Terbit: 12 September 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Meski dianggap tabu, seks anal nyatanya tetap dilakukan oleh masyarakat. Selama ini seks anal selalu diasosikan dengan aktivitas seks yang dilakukan kaum gay atau biseksual. Padahal, seks jenis ini bisa dinikmati juga oleh wanita. Itulah kenapa dalam industri film dewasa pun tema seks anal pun kerap dibuat.

Risiko Menggunakan Dildo untuk Seks Anal

Meski seks anal bisa dilakukan dengan penuh kehati-hatian, seks jenis ini memiliki banyak sekali risiko. Risiko ini bisa mengenai pria atau wanita. Selain itu, risiko dari seks anal ini juga bisa muncul kalau pasangan menggunakan alat bantu seks. Nah, berikut beberapa risiko yang bisa didapatkan.

  1. Terjadi perdarahan hebat dan robek

Penggunaan dildo bisa menyebabkan perdarahan yang cukup hebat di area anus. Perdarahan ini terjadi karena permukaan otot di anus tidak sekuat otot di vagina. Gesekan sekecil apa pun bisa menyebabkan terjadi luka yang cukup parah. Peluang terjadi robek di area dalam hingga lubang anus cukup besar.

Itulah kenapa sebelum menggunakan dildo disarankan untuk melakukan relaksasi dahulu agar otot di sekitar anus bisa lebih nyaman. Memasukkan dildo pun tidak bisa dilakukan dengan cepat, harus perlahan-lahan agar otot bisa menyesuaikan diri terlebih dahulu. Jangan lupa, selalu gunakan pelumas dalam jumlah banyak.

  1. Nyeri yang cukup kuat

Seks anal tidak hanya dilakukan pada wanita saat melakukan aktivitas ranjang. Pada kondisi tertentu pria bisa mencobanya. Biasanya wanita akan memasukkan dildo ke anus pria. Cara ini sering disebut dengan pegging. Tren ini mulai muncul setelah aktor dalam film Deadpool melakukannya di salah satu scene film.

Mereka yang belum terbiasa bermain dengan dildo akan merasakan sakit yang cukup hebat. Meski tidak sampai berdarah, anus akan terasa sakit saat digunakan untuk berjalan. Nyeri ini biasanya akan hilang dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu. Pilih dildo dengan ukuran standar saja agar rasa nyeri tidak besar.

  1. Gangguan saat buang air besar

Mereka yang menggunakan dildo untuk seks atau sekadar rangsangan akan mengalami pelebaran otot anus meski sementara. Selain itu, ujung dari lubang anus juga akan mengalami iritasi sehingga saat feses keluar sering mengalami sakit. Selanjutnya, area itu juga bisa alami sakit saat terkena air dingin.

Kalau area anus mengalami gangguan yang cukup besar, segera lakukan pengobatan, minimal buat lukanya mengering. Kalau lukanya terlalu besar, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Jangan biarkan berlarut-larut karena bisa terjadi infeksi yang berbahaya.

  1. Infeksi yang cukup parah

Setelah menggunakan dildo, pasangan disarankan mencucinya hingga bersih baru disimpan, Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya bakteri atau penyakit yang menempel di alat bantu seks. Kalau alat langsung disimpan setelah digunakan ada kemungkinan menyebabkan ereksi.

Seperti yang kita tahu sendiri, area anus mudah sekali dihinggapi bakteri. Meski sudah dicuci hingga bersih, kemungkinan terjadi infeksi cukup tinggi. Jadi, selalu perhatikan kebersihan alat bantu seks sebelum menggunakannya.

  1. Dildo tersangkut di dalam

Dildo yang digunakan ada banyak jenisnya. Ada jenis dildo yang memiliki pangkal besar sehingga bisa menghindari benda ini tersangkut. Namun ada juga jenis dildo yang kecil dan tidak memiliki ujung membesar. Benda ini cukup rawan kalau sampai masuk semuanya ke anus. Kasus dildo tersangkut di anus tidak sekali dua kali terjadi.

Apa pun jenis fantasi seks yang Anda lakukan dengan pasangan, faktor keselamatan harus diperhatikan. Kalau pasangan memperhatikan keselamatan, seks jenis apa pun mungkin akan berisiko kecil.

Halo, Teman Sehat!

Anda diundang ke #AksiSehatCeria bersama DokterSehat di Ciputra Medical Center, Lotte Shopping Avenue Lt. 5, Jakarta Selatan pada hari Sabtu, 15 September 2018 pukul 10.00 – 13.00 WIB.

Yuk, datang dan ikut donor darah + health talk*, lomba blog berhadiah jutaan rupiah, dan dapatkan merchandise keren. GRATIS!

*Registrasi: http://bit.ly/AksiSehatCeria


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi