Terbit: 14 October 2019 | Diperbarui: 30 October 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Tidak hanya kelelahan, seks juga terkadang dapat menyebabkan pingsan karena kondisi tertentu? Apa saja penyebab pingsan setelah berhubungan intim? Simak penyebabnya dalam ulasan di bawah ini!

8 Penyebab Pingsan setelah Serhubungan Seks dan Cara Mengatasinya

Tragedi Saat Melakukan Seks

Saat melakukan seks, hal-hal yang tidak diinginkan kadang terjadi. Beberapa orang ada yang mengalami gangguan seperti ereksi mendadak hilang, tidak mendapatkan orgasme, atau kehilangan mood seks. Kondisi ini cukup wajar dialami oleh pasangan meski mereka juga tidak bisa menyepelekannya.

Selanjutnya ada juga yang mengalami gangguan berupa rasa pusing yang kuat hingga lemas dan pingsan. Kondisi ini cukup berbahaya dan serius sehingga penanganan yang benar harus dilakukan agar tidak membahayakan kesehatan atau bahkan sampai mengancam nyawa.

Penyebab Pingsan setelah Berhubungan Seks

Penyebab pingsan dan lemas mendadak setelah seks ada banyak, meski kejadian ini cukup langka. Hanya sedikit pasangan yang mengalaminya meski semua orang harus tetap mewaspadainya.

Berikut ini penyebab pingsan setelah berhubungan intim, di antaranya:

1. Rasa Lelah Berlebihan di Leher dan Kepala

Sebelum melakukan seks yang intens, pasangan harus dalam kondisi sehat baik secara fisik atau mental. Kalau kondisi fisiknya mengalami gangguan, kemungkinan seks terhambat akan terganggu. Gangguan ini bisa muncul saat seks dilakukan atau setelah mendapatkan orgasme.

Kalau pasangan memiliki rasa lelah atau kaku di bagian kepala belakang hingga leher, disarankan untuk tidak melakukan seks. Biasanya saat orgasme terjadi akan ada tekanan yang cukup kuat di leher. Kalau tidak tahan dengan rasa sakit ini, pria atau wanita bisa saja lemas sampai pingsan.

Sebelum melakukan seks ada baiknya mengecek kondisi fisik terlebih dahulu. Kalau memang tubuh mengalami gangguan seperti sakit atau kelelahan, lebih baik tunda. Seks yang intens tidak ubahnya seperti olahraga, kalau Anda terlalu memaksakan diri justru tubuh yang akan mendapatkan masalah.

2. Sindrom POTS

Sindrom POTS adalah sindrom darah rendah yang cukup akut. Salah satu tanda dari sindrom ini adalah seringnya muncul rasa pusing setelah duduk dan mendadak berdiri. Saat tubuh mendekati orgasme, detak jantung biasanya akan menjadi cepat dan bisa memicu pingsan.

Kondisi ini bisa terjadi pada pria atau wanita. Jadi, kalau memiliki kondisi ini lebih baik melakukan seks dengan aman dan tidak memilih gaya seks tertentu yang berbahaya untuk tubuh. Misal melakukan gaya misionaris atau spooning dengan saling berpelukan.

3. Aritmia

Seseorang yang memiliki aritmia atau detak jantung yang tidak teratur juga bisa mengalami pingsan setelah seks. Biasanya kondisi ini terjadi karena detak jantung mendadak turun atau mendadak cepat. Kondisi ini memengaruhi jumlah oksigen yang disuplai ke paru dan otak.

Kalau detak jantung yang Anda miliki sering sekali tidak beraturan, ada baiknya tidak melakukan seks terlalu intens. Kalau sampai seks dilakukan dengan sangat keras, tubuh akan mudah lemas.

4. Hiperventilasi

Hiperventilasi adalah kondisi yang menyebabkan napas menjadi sangat cepat dan pendek. Saat orgasme terjadi baik pria dan wanita akan mengalami guncangan yang cukup besar. Kondisi ini kemungkinan besar bisa memicu hiperventilasi.

Orang yang mengalami hiperventilasi akan kekurangan oksigen dan banyak kemasukan karbondioksida. Akibatnya tubuh akan menjadi sangat lemah, pusing, dan akhirnya mengalami pingsan kalau sudah parah.

5. Efek Obat untuk Gangguan Ereksi

Khusus untuk pria, gangguan seks seperti disfungsi ereksi membuat mereka tidak bisa melakukan seks dengan sempurna. Akhirnya mereka memilih menggunakan obat untuk mengatasi masalah ereksi seperti viagra.

Efek samping dari obat untuk mengatasi ereksi yang sangat besar adalah pusing dan tubuh terasa tidak nyaman. Gangguan peredaran juga bisa terjadi dan memungkikan terjadinya pusing sampai pingsan.

Baca Juga: Viagra (Sildenafil): Kegunaan, Aturan Pakai, dan Efek Samping

6. Sinkop Vasovagal

Sinkop vasovagal adalah jenis pingsan yang paling umum. Jenis ini terjadi ketika tekanan darah tiba-tiba turun, sehingga otak kekurangan oksigen untuk sementara, dan mengakibatkan pingsan.

