DokterSehat.Com – Ada dua perubahan besar dalam seks yang dialami oleh wanita setelah menikah. Pertama saat mereka sedang hamil, seks akan susah dilakukan khususnya pada trimester pertama. Seks intens bisa dilakukan pada trimester kedua dan ketiga dengan beberapa pertimbangan kesehatan janin dan juga ibu yang mengandung.
Perubahan kedua terjadi setelah wanita melakukan persalinan. Seks akan berjalan lambat pada 2-3 bulan pertama karena wanita butuh menyembuhkan luka di vagina. Selain itu, wanita juga mengalami gangguan pada penurunan libido hingga vagina kering saat menyusui.
Nah, agar seks pasca melahirkan berjalan dengan lancar, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh pasangan.
-
Pilih posisi seks yang tepat
Pilih posisi seks yang tepat dan bisa memberikan rasa nyaman pada wanita. Pasca melahirkan area di sekitar perut ibu masih sering sekali sakit. Guncangan hebat bisa menyebabkan rasa sakit yang besar hingga terjadi perdarahan. Kondisi ini bisa lebih parah lagi pada wanita yang menjalani persalinan dengan pembedahan Caesar.
Selain masalah pada area perut pasca melahirkan, dada wanita akan mengalami perubahan. Perubahan ini cukup drastis sehingga bentuknya menjadi lebih besar dan berisi. Dada juga menjadi sangat sensitif sehingga rasa sakit sering dirasakan kalau terguncang. Posisi seks yang tidak menyiksa dada cukup direkomendasikan.
-
Menggunakan pelumas tambahan
Fluktuasi hormon pada tubuh wanita terjadi saat mereka menyusui bayinya. Perubahan ini menyebabkan pelumas alami vagina kadang susah dihasilkan. Meski sudah dirangsang dengan baik, wanita akan susah menghasilkan cairan pelumas dalam jumlah yang banyak.
Cairan pelumas yang jumlahnya sedikit ini akan membuat gesekan vagina dan penis terjadi cukup kuat. Wanita akan merasakan sakit yang cukup besar hingga mereka tidak bisa menikmati seks yang terjadi. Coba gunakan pengaman untuk mengurangi gesekan yang berlebih dengan penis.
-
Jangan merangsang dada terlalu intens
Dada wanita akan mengembang dan ukurannya lebih besar dari sebelumnya. Banyaknya ASI yang ada di dalam dada menyebabkan wanita sering merasakan ngilu. Bahkan saat tidak melakukan apa-apa wanita kerap mengeluhkan sakit.
Saat menyusui bayi, terkanan dan isapan dari bayi juga menyebabkan dada semakin sakit sehingga wanita tidak tahan. Agar wanita tidak jengah dan akhirnya malas bercinta, coba hindari melakukan rangsangan berlebihan pada dada. Fokus ke bagian lain misal area vagina seperti klitoris.
-
Hindari kebocoran ASI
Guncangan yang terjadi pada saat penetrasi bisa membuat cairan ASI di dalam tubuh mengalami gangguan seperti bocor. Kalau wanita merasa dadanya sedang penuh ASI lebih baik dipompa terlebih dahulu. Simpan ASI sesegera mungkin di lemari pendingin agar awet.
Daripada ASI tumpah dan terbuang percuma saat seks, lebih baik disimpan untuk stok susu anak ketika haus atau lapar. Cara lain agar tidak bocor adalah dengan mengenakan bra yang cukup menampung keseluruhan dari dada.
-
Alat bantu seks bisa digunakan
Ada kalanya penetrasi tidak bisa dilakukan karena kondisi fisik wanita yang tidak mendukung. Agar seks tetap berjalan dengan lancar, pasangan bisa menggunakan alat bantu seks yang membantu merangsang wanita dan memberikan kenikmatan. Beberapa alat bantu seperti vibrator bisa digunakan.
Alat bantu seks juga menghindari guncangan yang hebat pada tubuh wanita. Jadi, selama 2-3 bulan pertama pria bisa mengalah dengan tidak melakukan penetrasi dan membuat sensitivitas wanita dengan seks meningkat.
Semoga ulasan di atas bisa membantu Anda untuk menyiasati seks saat sedang menyusui. Selamat menikmati serunya memiliki momongan.