Terbit: 1 August 2018 | Diperbarui: 17 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Untuk menurunkan berat badan, sebenarnya ada banyak cara yang bisa kita lakukan. Hanya saja, cara yang paling populer saat ini adalah diet. Ya, diet menjadi populer karena telah terbukti bisa menurunkan berat badan seseorang dengan cepat.

Awas, Inilah Bahaya Diet GM yang Harus Anda Ketahui

Dengan kepopulerannya itu, muncullah berbagai macam jenis diet yang memiliki konsep serta teori berbeda. Salah satu jenis diet yang sedang tenar belakangan ini adalah diet GM atau General Motor. Jenis diet ini pertama kali dipopulerkan oleh perusahaan ternama, yaitu General Motor Inc.

Dalam konsepnya, diet GM menekankan untuk membatasi jumlah makanan dan minuman selama satu minggu untuk mencapai penurunan berat badan yang drastis. Untuk menunya sendiri, diet GM menerapkan pola makan yang basah, artinya harus banyak mengandung cairan, seperti sayur atau buah. Boleh saja makanan lain, asal tetap mengandung banyak air di dalamnya.

Sampai saat ini, diet GM masih menjadi salah satu diet terfavorit yang sering dipakai oleh kebanyakan orang. Namun, walau sangat favorit, ternyata diet GM juga ada risikonya jika dilakukan secara berlebihan. Risiko itu cukup mengkhawatirkan sehingga bisa membuat tubuh terganggu cukup serius.

Salah satu risiko yang bis dihasilkan oleh diet GM adalah terjadi kekacauan nutrisi di dalam tubuh. Sebab, walaupun buah dan sayur sangat sehat, tapi kedua jenis makanan itu juga tidak akan memberikan nutrisi lengkap pada tubuh. Seharusnya, tubuh tetap mendapatkan asupan karbohidrat, protein, serta lemak walau dalam jumlah sedikit.

Alhasil, dari sekian banyak orang yang menjalankan diet ini, mengalami rasa pusing dan badan yang lemas tak bergairah. Selain itu,diet GM juga akan membuat metabolisme tubuh melambat sehingga makanan tidak bisa diproses secara baik. Biasanya, pelaku diet GM mendapatkan penurunan berat badan dalam waktu sementara, tak lama kemudian berat badan akan kembali naik jika tidak dijaga dengan olahraga.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi