Terbit: 17 January 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Selain sebagai sarana transportasi pribadi yang murah sehingga bisa digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat, sepeda motor juga dianggap sebagai salah satu kendaraan yang menawarkan kebebasan dan pengalaman. Banyak orang yang suka melakukan touring menggunakan sepeda motor untuk mencapai kota atau daerah yang cukup jauh karena ingin mendapatkan pengalaman baru. Meskipun terlihat menyenangkan, banyak pakar kesehatan yang memperingatkan pria yang suka menggunakan sepeda motor dalam jangka waktu yang lama untuk berhati-hati dengan penurunan kualitas sperma. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Suka Touring Jarak Jauh Dengan Sepeda Motor? Awas Penurunan Kualitas Sperma

Pakar kesehatan dr. Ridwan Mahfuddin, SpOG, dari RS Evasari, berkata jika secara fisik, skrotum atau buah zakar pria memiliki bentuk menggantung agar suhunya lebih rendah satu derajat Celcius dari suhu tubuh. Suhu ini dianggap sebagai suhu paling ideal bagi proses produksi sperma yang berkualitas. Andai pria suka mengendarai sepeda motor dalam waktu yang lama, maka area selangkangan akan cenderung lebih hangat karena terkurung oleh paha dan jok sepeda motor. Selain itu, mesin kendaraan juga akan membuat area jok yang menempel pada skrotum juga semakin menghangat sehingga dikhawatirkan skrotum akan cenderung menghangat dan kemudian menurunkan kualitas sperma.

Dengan adanya fakta ini, ada baiknya kita kerap mengambil jeda untuk beristirahat saat berkendara dalam jarak yang jauh agar kondisi skrotum tidak terlalu hangat dan produksi sperma tidak akan mengalami gangguan.

Selain berkendara sepeda motor dalam waktu yang lama, pakar kesehatan juga menyarankan pria untuk berhati-hati saat menggunakan laptop agar tidak memangkunya karena hangatnya suhu laptop juga bisa berpengaruh besar bagi kesuburan pria. Selain itu, pria juga sangat tidak disarankan untuk kerap berendam di dalam air hangat karena area skrotum juga akan terendam dengan suhu yang hangat sehingga akan membuat resiko penurunan kualitas sperma meningkat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi