DokterSehat.Com- Apa itu diet vegan? Anda tentu sering mendengar istilah ini. Kini makin banyak orang yang tertarik untuk melakukan diet vegan.
Diet vegan tidak hanya bertujuan untuk kesehatan, tetapi kerap dikaitkan dengan konsumsi makanan hewani dengan kelestarian alam.
Diet vegan adalah pengaturan pola makan dengan cara mengonsumsi bahan makan dari tumbuhan atau tanaman.
Umumnya, diet vegan tidak mengonsumsi bahan makanan yang bersumber dari hewan.
Diet vegan dapat berdampak positif sekaligus negatif, tergantung bagaimana penerapannya.
Diet vegan harus dilakukan dengan tepat. Pasalnya, asupan kebutuhan tubuh akan berbagai zat gizi harus selalu terpenuhi.
Maka, pemilihan jenis bahan makanan selama diet harus ditentukan dengan tepat.
Tubuh kita memerlukan zat gizi makro, karbohidrat, protein, lemak dan zat gizi mikro yaitu vitamin dan mineral. Semua zat gizi tersebut harus tetap terpenuhi dari bahan makanan yang sesuai dengan prinsip diet vegan.
Hal ini dapat dilakukan dengan menentukan bahan makanan apa yang sesuai kandungan gizinya dengan makanan yang akan diganti.
Misalnya makanan berprotein, pada diet vegan asupan makanan protein dari hewani tidak dianjurkan. Maka pemilihan bahan makanan protein nabati harus diperhitungkan dengan tepat baik jenis dan jumlahnya untuk mengganti zat gizi pada protein hewani tersebut.
Selain protein zat gizi mikro, yang perlu diperhatikan adalah zat besi. Umumnya, zat besi terkandung dalam bahan makanan hewani.
Maka pada diet vegan, pemilihan sayur yang kaya akan zat besi juga harus diperhatikan. Takaran atau hitungannya harus sesuai dengan kebutuhan tubuh agar tidak mengalami kekurangan zat gizi.
Selain itu, tidak dapat dipungkiri bahwa ada beberapa jenis zat gizi yang hanya terdapat pada bahan makanan protein hewani, misalnya omega-3.
Perlu dipahami bagi yang menerapkan diet vegan, bahwa tubuh juga butuh beberapa zat gizi yang hanya diperoleh dari bahan makanan hewani. Karena itu, biasanya diet vegan kerap diiringi dengan konsumsi suplemen zat gizi.
Penerapan diet vegan harus tetap memerhatikan kebutuhan zat gizi tubuh. Dengan begitu, manfaatnya dapat dirasakan oleh tubuh untuk mendukung kondisi kesehatan.