DokterSehat.Com – Aktivitas seks biasanya dilakukan saat pria atau wanita sedang sadar. Pada kondisi ini pria bisa mendapatkan ereksi yang maksimal sementara wanita bisa menikmati penetrasi yang terjadi. Saat masih sadar, pria dan wanita juga bisa menikmati seks hingga klimaks.

Selain saat sadar, seks juga bisa dilakukan saat tidur. Beberapa orang yang mengalami gangguan pada tidur bisa melakukan seks aktivitas seks tanpa dia sadari sebelumnya. Gangguan itu disebut sexsomnia.
Apa itu sexsomnia?
Sexsomnia adalah gangguan tidur yang masih tergolong parasomnia atau sleep walk. Orang yang mengalami gangguan ini bisa bangun saat tidur dan melakukan aktivitas seks tanda dia sadari. Pasangan atau orang tua bisanya menjadi orang pertama yang menyadari gangguan ini.
Sexsomnia adalah gangguan yang cukup baru dan kasusnya masih kecil. Hingga tahun 2014 saja, kasus yang pernah tercatat hanya 94 saja.
Orang yang mengalami sexsomnia tidak mengalami kondisi ini setiap hari. Biasanya munculnya sexsomnia ini terjadi secara acak sehingga orang di sekitarnya harus lebih waspada.
Gejala sexsomnia
Seseorang bisa dikatakan mengalam sexsomnia kalau mengalam beberapa hal di bawah ini.
- Sering meremas alat kelaminnya sendiri.
- Mendesah tanpa sebab meski sedang tidur.
- Berkeringat terlalu berlebihan saat malam hari.
- Melakukan masturbasi hingga mendapatkan klimaks.
- Berhubungan badan dengan pasangan secara tidak sadar
- Orgasme mendadak meski rangsangan yang diterima belum maksimal.
- Tidak ada memori terkait hubungan seks yang terjadi saat tidur.
- Menolak aktivitas yang dilakukan saat sadar.
Penyebab utama sexsomnia
Berikut beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang mengalami sexsomnia.
- Jarang tidur setiap hari.
- Terlalu capai.
- Mengalami stres.
- Menggunakan obat terlarang.
- Terganggunya siklus tidur.
- Pengaruh alkohol.
Aktivitas seks yang dilakukan saat tidur tentu bisa membahayakan pelaku dan pasangan. Cedera saat seks bisa terjadi dan merugikan kedua belah pihak. Semoga kita tidak mengalaminya ya!