Terbit: 23 April 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Diet adalah masalah kecocokan pada tubuh dan juga goal yang ingin diraih. Semua metode yang diciptakan tidak bisa dikatakan berhasil atau gagal pada satu individu saja. Itulah kenapa diet terus mengalami perubahan seiring dengan berjalannya waktu. Jenis diet baru terus bermunculan termasuk diet pegan yang akan kita bahas di bawah ini.

Diet Pegan, Tren Baru untuk Turunkan Berat Badan Secara Efektif

Apa itu diet pegan?

Diet pegan adalah gabungan dari dua jenis diet populer yang masih dilakukan hingga sekarang. Diet itu adalah diet paleo dan vegan. Orang yang menggabungkan dua protokol diet ini adalah Dr. Mark Hyman. Diet ini diciptakan untuk membuat tubuh mendapatkan makanan yang sehat dan anti inflamasi.

Dengan menerapkan prinsip dari diet paleo dan juga vegan, tubuh akan mendapatkan suplai gula yang seimbang dan mencegah terjadinya kenaikan gula darah. Dengan kemampuan ini, diet pegan diklaim akan sangat bermanfaat untuk mereka yang mengalami penurunan berat badan dan yang sedang menderita diabetes.

Penggabungan dua protokol diet ternyata menghasilkan sesuatu yang baru dan mudah dilakukan. Dibandingkan dengan diet paleo atau vegan sendiri, diet ini jauh lebih mudah dalam pemilihan makanan. Larangan untuk makan bahan makanan juga tidak terlalu banyak.

Diet yang dijalankan oleh banyak orang biasanya berjenis diet jangka pendek atau jangka panjang. Diet jangka pendek biasanya untuk menurunkan berat badan. Sebaliknya diet jangka panjang lebih menekankan pada perubahan pola makan dan kesehatan tubuh secara menyeluruh. Diet pegan sendiri bisa dijalankan sebagai bagian dari gaya hidup

Makanan yang boleh dimakan saat diet pegan

Makanan yang boleh dimakan dalam diet ini ada cukup banyak dan beragam. Anda bisa makan apa saja dengan takaran tepat asalkan tidak melanggar aturan atau protokol di bawah ini.

  1. Makan banyak sayuran

Salah satu sumber makanan yang paling banyak dikonsumsi dari diet pegan adalah sayuran.

Berbagai jenis sayuran bisa dikonsumsi kecuali sayuran yang mengandung banyak tepung seperti kentang. Sayuran hijau seperti bayam atau apa saja boleh dimakan hingga maksimal 75 persen dari kebutuhan kalori harian dari seseorang.

Untuk buah-buahan, Anda masih bisa mengonsumsinya dalam jumlah banyak. Namun, harus diperhatikan indeks glikemik yang dimiliki. Buah dengan indeks glikemik rendah boleh dikonsumsi bersamaan dengan sayuran. Namun, kalau indeks cukup tinggi dan berpotensi menaikkan gula darah, lebih baik dihindari atau dikurangi porsinya.

Kalau Anda sudah memiliki gula darah yang seimbang dan tidak memiliki masalah dengan tubuh, konsumsi sayuran seperti kentang dan buah dengan GI tinggi masih diperbolehkan. Namun, selalu ingat untuk tidak mengonsumsinya dalam jumlah banyak karena bisa merusak protokol diet.

  1. Memilih protein yang tepat

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, diet ini 75 persennya berasal dari buah dan sayuran. Selebihnya didapatkan dari protein sebanyak kurang dari 25 persen. Nah, apakah semua protein bisa dimakan? Jawabannya adalah tidak, hanya beberapa jenis protein saja yang bisa dikonsumsi khususnya daging yang tidak diberi pakan kimia dan telur ayam utuh.

Kalau tidak bisa mendapatkan olahan hewani yang diproses secara organik, Anda masih boleh menggunakan daging lain yang ada di pasaran termasuk ayam. Yang paling penting adalah memberikan batasan yang jelas agar tidak berlebihan. Protein bisa dimasak menjadi apa saja sesuai dengan kebutuhan.

Beberapa jenis ikan masih bisa dikonsumsi seperti ikan dari peternakan air tawar. Ikan yang ditangkap dari lautan lebih baik dihindari. Meski kandungan logam berat tidak selalu tinggi, tubuh akan terdampak kalau ikan ini terus dikonsumsi secara rutin setiap harinya.

  1. Menghindari lemak berlebihan

Lemak untuk diet ini tidak boleh berasal dari lemak yang dihasilkan dari proses pembuatan makanan, misal minyak goreng yang didapatkan dari kelapa sawit. Lemak hanya boleh berasal dari makanan yang diolah dalam kondisi segar seperti aneka kacang kecuali kacang tanah, biji-bijian, avokad, buah zaitun, dan kepala.

  1. Mengonsumsi biji-bijian

Dalam satu hari Anda tidak boleh mengonsumsi lebih dari 125 gram biji-bijian. Bahan ini menyuplai karbohidrat, tapi dalam bentuk yang aman dan GI yang dimiliki sangat rendah. Beberapa jenis makan yang bisa dikonsumsi terdiri dari aneka berat kecuali berat putih, oat, dan aneka biji seperti kacang merah.

Makanan yang harus dihindari saat diet pegan

Kalau Anda ingin menjalankan diet ini, makanan di bawah ini harus dihindari untuk sementara waktu.

  • Susu dan olahannya.
  • Aneka makanan yang mengandung gluten.
  • Makanan dengan kandungan gula tinggi dan cepat menaikkan gula darah di dalam tubuh.
  • Gula apa pun jenisnya termasuk madu.
  • Minyak yang dihasilkan dari kelapa, kelapa sawit, dan biji-bijian.
  • Bahan tambahan untuk makanan seperti perisa, pewarna, dan pengawet.

Klaim kelebihan diet pegan

Diet pegan memiliki cukup banyak manfaat menurut klaim penciptanya. Nah, manfaat apa saja yang didapatkan, berikut selengkapnya.

  • Mendapatkan banyak vitamin dan mineral dalam jumlah banyak. Karena sering makan buah dan sayur tubuh tidak akan kekurangan vitamin dan mineral.
  • Kalau tubuh mendapatkan suplai vitamin yang banyak, radikal bebas akan sudah terjadi termasuk inflamasi. Dampaknya tubuh jadi lebih kuat dan tidak mudah sakit.
  • Kesehatan pencernaan akan lebih terjaga.
  • Gula darah akan terjaga sehingga kemungkinan mengalami diabetes akan rendah.

Inilah beberapa ulasan tentang diet pagan mulai dari protokol hingga apa saja yang boleh dan tidak boleh dimakan. Dari beberapa ulasan di atas, kira-kira diet tipe ini bisa dijalankan dengan baik atau tidak? Lantas, apa Anda ingin mencobanya untuk menurunkan berat badan dengan cepat serta menjaga kesehatan tubuh?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi