DokterSehat.Com – Cairan pelumas atau pelicin yang dijual di pasaran tidak hanya digunakan untuk alat bantu saat onani pada pria. Pelumas diciptakan untuk membantu pasangan merasakan seks yang hebat dan tanpa rasa sakit.
Beberapa pasangan mungkin akan bertanya:
Buat apa cairan pelumas tambahan? Toh vagina bisa menghasilkannya sendiri.
Memang benar vagina menghasilkan cairan pelumas sendiri, namun jumlah cairan yang keluar saat seks tidak akan sama. Ini dipengaruhi oleh besar dan kecilnya rangsangan yang diterima. Kalau rangsangannya kecil, wanita akan merasakan sakit saat bercinta.
Sekitar 30 persen wanita alami gangguan produksi pelumas
Dilansir dari Men’s Health, sekitar 30 persen wanita dengan rentang usia 18-59 tahun mengalami gangguan produksi cairan pelumas.
Kondisi ini menyebabkan wanita mengalami rasa sakit karena penis menggesek dinding vagina terlalu kuat. Rasa sakit ini bisa membuat wanita jadi tidak nyaman dan menikmati aktivitas ranjangnya.
Oleh karna itu, cairan pelicin tambahan sangat diperlukan. Usahakan untuk memilih cairan yang berbahan air. Ini akan membuat bagian dalam vagina terinfeksi dan juga tidak merusak kondom.
Pelumas memberikan tambahan kenikmatan
Menggunakan pelumas bukan berarti organ seksual wanita tidak berfungsi dengan maksimal. Ada banyak faktor yang memengaruhi banyak atau tidaknya cairan pelumas.
Salah satu faktor ini adalah kemampuan pria memberikan rangsangan saat foreplay. Sangat disarankan untuk langsung menggunakan cairan pelumas saat memulai seks.
Cairan pelumas tidak akan memberikan efek buruk pada tubuh. Justru cairan ini memberikan kelebihan berupa kenikmatan yang lebih besar. Kalau kenikmatan saat seks bisa dirasakan oleh pria atau wanita, keduanya akan mudah mendapatkan orgasme.
Semoga ulasan di atas bisa Anda gunakan untuk meningkatkan keintiman saat bercinta dengan pasangan.