Terbit: 19 December 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Anda pasti sering mendengar diet jenis vegetarian atau hanya makan sayur yang dilakukan oleh banyak orang. Namun, pernahkah mendengar diet bernama fruitarian diet atau diet buah-buahan? Diet ini sebenarnya bagian dari diet vegetarian, tapi dengan aturan yang lebih ketat karena sekitar 90 persen makanan yang masuk ke tubuh berasal dari buah-buahan.

Bisakah Diet Buah-Buahan Bikin Kurus?

Cara Kerja Diet Buah-buahan

Secara umum diet ini hampir sama dengan diet vegetarian yang hanya mengonsumsi makanan dari buah dan sayuran. Apa saja dari dua hal ini termasuk biji-bijian masih bisa dikonsumsi dengan takaran yang tepat. Saat Anda melakukan diet buah-buahan, sayuran tidak bisa dimakan dan hanya produk buah saya yang bisa dikonsumsi setiap hari. hanya dikonsumsi dalam jumlah terbatas saja.

Pemula yang baru saja melakukan diet buah-buahan ini biasanya disarankan untuk mengonsumsi buah sebanyak 50 persen dan sisanya bisa dibagi untuk sayuran dan beberapa jenis biji dan kacang. Kalau sudah mampu menjalani dengan baik, persentasenya bisa diubah agar komposisi buah menjadi lebih banyak.

Mereka yang sudah terbiasa menjalani diet buah-buahan biasanya mampu mengonsumsi sekitar 75 persen buah dan sisanya sayuran, biji, dan kacang. Beberapa orang yang menjalankan diet dengan lebih ketat bahkan sampai mengonsumsi hingga 90 persen buah-buahan segar.

Selain buah, sayur, dan apa saja yang berasal dari tumbuhan, olahan hewani tidak dikonsumsi sama sekali. Jadi, untuk memenuhi nutrisi, beberapa orang ada yang menggunakan nutrisi tertentu atau menggunakan bahan alternatif. Misal protein yang biasanya dari hewan kini diubah dari kacang-kacangan.

Makanan yang Harus Dikonsumsi

Seseorang yang menjalani diet buah-buahan lebih banyak mengonsumsi buah yang dikategorikan menjadi beberapa jenis. Kategori itu terdiri dari buah asam, buah setengah asam, buah manis, buah yang berminyak, buah sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Selain kategori ini mungkin bisa dimakan meski dengan moderasi.

Buah asam: jeruk, nanas, dan cranberry

Buah asam manis: ceri, rasberi, dan buah ara

Buah manis: pisang, anggur, dan melon

Buah berminyak: alpukat, kelapa, dan zaitun

Buah sayuran: paprika, tomat, mentimun, dan labu kuning

Kacang-kacangan: hazelnut, kacang mede, almond, pistachio, dan walnut.

Biji-bijian: biji bunga matahari dan biji labu

Selain buah yang disebutkan di atas, beberapa buah tropis yang banyak di Indonesia seperti kelengkeng, manggis rambutan, markisa, hingga nangka juga boleh dimasukkan ke dalam diet karena kaya akan serat dan mengandung cukup banyak kalori dari rasa manis yang dikeluarkan.

Selanjutnya buah batu seperti apel, pir, dan sejenis cocok untuk diet ini karena mengandung banyak air dan vitamin C. Kandungan vitamin dan mineral akan membuat tubuh kian sehat dan juga tidak mudah sakit. Selain itu, buah juga akan membantu masalah pencernaan yang terganggu.

Tidak ada partisi yang menganjurkan pelaku diet fruitarian mengonsumsi buah saja hingga 100 persen kebutuhan kalori setiap hari. Mereka masih butuh sayuran untuk menambahkan nutrisi dan juga serat. Sebagian besar sayuran yang direkomendasikan terdiri dari sayur dengan daun hijau seperti bayam dan juga sawi.

Makanan yang Dilarang untuk Dimakan

Kalau Anda ingin melakukan diet ini, hindari beberapa jenis makanan di bawah ini. Kalau Anda tidak bisa menghindarinya, diet buah-buahan tidak akan bisa berjalan sesuai dengan protokolnya.

Produk olahan hewan: Semua produk yang berasal dari hewan seperti telur, daging, susu, hingga jeroan tidak boleh masuk sedikit pun di dalam diet. Seperti halnya dengan konsep vegetarian, makanan ini adalah larangan utama yang harus dipatuhi oleh semua orang.

Olahan susu. Susu dilarang dalam diet dengan konsep vegetarian. Olahannya juga dilarang mulai dari yoghurt, keju, hingga krim. Alternatif lain dari susu dan sejenisnya mungkin bisa menggunakan susu dari biji-bijian seperti almond. Selain itu susu dari kelapa seperti santan juga bisa digunakan.

Biji-bijian tertentu seperti gandum tidak disarankan dalam diet ini termasuk produk kecambah dari beberapa jenis kacang.

Sayuran yang mengandung cukup banyak pati. Beberapa sayuran akar seperti ubi, singkong, hingga kentang mengandung cukup banyak pati. Dalam diet buah-buahan, sayuran ini harus dihindari meski tidak berasal dari olahan hewani.

Kacang polong dan sejenisnya juga tidak boleh ada dalam diet buah-buahan ini. Anda tidak bisa mengonsumsi berbagai jenis biji seperti lentil, kacang polong, kacang tanah, hingga kedelai dan olahannya. Jadi, Anda tidak bisa makan tempe atau tahu yang masih diperbolehkan pada diet vegetarian.

Apa pun yang diproses terlebih dahulu dan dikemas bersama dengan pengawet makanan

Pro dan Kontra Diet Buah-buahan

Pro dan kontra selalu muncul dalam setiap diet, tidak terkecuali diet buah-buahan ini. Beberapa orang yang mendukungnya mengatakan kalau diet akan membuat kita lebih sehat, mudah menurunkan berat badan, dan selalu terhidrasi.

Sementara itu mereka yang menolaknya menganggap kalau diet ini berisiko menyebabkan kekurangan gizi, bisa berisiko sebabkan kematian, terlalu ketat dan berlebihan, dan menyebabkan pengeroposan tulang dan gigi akibat sumber kalsium yang tidak ada dari makanan.

Durasi Menjalankan Diet Buah-buahan

Sebenarnya tidak ada batasan yang jelas berapa lama diet harus dilakukan. Namun, beberapa orang mengatakan kalau diet bisa dilakukan hingga 3 bulan. Kalau sudah mendapatkan efek baik pada tubuh, diet bisa dihentikan. Diet dengan cara ini dalam jangka panjang sangat berbahaya karena bisa memicu kekurangan gizi.

Inilah beberapa ulasan tentang diet buah-buahan atau fruitarian. Diet dengan menggunakan buah-buahan saja mungkin memberikan cukup banyak manfaat untuk tubuh. Meski demikian, ada kemungkinan kekurangan nutrisi kalau dilakukan jangka panjang. Bijaklah dalam melakukan pengaturan pola makan agar tidak menyebabkan masalah yang serius pada tubuh.

 

Sumber:

  1. Whelan, Corey. 2017. Everything You Need to Know About the Fruitarian Diet. https://www.healthline.com/health/food-nutrition/fruit-diet. (Diakses pada 19 Desember 2019)
  2. Cleveland Clinic. 2015. Fruitarian Diet: Is It Safe — or Really Healthy for You?. https://health.clevelandclinic.org/fruitarian-diet-is-it-safe-or-really-healthy-for-you/. (Diakses pada 19 Desember 2019)

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi