Terbit: 5 August 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Orgasme pada wanita memang susah sekali didapatkan meski masih mungkin terjadi kalau seks dilakukan dengan benar. Kalau pria bisa melakukan rangsangan dengan maksimal khususnya saat mereka melakukan pemanasan atau foreplay, kemungkinan wanita mendapatkan orgasme akan besar. Namun, kalau saat foreplay terjadi kesalahan, wanita akan susah klimaks, bahkan merasakan sakit.

Pee-gasm, Teknik Menahan Kencing pada Wanita untuk Dapatkan Orgasme

Nah, untuk membuat tubuh puas secara fisik dan psikologi, beberapa wanita ada yang diam-diam melakukan masturbasi dengan menggunakan jari atau dengan alat bantu seks. Selain itu ada juga tren baru untuk mendapatkan sensasi mirip dengan orgasme bernama pee-gasm. Kira-kira teknik ini aman atau malah berbahaya, ya?

Apa itu pee-gasm?

Singkatnya, pee-gasm adalah salah satu teknik menahan kencing untuk menimbulkan rasa nikmat. Kandung kemih biasanya berisi 500 ml urine dan akan penuh selama beberapa jam. Kalau wanita menahan kencing, tekanan di area pelvis akan sangat kuat sehingga mengenai saraf yang mengarah ke klitoris.

Kalau wanita menahan untuk kencing selama beberapa jam, rasa ngilu yang terjadi di sekitar pelvis akan menimbulkan sensasi nikmat yang besar. Sensasi ini mirip sekali dengan orgasme karena bisa membuat wanita sedikit mengejang dan puas. Efek dari pee-gasm ini mungkin berbeda-beda di setiap wanita.

Pee-gasm ini biasanya banyak dilakukan di kamar mandi. Setelah wanita tidak mampu lagi menahan kencingnya, dia akan melepasnya dengan segera. Bersamaan dengan urine yang keluar inilah kenikmatan bisa didapatkan oleh wanita.

Risiko melakukan pee-gasm

Teknik ini termasuk tidak sehat karena bisa memberikan banyak masalah. Pertama adalah masalah pada otot di sekitar pelvis yang bisa saja kendur karena terus menahan tekanan dari urine yang tidak juga dikeluarkan. Beberapa wanita mungkin bisa mengalami gangguan orgasme aktual yang dilakukan saat seks.

Urine yang berada di kandung kemih pada dasarnya kotor dan mengandung banyak kotoran serta bakteri. Kalau urine ini tidak segera dikeluarkan, kemungkinan terjadi masalah pada saluran kemih cukup tinggi. Salah satu gangguan yang bisa terjadi adalah infeksi saluran kemih.

Risiko lain dari melakukan pee-gasm ini adalah gangguan pada ginjal. Karena urine yang disaring oleh ginjal tidak segera dikeluarkan infeksi bisa saja terjadi di organ ini sehingga fungsinya menurun. Kemungkinan terjadi pengendapan batu juga bisa terjadi karena urine mandek lama di ginjal.

Cara mendapatkan kenikmatan yang mirip pee-gasm

Karena pee-gasm tidak bisa dilakukan berkali-kali karena bisa membuat ginjal mengalami gangguan, wanita disarankan untuk memilih cara lain untuk mendapatkan kenikmatan secara seksual kalau ingin main secara solo atau masturbasi.

Salah satu cara untuk mendapatkan kenikmatan adalah dengan melakukan fingering saat mulai merasa ingin kencing. Tahan kencing sementara waktu sembari melakukan  fingering dengan memasukkan jari yang bersih ke vagina. Stimulasi organ dengan benar dan rasakan kenikmatannya.

Kalau Anda memiliki alat bantu seks seperti vibrator bisa digunakan pula untuk mendapatkan rasa nikmat secara seksual. Arahkan ke area klitoris atau mungkin sedikit ditekan ke arah vagina.

Beberapa wanita merasa berdosa kalau bermain sendiri padahal sudah memiliki suami. Nah, kalau Anda mengalami hal tersebut coba ajak suami untuk melakukan mutual masturbation. Katakan pada pasangan tentang apa saja yang harus dilakukan untuk membuat Anda puasa secara seksual.

Lakukan komunikasi yang baik dengan pasangan. Lebih baik terbuka dari awal sehingga Anda tidak perlu sampai melakukan pee-gasm.

Semoga ulasan di atas bermanfaat dan bisa Anda gunakan sebagai rujukan untuk mendapatkan kepuasan seksual dengan benar.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi