Terbit: 1 April 2014 | Diperbarui: 10 August 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Dokter Sehat – Seperti kebanyakan penyakit menular seksual lainnya, HPV juga berpeluang untuk menginfeksi ibu hamil dan bayi yang sedang dikandungnya. Namun biasanya HPV yang menginfeksi ibu hamil tidak menimbulkan gangguan kesehatan yang serius, bahkan tidak menimbulkan gangguan kesehatan sama sekali.

Tapi, jika HPV ternyata menginfeksi ibu hamil, maka kemungkinan yang terjadi adalah :

1.Jenis HPV yang menimbulkan terjadinya benjolan pada organ seksual bisa terjadi selama dalam masa kehamilan, ibu yang sedang berada dalam tri semester terakhir kehamilan dan diketahui memiliki benjolan di sekitar daerah kewanitaan berpeluang besar untuk melahirkan bayi yang menderita benjolan pada tenggorokannya. Benjolan pada tenggorokan bayi ini bernama recurrent respiratory papillomatosis. Namun kondisi ini sangat jarang terjadi.

2.Jenis HPV yang menyebabkan kanker pada organ kewanitaan yang diderita oleh ibu hamil berpeluang untuk mengubah sel-sel di organ seksual, karena hal inilah, maka para Ladies sebaiknya melakukan screening kanker serviks secara rutin, sekalipun dalam keadaan hamil.

Seperti dikutip dari laman cdc.gov, untuk melakukan screening terhadap virus HPV yang menyebabkan kanker serviks, sekarang terdapat HPV test untuk wanita yang berusia 30 tahun ke atas. Screening jenis ini khusus bagi Ladies yang berusia 30 tahun dan tidak direkomendasikan untuk dilakukan oleh pria dan wanita yang berusia di bawah 30 tahun.

Jenis penyakit menular seksual HPV atau human papillovirus dapat dicegah dengan beberapa cara, seperti dikutip dari laman cdc.gov, beberapa tindakan pencegahan HPV yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.

Vaksin HPV tersedia untuk anak-anak yang berusia 11 hingga 12 tahun, baik anak perempuan maupun anak laki-laki. Vaksin HPV dipercaya aman dan efektif sebagai tindakan pencegahan terhadap penularan virus HPV, vaksin ini juga diklaim dapat mencegah beberapa jenis virus HPV yang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan yang serius, termasuk kanker.

Vaksin HPV diberikan sebanyak tiga kali dalam enam bulan, penting bagi para petugas kesehatan untuk memberikan injeksi vaksin HPV dalam dosis yang tepat agar proteksi yang diberikan dapat bekerja semaksimal mungkin.

Vaksin ini sangat baik diberikan pada saat anak berusia 11 atau 12 tahun karena pada usia tersebut, proteksi vaksin HPV dapat bekerja dengan maksimal. Selain alasan tersebut, sistem kekebalan tubuh anak pada usia 11 dan 12 tahun jauh lebih baik daripada wanita atau pria dewasa.

Vaksin HPV untuk wanita berbeda dengan yang diberikan untuk laki-laki. Untuk wanita, terdapat dua vaksin bernama Cervarix dan Gardasil untuk mencegah penyebaran virus HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks. Kedua jenis vaksin ini diberikan kepada anak perempuan usia 11-12 tahun dan perempuan usia 12 hingga 26 tahun yang belum pernah mendapat vaksin saat masih anak-anak.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi