Terbit: 26 September 2018 | Diperbarui: 7 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Seks dilakukan oleh pasangan karena dua alasan. Pertama untuk mendapatkan keturunan. Saat seks, pembuahan akan terjadi sehingga dalam jangka waktu kurang dari setahun, wanita bisa melakukan persalinan. Kedua untuk mengeratkan hubungan antara suami dan istri. Seks dilakukan untuk memuaskan hasrat dan mendapatkan kenikmatan bersama-sama.

Normalkah Mengalami Pingsan atau Lemas Akut Pasca Seks?

Saat melakukan seks, hal-hal yang tidak diinginkan kadang terjadi. Beberapa orang ada yang mengalami gangguan seperti ereksi mendadak hilang, tidak mendapatkan orgasme, atau kehilangan mood seks. Selanjutnya ada juga yang mengalami gangguan berupa rasa pusing yang kuat hingga lemas dan pingsan.

Kalau setelah orgasme, pasangan mengalami pusing yang cukup intens dan berakhir pingsan, kira-kira apa yang terjadi?

Penyebab pingsan setelah seks

Penyebab pingsan dan lemas mendadak setelah seks ada banyak, meski kejadian ini cukup langka. Hanya sedikit pasangan yang mengalaminya meski semau orang harus tetap mewaspadainya.

  1. Rasa capai di area kepala dan leher

Sebelum melakukan seks yang intens, pasangan harus dalam kondisi sehat baik secara fisik atau mental. Kalau kondisi fisiknya mengalami gangguan, kemungkinan seks terhambat akan terganggu. Gangguan ini bisa muncul saat seks dilakukan atau setelah mendapatkan orgasme.

Kalau pasangan memiliki rasa capai atau kaku di bagian kepala belakang hingga leher, disarankan untuk tidak melakukan seks. Biasanya saat orgasme terjadi akan ada tekanan yang cukup kuat di leher. Kalau tidak tahan dengan rasa sakit ini, pria atau wanita bisa saja lemas dan pingsan.

  1. Sindrom PTOS

Sindrom PTOS adalah sindrom darah rendah yang cukup akut. Salah satu tanda dari sindrom ini adalah seringnya muncul rasa pusing setelah duduk dan mendadak berdiri. Saat tubuh mendekati orgasme, detak jantung biasanya akan menjadi cepat dan bisa memicu pingsan.

Kondisi ini bisa terjadi pada pria atau wanita. Jadi, kalau memiliki kondisi ini lebih baik melakukan seks dengan aman dan tidak memilih gaya seks tertentu yang berbahaya untuk tubuh.

  1. Aritmia

Mereka yang memiliki aritmia atau detak jantung yang tidak teratur juga bisa mengalami pingsan setelah seks. Biasanya kondisi ini terjadi karena detak jantung mendadak turun atau mendadak cepat. Kondisi ini memengaruhi jumlah oksigen yang disuplai ke paru dan otak.

Kalau detak jantung yang Anda miliki sering sekali tidak beraturan, ada baiknya tidak melakukan seks terlalu intens. Kalau sampai seks dilakukan dengan sangat keras, tubuh akan mudah lemas.

Cara mengatasi kondisi pingsan setelah seks

Pingsan yang terjadi setelah seks sebenarnya bisa dicegah oleh pasangan. Mereka hanya perlu melakukan hal-hal di bawah ini agar seks bisa berjalan dengan lancar can aman.

  • Mengetahui kondisi kesehatan sebelum melakukan seks. Paling tidak, jangan melakukan seks kalau sama-sama sakit atau salah satu ada yang tidak enak badan.
  • Kenali kondisi tubuh dengan baik. Kalau perlu periksa ke dokter terkait ada atau tidaknya gangguan tubuh khususnya aritmia atau PTOS yang terlah dijelaskan sebelumnya.
  • Ketahui kemampuan tubuh saat melakukan seks. Jangan berlebihan kalau tidak mampu.
  • Memilih posisi seks yang benar dan sesuai kebutuhan.

Kalau pasangan mendadak pingsan atau lemas, ada beberapa hal yang harus dilakukan:

  • Tidurkan pasangan dengan posisi yang benar dan usahakan memudahkan mereka untuk bernapas dengan baik.
  • Beri minyak angina di area dada dan hidung lalu tunggu hingga sadar.
  • Beri air minum agar tubuh tidak dehidrasi.
  • Kalau ada masalah serius segera hubungi dokter.

Pingsan setelah melakukan seks tidaklah wajar. Jadi, kalau Anda atau pasangan mengalaminya segera lekukan pemeriksaan ke dokter.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi