DokterSehat.Com- Demi menurunkan risiko terkena masalah kolesterol dan hipertensi, semakin banyak orang yang menurunkan jumlah garam yang ditaburkan pada masakan. Sayangnya, sebuah penelitian justru menghasilkan fakta bahwa menurunkan asupan garam memang bisa menurunkan tekanan darah, namun justru akan meningkatkan kadar kolesterol. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Dikutip dari Healthline.Time, disebutkan bahwa sebuah penelitian yang dilakukan di Denmark dan dipublikasikan hasilnya dalam jurnal berjudul American Journal of Hypertension menghasilkan fakta bahwa menurunkan asupan sodium akan menurunkan 1 persen tekanan darah pada orang normal dan 3,5 persen tekanan darah bagi pada penderita hipertensi. Namun, hal ini justru akan meningkatkan kadar kolesterol sebanyak 2,5 persen dan trigliserida sebanyak 7 persen.
Meningkatnya kolesterol dan trigliserida ini bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Bahkan, kadar trigliserida yang berlebihan juga bisa berimbas pada masalah diabetes.
Neil Gradual, penulis utama penelitian ini dari Copenhagen University Hospital menyebutkan bahwa efek dari menurunkan garam ini memang membuat tubuh mengalami hal yang berkebalikan.
Namun, sepertinya hal ini juga disebabkan oleh cara tubuh dalam menjaga keseimbangannya. Dengan mengurangi asupan garam, ginjal akan melepas sejenis protein bernama renin dan hormon aldosterone yang terkait dengan tekanan darah dan kolesterol.
Penelitian lain yang dilakukan di Exeter University juga menghasilkan fakta bahwa menurunkan asupan garam belum tentu menurunkan risiko terkena serangan jantung. Hanya saja, Prof. Graham MacGregor yang berasal dari Consensus Action on Salt and Health juga menyebutkan bahwa kenaikan kolesterol yang disebabkan oleh diet rendah garam tidak terlalu signifikan sehingga tidak perlu dikhawatirkan.
Sobat Sehat termasuk suka makanan asin atau tidak? Ada baiknya kita mengurangi asupan garam agar tidak berlebihan ya sehingga tubuh tetap sehat dan tidak mudah jatuh sakit.