DokterSehat.Com- Sarapan sudah menjadi gaya hidup semua orang yang ada di dunia. Dengan sarapan, tubuh akan mendapatkan asupan nutrisi yang digunakan untuk bergerak dan melakukan aktivitas hingga siang. Sarapan juga membuat kita jadi lebih konsentrasi dalam bekerja dan tidak lemas selama berjam-jam.
Nah, selain memberikan energi untuk tubuh, sarapan juga mengurangi risiko kegemukan atau obesitas. Loh, kok bisa begitu? Begini penjelasannya.
Korelasi tidak sarapan dan kegemukan
Sebenarnya hubungan sarapan dan kegemukan tidak terjadi secara langsung. Saat Anda tidak sarapan, tubuh akan kekurangan energi sehingga tubuh harus menggunakan cadangan energi dari jaringan lemak. Nah, digunakannya jaringan lemak inilah Anda akan merasa lebih lapar saat makan siang tubuh.
Saat tubuh merasakan lapar yang teramat sangat (craving), Anda akan terpicu untuk makan apa saja yang disajikan. Selain itu, porsi makan juga tidak terkontrol lagi. Anda akan terus lapar meski sebenarnya tubuh merasa kenyang. Sinyal kenyang ke otak akan sulit dilakukan sehingga lapar emosi membuat tubuh mengalami surplus energi setiap harinya.
Agar tidak gemuk dan mengantuk setelah sarapan
Salah satu alasan yang menyebabkan banyak orang enggan makan adalah sakit perut dan mengantuk saat kerja. Akhirnya mereka memilih untuk tidak mengonsumsi apa-apa hingga siang hari. Sebenarnya sakit perut dan rasa kantuk bisa diatasi kalau sarapannya benar dan tidak berlebihan.
Kalau ingin sarapan, jangan terlalu berlebihan. Lebih baik makan dengan takaran sedang untuk mengganjal perut sementara. Makan terlalu berlebihan khususnya nasi bisa membuat Anda jadi mengantuk dan malas bekerja. Untuk mereka yang perutnya sakit, coba konsumsi jeruk nipis atau lemon di pagi hari dengan air hangat. Perut akan menjadi nyaman dan bisa diisi apa saja.
Sarapanlah dengan makanan yang mengandung banyak protein dan serat. Misal jus buah, telur, atau sayuran berkuah.