Banyak Makanan yang Terproses
Makanan yang sudah diproses terlalu banyak sebelum disantap tidak baik untuk kesehatan tubuh. Selain bisa menyebabkan cukup banyak masalah kalau mengandung pengawet, kalori yang terkandung juga kerap lebih besar dari bentuknya.
Itulah kenapa kita disarankan untuk bisa melihat apa saja komposisi dari makanan yang sedang dimakan. Kalau kalorinya besar dan bentuknya kecil, usahakan untuk tidak makan berlebihan. Meski terasa tidak kenyang, kalori tubuh bisa surplus.
-
Konsumsi Gula Berlebihan
Salah satu pemicu kegemukan atau obesitas yang paling banyak dialami oleh masyarakat adalah gula. Bentuk dari gula yang ada pada makanan cukup banyak, nasi putih yang Anda konsumsi setiap hari juga mengandung gula yang banyak.
Aneka minuman manis, kue, dan camilan cukup banyak mengandung gula. Sayangnya kita kerap menganggap hal itu bukan makanan utama. Sudah makan cukup banyak, kita tetap makan nasi karena merasa tidak kenyang.
Gula harus dibatasi meski memiliki peranan untuk tubuh. Kalau Anda menggunakan gula pasir, usahakan dalam sehari cuma 4-6 sendok teh saja. Lebih dari jumlah yang direkomendasikan ini bisa memicu kondisi diabetes.
-
Salah Memilih Diet
Menentukan diet mana yang terbaik memang tidak mudah. Setiap orang memiliki kebutuhan sendiri-sendiri dan diet yang cocok berbeda-beda. Kalau diet yang dilakukan berhasil, kemungkinan tidak terjadi kesalahan.
Apabila diet yang dilakukan salah, kemungkinan besar akan terjadi penurunan berat badan yang terlalu cepat atau kenaikan yang masif. Kalau Anda menjalankan diet, tapi malah obesitas, berarti ada yang salah dan butuh evaluasi ulang.
-
Memiliki Gaya Hidup Pasif
Kenaikan dan penurunan berat badan yang terjadi pada tubuh tidak hanya dipengaruhi oleh apa yang dimakan. Namun, gaya hidup juga berperan besar. Kalau Anda memiliki gaya hidup pasif seperti bekerja di kantor, risiko obesitas cukup besar.
Misal Anda bekerja di kantor dan hanya duduk dan menggunakan laptop. Kalau ritme kerja ini disertai dengan diet yang baik dan juga olahraga yang rutin, kemungkinan terjadi kenaikan berat badan akan sangat kecil.
-
Tidak Tidur dengan Maksimal
Kualitas tidur juga memengaruhi apakah seseorang mengalami obesitas atau tidak. Kalau kualitas tidurnya buruk dan sering mengalami insomnia, kemungkinan besar akan terjadi masalah pada hormon yang mengatur lapar dan kenyang.
Semakin sering Anda mengalami gangguan tidur, semakin sering pula peluang mengalami obesitas. Oleh karena itu pertahankan tidur 7-9 jam sehari.
-
Memiliki Kondisi Kesehatan Tertentu
Memiliki kondisi kesehatan tertentu juga bisa memicu kenaikan berat badan dengan cepat. Beberapa kondisi kesehatan yang bisa memicu kondisi ini terdiri dari hipotiroidisme, mengalami depresi yang cukup parah, memiliki PCOS (khusus wanita), dan gangguan makan binge eating disorder.
-
Mengalami Stres Berlebihan
Stres memang menyerang pikiran dan tidak langsung terhubung secara fisik. Namun, kalau seseorang mengalami stres yang sangat berlebihan, kemungkinan besar mereka akan mengalami gangguan tidur sampai sulit mengontrol nafsu makannya.
Kalau Anda mengalami stres berlebihan, hormon di dalam tubuh akan mengalami gangguan. Dampaknya, Anda akan mudah lapar dan membuat tubuh terobsesi untuk makan. Kalau hal ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin memicu obesitas.
-
Tidak Mengukur Kalori
Kebutuhan kalori setiap orang memang berbeda-beda. Pria umumnya memiliki kebutuhan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan wanita. Normalnya dalam satu hari pria butuh 2500 kalori dan wanita sekitar 2000 kalori.
Kalau Anda tidak mengukur kalori yang masuk ke dalam tubuh dan makan apa saja dengan sembrono, kemungkinan surplus kalori akan besar. Kalau surplus kalori berjalan terus-menerus tanpa disadari, kenaikan berat badan bisa terjadi.
Anda bisa mengukur kalori menggunakan semacam aplikasi di ponsel. Dengan aplikasi pencatat kalori ini Anda bisa melihat apa saja yang dimakan dan berapa kalori yang sudah masuk termasuk rincian makro nutriennya.
-
Tidak Memasak Makanannya Sendiri
Mengonsumsi makanan yang dimasak sendiri akan menghindarkan Anda dari efek buruk makanan olahan. Mengonsumsi makanan jenis whole food juga memberikan asupan nutrisi yang sangat besar, apalagi berasal dari buah dan sayur.
Kalau Anda ingin mencegah kenaikan berat badan yang terjadi pada tubuh, ada baiknya untuk memasak makananya sendiri. Takar semua bahan dengan jelas dan gunakan bumbu serta minyak yang sehat.
Inilah beberapa penyebab kenaikan berat badan yang jarang disadari. Kalau Anda merasa kerap mengalami kenaikan berat badan tanpa disadari dan diinginkan, waspadai beberapa kondisi di atas dengan seksama, ya!
Sumber:
- Kubala, Jillian. 2019. 9 Reasons You May Be Gaining Weight Unintentionally. https://www.healthline.com/nutrition/unintentional-weight-gain. (Diakses pada 9 Oktober 2019).
- Web MD. Surprising Reasons You’re Gaining Weight. https://www.webmd.com/diet/ss/slideshow-weight-gain-shockers. (Diakses pada 9 Oktober 2019).
- Gunnars, Kris . 2018. 10 Leading Causes of Weight Gain and Obesity. https://www.healthline.com/nutrition/10-causes-of-weight-gain. (Diakses pada 9 Oktober 2019).
- Sissons, Beth. 2019. What causes rapid weight gain?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324872.php. (Diakses pada 9 Oktober 2019).