Terbit: 2 September 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Anorexia adalah gangguan yang menyebabkan seseorang takut untuk makan. Dengan makan, tubuh akan kembali membesar dan akhirnya gemuk. Akibat takut makan, penderita anorexia sering tidak makan atau setelah makan dimuntahkan kembali. Mereka takut kalau tubuhnya membesar, penampilannya akan jelek, body image akan menurun.

Sexual Anorexia, Gangguan yang Membuat Seseorang Takut Bercinta

Hal senada juga menimpa seseorang yang sangat takut dan anti sekali dengan intimasi seks. Mereka akan melakukan apa saja asal seks tidak dilakukan. Bagi penderita sexual anorexia ini, aktivitas seks terlihat sangat menakutkan sehingga mereka tidak bisa melakukannya dengan alasan apa pun. Berikut sedikit ulasan tentang sexual anorexia.

Tanda sexual anorexia

Ada beberapa tanda sexual anorexia yang terlihat dengan jelas, baik pada pria atau pun wanita. Berikut beberapa tanda yang mungkin akan keluar.

  • Berhubungan seks dengan lampu tidak menyala. Hal ini dilakukan bukan karena tidak ingin terlihat orang dari luar, tapi tidak ingin dilihat pasangan dan tidak ingin melihat aktivitas seksual yang berjalan cukup intens.
  • Buru-buru ingin segera menyelesaikan seks yang dilakukan. Pada pria, mungkin mereka akan segera memicu penis untuk mendapatkan ejakulasi, sementara itu pada wanita, mereka akan pura-pura mendapatkan orgasme.
  • Sering takut saat akan bercinta, bahkan gairah seksual bisa menurun signifikan. Kondisi ini cukup parah dan bisa membuat kehidupan seksual pasangan mengalami penurunan yang cukup signifikan.
  • Pria susah sekali mendapatkan ereksi karena ketakutan dan wanita susah menikmati seks, bahkan sering merasakan sakit.
  • Mengurangi frekuensi seks dan selalu menghindari hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas seks. Kondisi ini membuat pria atau wanita mengalami masalah dalam kehidupan rumah tangganya.

Penyebab sexual anorexia

Sexual anorexia tidak terjadi begitu saja tanpa sebab yang jelas. Ada beberapa hal yang menyebabkan pasangan mengalami kelainan seks yang cukup berbahaya ini. Gangguan itu terdiri dari gangguan secara fisik dan non fisik.

Gangguan fisik yang menyebabkan sexual anorexia terdiri dari:

  • Hormon yang tidak stabil karena beberapa masalah atau siklus tubuh. Seperti yang kita tahu, wanita mengalami beberapa perubahan dalam komposisi hormon khususnya saat akan menstruasi, hamil, sehabis melahirkan, atau karena ada gangguan seperti PCOS yang menyebabkan wanita susah hamil.
  • Kecapaian yang berlebihan. Terkadang pasangan yang sama-sama bekerja sering merasa malas bercinta. Kalau pun bercinta mereka juga takut tidak bisa melakukannya dengan baik. Misal pada pria terjadi disfungsi ereksi yang menyebabkan seks tidak berjalan dengan lancar.
  • Ada gangguan di dalam sistem seksual dan reproduksi pada wanita. Gangguan ini terdiri dari infeksi yang tidak ada habisnya hingga gangguan pada rahim karena endometriosis. Wanita yang mengalami hal ini akan sering merasakan sakit yang cukup kuat saat penetrasi. Oleh karena itu mereka selalu takut bercinta.
  • Masalah pada penis. Pria bisa mengalami beberapa hal yang cukup menurunkan kepercayaan dirinya saat seks. Pertama adalah gangguan ereksi yang disebabkan oleh masalah kesehatan seperti diabetes. Selanjutnya pria juga bisa mengalami ejakulasi dini. Dua hal ini menyebabkan rasa percaya diri pria jadi turun dengan drastis.

Gangguan non fisik terdiri dari:

  • Berasal dari keluarga yang terlalu ketat dengan masalah seks.
  • Pernah mendapatkan kekerasan secara seksual saat masih kecil.
  • Mendapatkan terkanan secara seksual dari pasangan, misal seks yang berlebihan dan disuruh melakukan hal aneh saat seks.
  • Pertengkaran dengan pasangan karena masalah komunikasi.
  • Kecanduan video dewasa sehingga pria atau wanita selalu merasa cemas saat akan berhubungan badan.

Inilah sedikit ulasan tentang sexual anorexia. Semoga bisa Anda gunakan sebagai rujukan yang bermanfaat. Kalau Anda merasa memiliki gangguan di atas, segera komunikasikan dengan pasangan. Jangan dibiarkan begitu saja karena bisa semakin parah.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi