DokterSehat.Com- Apakah Anda termasuk rutin mengonsumsi teh pelangsing? Ya, teh yang satu ini memang memiliki berbagai kandungan zat yang dikombinasikan agar mampu memberikan efek penurunan berat badan pada tubuh.
Manfaatnya memang banyak terbukti, akan tetapi, bukan berarti teh pelangsing jadi aman dan boleh asal dikonsumsi, lho, mengapa?
Kombinasi kandungan zat yang terkandung dan ditambahkan dalam teh pelangsing ternyata bisa memberikan efek samping yang cukup berbahaya untuk kesehatan tubuh, lho.
Hal ini tentu harus kita waspadai agar manfaat maksimal dari konsumsi teh pelangsing bisa kita rasakan.
Lantas, apa saja sih kandungan zat yang ada pada teh pelangsing bisa berbahaya untuk kesehatan tubuh?
1. Kafein yang meningkatkan pengeluaran cairan dan mengganggu pola tidur
Kafein merupakan zat yag secara alami ada dalam teh. Meskipun jumlahnya tidak sebanyak yang ada pada kopi atau minuman berenergi.
Pada teh pelangsing, kandungan kafein dapat memberikan efek berupa penurunan nafsu makan untuk beberapa waktu.
Hal tersebut yang menjadikan teh pelangsing dapat menurunkan berat badan, dengan mengurangi asupan makan akibat nafsu makan yang turun.
Kondisi ini yang dipercaya mampu menurunkan berat badan, padahal hal ini belum bisa banyak dibuktikan hasilnya untuk penurunan berat badan secara sehat dan permanen.
Alih-alih meurunkan berat badan, asupan kafein pada teh yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang diakibatkan pengeluaran cairan yang berlebihan, gangguan pola tidur, yang dapat mengarah pada peningkatan tekanan darah hingga mual.
2. Teh pelangsing dengan kandungan sibutramine berbahaya bagi jantung
Penambahan zat sibutramine pada teh pelangsing terbukti mampu menekan nafsu makan secara efektif. Hal ini tentu dapat menurunkan berat badan dan membuat tubuh semakin langsing.
Sayangnya, penggunaan zat sibutramine tergolong berbahaya, hingga sebagian besar produk teh dengan kandungan sibutramin ditarik dari pasaran.
Kondisi ini disebabkan adanya peningkatan tekanan darah dan denyut jantung pada orang yang mengonsumsinya.
Penggunaan teh dengan kandungan sibutramine dapat menyebabkan peningkatan risiko aritmia, yaitu detak jantung tidak normal, gagal jantung, dan stroke.
3. Fluoxetine mengganggu kesehatan jantung dan meningkatkan kecemasan
Fluoxetine merupakan zat yang digunakan dalam pengobatan untuk mengatasi kecemasan atau depresi.
Zat ini juga digunakan untuk mengatasi kondisi gangguan kesehatan pada pasien bulimia dan gangguan obesesif kompulsif.
Jika dikonsumsi untuk kondisi yang tidak sesuai peruntukannya, maka zat fluoxetine dapat menyebabkan berbagai efek samping yang serius, yaitu menyebabkan tubuh kerap mengalami gangguan detak jantung, kejang, perdarahan, hingga gangguan kecemasan.
Itu dia 3 jenis kandungan zat yang bisa berbahaya jika asal mengonsumsi teh pelangsing
Lantas, bagaimana cara sehat agar terhindar dari 3 bahaya di atas saat mengonsumsi teh pelangsing?
Untuk menghindari bahaya dari konsumsi teh pelangsing di atas, beberapa hal yang harus Anda perhatikan, adalah:
Melakukan diet sehat dengan mengatur pola makan dan olahraga yang tepat
Melakukan diet penurunan berat badan yang sehat dan permanen bisa Anda usahakan dengan mengatur pola makan yang tepat dan diimbangi dengan olahraga yang rutin dan sesuai dengan kebutuhan tubuh Anda.
Memilih jenis teh pelangsing yang telah mendapat izin edar dari BPOM RI
Jika ingin memilih teh pelangsing, pastikan teh telah mendapatkan izin edar dari BPOM RI. Jangan lupa tetap pastikan kandungan zat yang ada dalam teh tidak berbahaya, ya.
Konsumsi teh pelangsing dengan takaran yang tepat
Jangan berlebihan mengonsumsi teh pelangsing, batasi penggunaannya paling banyak 2-3 porsi dalam sehari agar tidak menimbulkan efek samping.