DokterSehat.Com – Kondom adalah sebuah alat bantu berhubungan seks yang sayangnya mendapatkan konotasi buruk karena dianggap mendukung budaya seks bebas dan mencegah munculnya kehamilan. Padahal, ada banyak sekali kegunaan kondom bagi kesehatan pasangan, khususnya dalam mencegah penulaaran penyakit menular. Selain adanya aggapan negatif akan pengunaannya, ada juga beberapa mitos yang sebenarnya tidak benar namun berkembang luas di masyarakat. Apa sajakah mitos-mitos yang berkembang di masyarakat mengenai kondom ini? Berikut adalah diantaranya.
Mitos pertama tentang kondom adalah pasangan yang ingin melakukan oral seks tidak perlu memakai kondom. Mitos ini terjadi karena banyak orang melihat contoh atau yang ada pada film porno dimana orang tidak memakainya. Padahal, dalam realitanya, oral seks ternyata memiliki resiko yang sama dalam menularkan beberapa jenis penyakit menular seksual layaknya chlamydia, gonorrhea, hingga herpes. Karena alasan inilah ada baiknya kondom tetap dipakai saat melakukan oral seks.
Mitos berikutnya tentang penggunaan kondom adalah ada baiknya memakai dua kondom sekaligus demi keamanan. Hal ini ternyata dianggap oleh pakar kesehatan sebagai mitos yang konyol dan tidak berdasar. Satu kondom sudah cukup untuk memberikan perlindungan dan ingatlah bahwa kondom hanya boleh dipakai sekali saja selama hubungan intim. Andai anda ingin berhubungan intim di waktu lain, maka ada baiknya anda memakai kondom yang baru saja.
Mitos tentang penggunaan kondom lainnya adalah kondom bisa pecah atau bocor saat digunakan. Hal ini juga bagi pakar kesehatan tidak akan mungkin terjadi. Namun, ada catatan khusus, yakni teknik penggunaannya harus benar dan tidak muncul gelembung udara. Kondom juga sebaiknya tidak diberi pelumas ekstra tambahan karena pada dasarnya kondom sudah memiliki pelumas khusus yang akan melancarkan hubungan intim agar tetap nyaman.