Terbit: 20 October 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Selama ini wanita memang selalu dikenal sebagai pihak yang sering pasif saat seks. Mereka menerima apa saja yang diberikan oleh pria. Kondisi ini membuat stigma wanita tidak terlalu antusias dengan seks akan terus naik. Bahkan, ada juga wanitanya yang dianggap selalu ketakutan saat melakukan seks dengan pasangannya.

7 Kondisi yang Menyebabkan Wanita Selalu Takut Bercinta

Penyebab Wanita Takut Bercinta

Sebenarnya masalah ketakutan dalam seks itu wajar dan bisa terjadi tidak hanya pada wanita saja. Meski demikian, pria lebih bisa mengatasi rasa takutnya dengan baik. Wanita cenderung berkubang dengan rasa takutnya sendiri sehingga seks akan berjalan dengan tidak lancar. Berikut beberapa ketakutan bercinta yang sering dialami oleh pria.

  1. Takut Seks Terasa Sakit

Takut merasakan sakit adalah hal yang wajar. Pada dasarnya vagina memang sangat sempit. Penis dengan ukuran berapa pun akan susah melakukan penetrasi. Bahkan pasangan yang baru menikah baru bisa menikmati sensasi seks setelah mencoba berkali-kali. Selanjutnya seks akan berjalan dengan lancar dan membuat pasangan senang melakukannya.

Kalau setelah menikah lama, rasa takut saat seks sering muncul, berarti sedang ada gangguan pada vagina entah karena endometriosis atau mioma. Kalau saat pemeriksaan tidak terlihat ada gangguan, berarti Anda dan pasangan tidak lama melakukan pemanasannya. Coba bilang ke pasangan untuk melakukan foreplay lebih lama.

  1. Khawatir Tidak Bisa Memuaskan Pasangan

Kepuasan ini ada dua, bisa berupa kepuasan fisik atau kepuasan psikis. Anda tidak perlu takut terkait dengan kepuasan pasangan. Pria lebih mudah mendapatkan kepuasan ketimbang wanita. Oleh karena itu, coba lakukan seks dengan santai.

Seks bukan perkara membuat pasangan puas. Tugas ini harus dilakukan oleh kedua belah pihak. Dengan begitu, seks bisa berjalan lancar dan menyebabkan kedua belah pihak sama-sama mendapatkan kepuasan.

  1. Mengalami Gangguan dengan Body Image

Ketakutan ini sering terjadi pada banyak orang. Bahkan, sakit takutnya dengan body image ini, mereka tidak mau melakukan seks dengan lampu menyala. Ketakutan yang berlebihan terkait dengan body image ini bisa menyebabkan wanita tidak bisa menikmati seks dengan maksimal. Bahkan, membuat pasangan menjadi tidak nyaman.

Buang semua pikiran tentang body image yang harus baik saat seks. Lakukan komunikasi dengan baik terkait masalah itu. Kalau memang pasangan tidak masalah, Anda tidak perlu khawatir. Kalau pasangan menyarankan Anda untuk lebih kurus agar sehat jangan langsung minder. Minta dia untuk mendukung Anda.

  1. Takut Tidak Bisa Mengontrol Diri

Selama ini image yang dimiliki wanita adalah makhluk yang tidak terlalu terobsesi dengan seks. Kondisi membuat mereka selalu takut lepas kontrol. Padahal seks memang harus dilakukan dengan relaks. Perkara nanti alami lepas kontrol bukanlah hal yang perlu ditakuti, toh melakukan seksnya juga dengan pasangan resmi.

Kalau memang takut lepas kontrol lebih baik bertanya dulu pada suami terkait apa yang mereka sukai. Misal Anda jadi lebih bisa mengambil alih penetrasi, apakah dia mau menerimanya? Lakukan komunikasi-komunikasi yang intens seperti ini. Komunikasi yang intens ini akan memudahkan Anda melakukan eksplorasi fantasi seks tanpa malu.

5.Takut Tidak Mampu Mendapatkan Orgasme

Salah satu kebanggaan dari pria selain memiliki penis yang sempurna adalah bisa memuaskan pasangannya. Kalau wanita bisa mendapatkan orgasme dengan baik, pria merasa lebih puas secara psikis. Berarti mereka mampu melakukan seks dengan baik dan juga hebat. Kalau pria tidak bisa melakukannya, mereka akan merasa tidak berguna.

Orgasme adalah hal yang tidak bisa didapatkan oleh wanita dengan mudah. Bahkan, orgasme belum tentu bisa dirasakan setiap sesi seks berjalan. Beberapa wanita yang tidak ingin membuat pria kecewa biasanya pura-pura mendapatkan orgasme dan puas. Padahal mereka tidak perlu melakukannya.

  1. Takut Meminta Sesuatu pada Pasangan

Setelah menikah, beberapa wanita masih merasa canggung dengan suaminya. Padahal mereka tidak perlu melakukan itu. Kalau memang menginginkan sesuatu dilakukan selama seks, ada baiknya untuk tetap melakukan itu. Bilang pada pasangan misal ingin melakukan posisi seks tertentu.

Menjadi aktif secara seksual bukanlah hal yang berlebihan selama masih dalam batas wajar. Jadi, segera lakukan komunikasi dengan pasangan. Bicarakan fantasi seks berdua dengan pasangan. Dengan membicarakan fantasi seks, Anda dan pasangan bisa melakukan berbagai hal tanpa merasa bosan.

  1. Takut Tertular Penyakit Seks

Kalau Anda menikah dengan orang yang tepat dan saat melakukan pemeriksaan tidak ada penyakit seks, jangan takut melakukannya. Kalau Anda memang takut melakukan seks dengan pasangan lebih baik segera komunikasikan dengan baik agar tidak ada salah paham.

Misal masih ada ketakutan besar yang dimiliki. Anda bisa meminta pasangan menggunakan kondom. Dengan menggunakan kondom tentu tidak akan ada penyakit yang menular. Kalau pun menular risikonya akan menurun. Terakhir, lakukan pemeriksaan lagi berdua dengan pasangan.

Semoga ulasan di atas bisa membuat Anda dan pasangan bisa menikmati seks dengan maksimal. Mulai sekarang lakukan komunikasi yang baik dengan pasangan. Jangan hanya diam saja kalau memang tidak puas dan takut. Kalau hal itu terus dilakukan, seks akan berantakan.

 

 

Sumber:

  1. Fritscher, Lisa. 2019. Understanding Erotophobia or the Fear of Sex. https://www.verywellmind.com/fear-of-sex-2671739. (Diakses pada 20 Oktober 2019)
  2. Herndon, Jaime R. 2018. Genophobia and How to Treat a Fear of Sex. https://www.healthline.com/health/fear-of-sex. (Diakses pada 20 Oktober 2019)
  3. Thea, Anna. 2017. The 3 Real Reasons She’s Uncomfortable Being Sexually Intimate With You. https://www.yourtango.com/experts/annathea-fabricius/3-reasons-why-women-are-uncomfortable-sexual-intimacy. (Diakses pada 20 Oktober 2019)
  4. Cohut, Maria. 2018. Sex anxiety: How can you overcome it?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/321304.php. (Diakses pada 20 Oktober 2019)

 


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi