DokterSehat.Com – Banyak orang yang memiliki berat badan yang berlebihan berusaha untuk mengurangi berat badannya. Program diet ketat pun biasanya dijalankan untuk mendapatkan berat badan yang diinginkan. Dari sekian banyak program diet yang bisa dilakukan, program diet rendah garam dan diet rendah karbohidrat memiliki cukup banyak peminat. Sebenarnya, manakah yang lebih efektif dari kedua jenis program diet tersebut?
Pakar kesehatan menyebutkan jika untuk program diet rendah garam ternyata tidak dianjurkan bagi semua kalangan. Hal ini dikarenakan garam yang banyak ditemui dalam masakan tanah air ternyata sangat dibutuhkan oleh tubuh. Program diet rendah garam sendiri bisa dijabarkan sebagai pembatasan konsumsi garam dalam sehari hingga hanya 3 atau 5 gram saja. Diet ini sendiri sama sekali tidak menawarkan penurunan berat badan secara signifikan karena memang tujuan utamanya adalah mengurangi timbunan cairan tubuh pada beberapa bagian tubuh layaknya kaki. Selain itu, diet rendah garam justru lebih baik dalam menurunkan tekanan darah yang berkaitan dengan penyakit jantung serta ginjal.
Memang, dalam realitanya diet rendah garam akan memicu penurunan selera makan secara signifkan karena rasa makanan yang cenderung hambar. Hal ini tentu akan membuat berat badan menurun dengan signifikan. Namun, pakar diet justru lebih menyarankan diet rendah karbohidrat jika kita ingin menurunkan berat badan dengan sehat dan aman. Sayangnya, banyak orang yang terjebak stigma bahwa asalkan tidak mengkonsumsi makanan berkarbohidrat, badan kita akan turun. Padahal, karbohidrat sangatlah dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi dan nutrisi bagi sel darah merah dan juga organ otak. Cobalah untuk mengkonsumsi setidaknya 130 gram karbohidrat setiap hari dan imbangi dengan asupan sehat lainnya untuk bisa mendapatkan hasil diet yang baik.