Terbit: 3 October 2014
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Jika penyakit-penyakit sebelumnya yang telah dibahas, korban utamanya adalah pria dewasa, namun kali ini justru sebaliknya. Ya, penyakit pada organ reproduksi pria ini sebagian besar menyerang pada anak-anak atau remaja. Penasaran? Luangkanlah waktu Anda sejenak untuk membacanya.

Penyakit ini sering dikenal dengan nama torsio testis, mungkin dibenak Anda langsung mengucap penyakit apa lagi ini. Anda harus sadar bahwa hari ini dunia sudah berkembang dan manusia hidup dengan banyak sekali produk-produk yang instant, hal inilah yang memicu penyakit-penyakit baru untuk terus bermunculan.

Torsio testis kerap sekali menyerang anak laki-laki atau remaja, meskipun pria dewasa juga berisiko mengalaminya, namun kecil sekali. Menurut laman medicalnewstoday.com, torsio testis terjadi ketika testis melintir atau berputar sehingga akan menghentikan aliran darah ke testis itu sendiri.

Hal ini dikarenakan perkembangan abnormal dari funikulus spermatikus, spermatikus adalah selaput yang membungkus testis. Gejalanya sendiri, seperti yang dilansir oleh laman yang sama, yaitu :

  1. Nyeri tiba-tiba atau berat dalam satu testis, hal ini bisa Anda rasakan pada saat berjalan atau testis Anda dalam posisi bergerak.
  1. Skrotum, yang merupakan kantong longgar pembungkus testis membengkak.
  1. Muntah.
  1. Mual.
  1. Rasa nyeri pada perut.
  1. Rasa nyeri pada testis mendadak hilang. Hal ini dikarenakan testis kembali ke posisi normal secara tiba-tiba. Namun yang perlu diingat adalah bahwa hal ini bukan patokan bahwa Anda sudah tembuh, melainkan gejala yang normal terjadi.

Pengobatan pada torsio testis tidak sesimpel penyakit-penyakit organ reproduksi lain yang sebagian banyak mengandalkan antibiotik sebagai solusinya. Torsio testis sendiri sangat berbeda, karena bukan disebabkan oleh virus atau bakteri. Penyakit ini lebih kearah kelainan fisik (berputar atau melintirnya testis).

Untuk mengobatinya, testis penderita harus dikembalikan ke posisi semula. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kerusakan lebih lanjut. Jika Anda menunda untuk melakukannya, maka Anda baru saja membiarkan testis Anda untuk rusak. Tentu Anda tidak ingin hal itu terjadi bukan?

Ada dua kemungkinan yang akan dilakukan oleh dokter seperti yang dilansir oleh laman medicalnewstoday.com, yaitu :

  1. Cara manual
    Dalam hal ini, dokter akan melakukan dorongan-dorongan kecil pada skrotum (kantong testis) dan berusaha untuk memperbaiki letaknya. Hal ini bisa berhasil, namun jarang sekali ditemukan.
  1. Dengan operasi
    Operasi adalah cara yang paling ampuh untuk kasus seperti ini. Pada saat operasi dokter akan membuat irisan pada skrotum untuk bisa menjangkau testis di dalam. Lalu, secara perlahan skrotum akan dikembalikan ke posisi normalnya. Kemudian dokter akan menjahit satu atau dua testis sekaligus ke bagian yang memungkinkan guna menghindari hal yang sama terjadi lagi.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi