DokterSehat.Com- Kita tentu sering mendengar bahwa diet bukan berarti tidak makan ya. Lalu, jika kita tetap makan namun dalam jumlah yang sedikit, bisakah efektif menurunkan berat badan?
Salah satu hal yang paling sering kita perhatikan dalam diet adalah porsi makan. Umumnya jika melakukan diet kita akan cenderung mengurangi porsi saat makan, namun jika pengurangannya berlebihan justru tidak efektif, lho. Mengapa?
Tubuh akan kelaparan
Mengubah asupan makan secara drastis, terlalu sedikit misalnya, akan membuat tubuh kita tidak terbiasa. Dietitian dan pakar kesehatan Allisa Rumsey menyebutkan bahwa, sejak awal tubuh telah memiliki nilai kebutuhan tertentu untuk memenuhi kebutuhan dasar metabolisme.
Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka tubuh akan memberi sinyal pada otak bahwa tubuh sedang kelaparan. Hal ini akan memengaruhi metabolisme hingga produksi hormon.
Lebih jauh tentu saja kondisi yang dihasilkan adalah masalah kesehatan karena asupan gizi yang kurang.
Berat badan akan naik kembali
Makan terlalu sedikit memang nampak efektif pada awal penerapannya. Namun sebenarnya makan terlalu sedikit akan meningkatkan risiko adanya efek yoyo pada diet.
Dimana diet seperti ini tidak akan mampu mempertahankan berat badan. Otak akan selalu memberi sinyal lapar pada tubuh. Jika hal ini terus terjadi maka tentu asupan makan justru bisa jadi tidak terkontrol dan akhirnya berat badan akan naik kembali.
Mengganggu psikologis dan menyebabkan lingkaran diet yang terus menerus salah
Diet dengan makan yang sedikit membuat diri merasa tertekan karena pembatasan makanan yang ketat. Selain itu kondisi efek yoyo tentu akan memengaruhi psikologi.
Perasaan gagal melakukan diet akan muncul karena berat badan naik kembali. Kemudian kita akan cenderung mencoba kembali diet dengan asupan makanan yang sedikit dan efek yang ditimbulkan tentu akan sama saja.
Nah, setelah melihat penjelasan di atas, masih tertarikkah Anda membatasi asupan makan menjadi sangat sedikit untuk diet?