DokterSehat.Com- Anda tentu sering mendengar tentang diet kilat, bukan? Diet ini bukan sebuah nama diet, namun merupakan suatu jenis atau prinsip diet yang mengklaim mampu menurunkan berat badan dengan jangka waktu yang sangat cepat, sehingga disebut sebagai diet kilat.
Hal ini kerap dibungkus dengan berbagai nama, istilah, atau bahkan produk yang menarik, padahal sebenarnya, selama tidak sesuai dengan prinsip penurunan berat badan yang sehat, maka diet kilat tidaklah perlu dilakukan, lho.
Apa yang disebut dengan diet kilat?
Diet kilat ditunjukkan dengan adanya prinsip atau target penurunan berat badan ekstrem yang bisa dicapai dengan melakukan, mengonsumsi atau mengontrol dengan ketat makanan atau aktivitas tertentu.
Diet ini biasanya dipilih sebagai jalan keluar untuk menurunkan berat badan dengan cepat, tanpa memerhatikan dampak bagi kesehatan.
Biasanya, diet ini dijanjikan dengan klaim yang menggiurkan, misalnya menurunkan berat badan sebanyak 10 kilogram dalam 10 hari, menurunkan 5 kilogram dalam 2 minggu, atau klaim lainnya yang hanya berfokus pada penurunan berat badan saja.
Prinsip yang dilakukan, biasanya berkutat pada pemilihan bahan makanan yang sangat ekstrem, misalnya saja:
- Hanya mengonsumsi makanan jenis tertentu, misalnya berdasarkan warna, rasa, atau penggolongan tertentu tanpa dasar ilmiah yang masuk akal
- Menghindari konsumsi makanan tertentu, misalnya tidak mengonsumsi masakan rasa asin, tanpa mengindahkan kebutuhan berbagai jenis zat gizi atau vitamin harian
- Hanya mengonsmsi produk tertentu, baik berupa minuman, pil, atau produk lainnya. Bahkan beberapa jenis diet kilat disebut dilakukan untuk mengonsumsi makanan atau pil yang memberi efek mirip pencahar.
Lantas, mengapa diet kilat berbahaya jika dilakukan?
Berikut beberapa bahaya melakukan diet kilat untuk kesehatan:
1. Diet kilat hanya mampu menurunkan berat badan dalam waktu singkat, tanpa mampu memertahankannya
Diet kilat memang menggiurkan, dimana kita hanya perlu melakukan beberapa hal dalam jangka waktu tertentu dan berat badan akan turun seperti yang dijanjikan.
Akan tetapi, tahukah Anda bahwa penurunan berat badan yang dijanjikan ternyata tidak akan pernah bisa dipertahankan dengan baik.
Ya, pakar kesehatan dan gizi, Nikolaos Katsilamobros, menyebutkan bahwa diet yang terbukti mampu dipertahankan penurunan berat badannya, adalah jenis diet sehat dengan ukuran pengurangan berat badan sebesar 0,4-0,5 kilogram dalam 1 minggu.
Menurunkan berat badan lebih dari angka tersebut akan membuat tubuh sulit beradaptasi dan akhirnya berat badan akan naik kembali.
2. Diet kilat tidak menghilangkan lemak tubuh, hanya akan menghilangkan persen total air atau massa otot dalam tubuh
Kelebihan lemak menjadi salah satu penyebab berat badan, akan tetapi, menghilangkan lemak tidak bisa dilakukan hanya dalam jangka waktu tertentu.
Lemak yang menumpuk dalam tubuh memerlukan waktu yang cukup lama untuk terbentuk, hal ini juga berlaku saat kita akan menghilangkannya.
Melakukan diet kilat, tidak akan mampu menurunkan berat badan, karena jika hanya dilakukan dalam beberapa waktu saja, bukan tidak mungkin yang berkurang dalam tubuh hanyalah persen total air atau massa otot saja.
Kondisi ini tentu justru berisiko membuat tubuh kekurangan cairan dan protein sehingga menggu sistem metabolisme dan fungsi organ tubuh.
Dalam jangka panjang, hal ini juga akan membuat tubuh kekurangan zat gizi karena dengan pilihan makanan yang ketat, menu makanan yang bergizi seimbang cenderung tidak akan terpenuhi.
3. Diet kilat membuang-buang waktu, tenaga dan uang
Berbagai asosiasi kesehatan gizi dunia, menyebutkan bahwa diet kilat merupakan jenis fad diet.
Fad diet ini merupakan jenis diet berbahaya, tidak memberikan manfaat, dan justru membuang-buang waktu, tenaga dan uang, karena pada akhirnya penurunan berat badan yang dijanjikan tidak akan mampu dipertahankan dengan baik.