Hal ini terjadi ketika saraf vagus, yang mengatur detak jantung dan penyempitan pembuluh darah untuk sementara waktu kehilangan regulasi normalnya karena stimulasi berlebihan. Akibatnya pembuluh darah melebar, tekanan darah turun, dan orang tersebut pingsan.

Ada banyak faktor yang menyebabkan pingsan jenis ini, beberapa di antaranya adalah berdiri terlalu cepat, kecemasan, trauma mendadak, dan kafein atau alkohol.

7. Kelaparan dan Kehausan

Terkadang seks atau masturbasi untuk sementara bisa mengalihkan perhatian seseorang dari kebutuhan fisik lainnya, seperti air dan makanan.

Aktivitas seksual yang intens sangat mirip dengan olahraga aerobik, juga meningkatkan kebutuhan seseorang akan air dan oksigen. Jadi, jika seseorang kurang minum air, bisa mengalami dehidrasi atau bahkan pingsan.

Kenikmatan seksual juga bisa mengalihkan perhatian seseorang dari rasa laparnya. Gula darah rendah bisa menyebabkan pingsan. Risiko pingsan lebih tinggi pada orang dengan kondisi medis tertentu, termasuk penderita diabetes yang sedang mengonsumsi obat penurun glukosa darah.

8. Stres dan Kecemasan

Meskipun orgasme mungkin menyenangkan, sensasi di sekitarnya mungkin tidak menyenangkan. Terkadang beberapa orang merasa cemas atau malu dengan aktivitas seks.

Kecemasan dan stres bisa menyebabkan pingsan dalam beberapa cara. Seseorang mungkin mengalami hiperventilasi, sehingga otak kekurangan oksigen. Kecemasan juga dapat menyebabkan sinkop vasovagal, yang menyebabkan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba.

Dalam beberapa kasus, kecemasan juga dapat mengalihkan perhatian seseorang dari kebutuhan akan makanan atau cairan, sehingga menyebabkan pingsan karena kelaparan atau dehidrasi.

Baca Juga: 6 Pertolongan Pertama Pingsan (Wajib Tahu!)

Cara Mencegah dan Mengatasi Pingsan setelah Seks

Pingsan setelah seks sebenarnya bisa dicegah bersama pasangan. Cukup lakukan hal-hal di bawah ini agar seks bisa berjalan dengan lancar dan aman.

  • Mengetahui kondisi kesehatan sebelum melakukan seks. Paling tidak, jangan melakukan seks kalau sama-sama sakit atau salah satu ada yang tidak enak badan.
  • Kenali kondisi tubuh dengan baik. Kalau perlu periksa ke dokter terkait ada atau tidaknya gangguan tubuh khususnya aritmia atau POTS yang telah dijelaskan sebelumnya.
  • Ketahui kemampuan tubuh saat melakukan seks. Jangan berlebihan kalau tidak mampu.
  • Memilih posisi seks yang benar dan sesuai kebutuhan.
  • Sebaiknya makan dulu beberapa jam sebelum melakukan seks. Kalau Anda makan terlebih dahulu, tubuh tidak akan mengalami kekurangan energi dan akhirnya memicu pingsan.

Kalau pasangan mendadak pingsan atau lemas, ada beberapa hal yang harus dilakukan, antara lain:

  • Tidurkan pasangan dengan posisi yang benar dan usahakan memudahkan mereka untuk bernapas dengan baik. Angkat dan pindahkan tubuh pasangan agar lebih nyaman.
  • Beri minyak angin di area dada dan hidung lalu tunggu hingga sadar. Biasanya minyak angin atau minyak lain yang baunya kuat cepat menyadarkan orang pingsan.
  • Beri air minum agar tubuh tidak dehidrasi.
  • Kalau ada masalah serius segera hubungi dokter.

Lemas berlebihan sampai pingsan setelah melakukan seks tidaklah wajar. Jadi, kalau Anda atau pasangan mengalaminya segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

 

  1. Anonim. Tanpa Tahun. Cleveland Clinic. Postural Orthostatic Tachycardia Syndrome (POTS). https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16560-postural-orthostatic-tachycardia-syndrome-pots. (Diakses pada 14 Oktober 2019)
  2. Knight, Madeline. 2019. 9 Sicknesses Triggered by Sex. https://www.everydayhealth.com/sexual-health-pictures/9-sicknesses-triggered-by-sex.aspx. (Diakses pada 14 Oktober 2019)
  3. Pietrangelo, Ann. 2018. What Causes Fainting?. https://www.healthline.com/health/fainting. Diakses pada 14 Oktober 2019)
  4. Santos-Longhurs, Adrienne. 2018. What Causes Dizziness After Sex?. https://www.healthline.com/health/healthy-sex/dizziness-after-sex. (Diakses pada 14 Oktober 2019)

00


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi