Terbit: 26 February 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Penis memang akan dipenuhi darah saat pria mengalami ereksi. Saat darah berkumpul pada penis, permukaan penis akan berubah jadi merah. Saat penis berwarna merah, permukaan akan jadi sensitif meski tidak menimbulkan rasa sakit saat digunakan untuk penetrasi.

Penyebab Penis Anda Berubah Warna secara Mendadak

Selain karena ereksi normal, penis juga kerap berubah warna jadi merah keungu-unguan. Pada kondisi ini penis kadang tidak sedang ereksi atau muncul rasa sakit saat disentuh. Perubahan warna pada penis ini bisa disebabkan oleh beberapa gangguan di bawah ini.

1. Memar
Penis bisa menjadi merah keungu-unguan karena memar. Kondisi memar pada penis bisa terjadi karena masturbasi yang berjalan dengan intens dan kocokan terlalu kuat. Selanjutnya, tindik pada penis juga bisa menyebabkan memar disertai dengan rasa sakit.

Memar biasanya sembuh sendiri seiring dengan berjalannya waktu. Kalau memar tidak kunjung sembuh dan tambah sakit, segera temui dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

2. Purpura
Purpura atau titik darah biasanya muncul pada kulit dengan warna merah tua. Titik merah ini tidak menyebabkan gangguan pada penis secara langsung. Biasanya purpura terjadi karena ada perdarahan atau alergi pakaian. Selanjutnya defisit nutrisi, efek obat, dan inflamasi pada pembuluh darah penis juga menyebabkan munculnya gejala ini.

3. Hematoma
Hematoma adalah keadaan saat darah berkumpul di bawah kulit dan berada di luar pembuluh darah. Keadaan ini menyebabkan warna merah di bawah kulit penis. Hematoma termasuk perdarahan yang cukup berbahaya sehingga harus segera mendapatkan perawatan dari dokter.

4. Alergi dengan obat
Beberapa orang memiliki alergi yang berbeda dengan obat-obatan. Alergi ini menyebabkan munculnya beberapa gangguan pada penis seperti mengubah warna kulit penis menjadi merah keungu-unguan. Beberapa obat yang bisa menyebabkan keadaan ini adalah ibuprofen, obat anti konvulsan, anti psikotik, dan antibiotik tertentu.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi