DokterSehat.Com- Diet keto adalah salah satu metode diet yang sedang digemari. Pola makan ini menghindari asupan karbohidrat secara ekstrem dan menggantikannya dengan lemak. Semua jenis karbohidrat seperti nasi, kentang, bahkan nasi merah pun harus dicoret dari daftar menu diet. Pelaku diet keto disarankan untuk mengonsumsi daging, ikan dan makanan yang berminyak, serta tinggi protein nabati dan hewani. Hasilnya? Berat badan turun dalam waktu singkat.
Meskipun diet ini efektif untuk menurunkan berat badan, namun para ahli gizi menyarankan untuk tidak melakukan diet ini terlalu lama. Dr. Josh Axe, ahli gizi di Nashville menyebutkan bahwa diet keto sebaiknya tidak dilaksanakan sampai lebih dari 3 bulan. Namun hal ini juga tergantung dari tujuan dan kondisi masing-masing individu yang menjalankan diet.
Lebih lanjut, Dr. Josh Ace menyebutkan beberapa studi tentang diet keto membuktikan bahwa diet keto dapat memperbaiki kualitas hidup seseorang. Dalam sebuah studi disebutkan bahwa 1 di antara wanita dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS), dua di antaranya berjuang dengan kondisi infertil lalu keduanya hamil setelah menjalankan diet keto selama 6 bulan.
Pendapat lain disampaikan oleh Dr. Grace Judio Kahl, MSc, MH, CHt, seorang ahli fisiologi di Jakarta. Menurutnya, diet ketogenik sebaiknya hanya dilakukan dalam waktu singkat yaitu 2-4 minggu saja.
Jika selama diet dirasa tidak nyaman seperti munculnya sembelit jangka panjang hingga berdarah dan wasir, maka sebaiknya diet ini dihentikan. Dalam jangka panjang, diet keto yang dilakukan terlalu lama dapat menyebabkan sulit buang air besar, batu ginjal, kadar kolesterol tinggi, osteoporosis, dan pusing berkepanjangan.
Gejala lain yang bisa menjadi tanda Anda perlu berhenti melakukan diet keto adalah ketika munculnya gangguan pernapasan seperti napas berbau aseteon. Hal ini menandakan bahwa sistem metabolisme tidak sehat dan harus mengembalikan pola makan seperti semula. Selain itu Dr. Grace juga menyarankan untuk berhenti diet jika muncul gangguan siklus menstruasi dan infeksi di saluran kemih.
Setiap metode menurunkan berat badan memiliki efek positif dan negatifnya. Sebelum Anda memilih metode diet yang akan dijalankan, sebaiknya cari tahu mengenai hal tersebut atau hubungi ahli gizi terpercaya. Tidak semua orang cocok melakukan diet dengan cara yang sama.