Terbit: 24 August 2019 | Diperbarui: 26 August 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Beberapa orang kerap menggigit pasangan saat sedang bercinta dengan intens. Aktivitas ini mampu meningkatkan libido sehingga hubungan badan bisa berjalan dengan lebih bergairah seperti halnya memeluk dan mencium. Meski menggigit pasangan bisa memberikan tambahan kenikmatan, aktivitas ini ternyata memiliki cukup banyak risiko.

Menggigit Pasangan Saat Bercinta, Bolehkah Dilakukan?

Alasan menggigit pasangan saat bercinta

Gigitan akan menyebabkan rasa sakit apalagi kalau sampai berdarah. Namun, pada beberapa kondisi seperti saat bercinta, rasa sakit ini justru berubah jadi kenikmatan. Menggigit pasangan juga merupakan ekspresi gairah seksual pasangan yang cukup besar dan hal ini bisa meningkatkan rasa nikmat.

Selain ekspresi gairah seksual, ada beberapa alasan mengapa seseorang suka sekali memberikan gigitan atau menerima gigitan.

  • Suka mendominasi pasangan. Beberapa pasangan memiliki peran yang seimbang dalam hal seks. Jadi, keduanya sama-sama mendapatkan apa yang diinginkan. Namun, tidak sedikit yang lebih memilih menjadi pihak yang pasif dan didominasi. Pihak yang mendominasi bisa melakukan apa pun untuk memberikan rangsangan termasuk memberikan gigitan.
  • Suka didominasi pasangan. Beberapa orang suka sekali didominasi oleh pasangan dan menerima berbagai perlakuan. Asal dominasi masih dalam batas wajar dan bisa dikontrol. hal-hal seperti gigitan pada tubuh justru membuat seks jadi lebih hebat.
  • Memberikan rangsangan yang intens di titik tertentu yang ada di tubuh. Misal di area dada atau leher. Gigitan yang terjadi bisa memberikan cukup banyak rangsangan pada seseorang. Oleh karena itu beberapa orang suka memberikan rangsangan seperti dalam bentuk cupang di tubuh.

Meski gigitan bisa meningkatkan gairah dengan cepat, Anda tidak bisa melakukannya dengan sembarangan. Ada bagian tertentu yang tidak boleh digigit seperti alat  kelamin karena bisa melukai pasangan.

Saat melakukan gigitan, kontrol yang baik juga harus dilakukan. Dengan kontrol yang baik, Anda bisa melakukan gigitan dengan benar dan tidak melukai. Selama ini beberapa orang suka sekali melukai pasangan dan menggigit mereka sampai terjadi inflamasi atau sampai berdarah.

Mengapa menggigit saat bercinta cukup berisiko?

Kalau saat bercinta Anda hanya memberikan gigitan kecil saja mungkin tidak akan masalah Namun,  kalau aktivitas menggigit menyebabkan kulit jadi sedikit memar atau mungkin terluka, jangan diteruskan. Kulit bisa mengalami luka cukup lebar hingga infeksi karena patogen bisa masuk melalui kulit yang tergores.

Sebelum melakukan seks dan melakukan gigitan ada baiknya pasangan saling melakukan komunikasi dengan intens. Dengan komunikasi yang intens ini, pasangan akan tahu bagaimana harus melakukan gigitan atau malah tidak dilakukan sama sekali karena pasangan tidak bisa menikmatinya.

Kalau Anda memang ingin memberikan gigitan pada tubuh karena bisa meningkatkan gairah, minta izin pada pasangan terlebih dahulu. Setiap orang memiliki batas rasa sakit sendiri-sendiri. Ada yang kuat dengan rasa sakit dan tahan dengan gigitan cukup kuat dan ada yang tidak tahan sehingga gigitan kecil saja bisa sangat menyiksa.

Komunikasi yang baik akan membuat Anda dan pasangan tahu seperti apa batasan yang harus diterapkan. Apakah gigitan harus dilakukan dengan intens atau sangat ringan. Jangan mendadak menggigit tanpa persetujuan pasangan karena mereka bisa saja mengalami gangguan seks saat bercinta.

Menggigit merupakan perilaku agresif

Menggigit pasangan saat bercinta bisa ditafsirkan sebagai perilaku agresif. Lebih lanjut menurut seorang terapi seks dan konselor pernikahan bernama Jane Greer Ph.D, aktivitas yang agak kasar ini adalah bentuk dominasi seksual. Terlebih kalau saat menggigit, pasangan tidak izin terlebih dahulu dan langsung menyakiti kulit begitu saja.

Perilaku agresif saat melakukan seks sangat berbahaya pada dua belah pihak. Tidak hanya pada wanita saja. Pria pun juga akan mengalami gangguan kalau seks dilakukan dengan cara memaksa. Meski sudah menikah, konsens harus dilakukan saat melakukan seks dengan pasangan.

Kalau masalah seperti menggigit dalam seks saja tidak dilakukan dengan kesadaran bersama, bisa saja hal lainnya dilakukan di masa depan. Apalagi seseorang memiliki sifat dominan dan agresif yang berlebihan. Seks bisa jadi menakutkan pada pasangannya.

Agar aktivitas menggigit di atas ranjang tidak berubah menjadi aktivitas seksual yang lebih kasar, Anda disarankan untuk selalu meminta izin pasangan terlebih dahulu. Kalau pasangan mengizinkan, gigitlah pasangan pelan-pelan. Namun, kalau pasangan menolak jangan dilakukan agar aktivitas ranjang bisa tetap bisa berjalan dengan baik.

Tips menggigit saat melakukan seks

Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seseorang kalau mereka ingin menggigit saat melakukan seks. Selain meminta izin pasangan, beberapa hal di bawah ini juga harus dilakukan.

  • Pahami anatomi tubuh pasangan terlebih dahulu. Meski secara umum tubuh pasangan sama, setiap orang memiliki ciri khusus. Tanyakan pada pasangan bagian mana yang bisa disentuh atau dirangsang dengan cara memberikan gigitan lembut hingga aga keras.
  • Beberapa pasangan ada yang tidak mau bagian tubuhnya seperti area sekitar ketiak untuk disentuh karena bisa membuat mereka kehilangan mood untuk melakukan seks. Hal seperti ini harus diperhatikan dengan baik agar tidak terjadi berbagai kesalahan.
  • Terkadang pasangan tidak mau memberi tahu bagian mana saja dari tubuhnya yang tidak nyaman saat disentuh. Dampaknya seks bisa saja menyakitkan. Sebelum melakukan rangsangan jenis apa pun, ada baiknya untuk bertanya apakah boleh menyentuh area itu atau tidak.
  • Pastikan untuk memperlakukan area kemaluan dengan baik. Meski pasangan menikmati rangsangan di area itu, ada baiknya untuk tidak memberikan gigitan disana. Cukup lakukan seks oral seperti biasa untuk meningkatkan kenikmatan yang terjadi.

Inilah beberapa ulasan tentang boleh atau tidaknya memberikan gigitan pada tubuh saat melakukan seks. Dengan menyimak ulasan di atas, seks bisa dilakukan dengan lancar dan tidak akan melukai pasangan.

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi