DokterSehat.Com – Bagi suami istri, hubungan intim adalah sebuah aktifitas yang sangat sakral dan melibatkan kepercayaan dari kedua belah pasangan. Hal ini dikarenakan kedua belah pasangan akan menunjukkan semua tentang dirinya apa adanya. Sayangnya, saat melakukan hubungan intim, kadangkala tubuh mengeluarkan reaksi yang sama sekali tidak diduga namun cukup memalukan. Hal ini tentu bisa membuat gairah berhubungan intim bisa hilang. Tahukah anda, ada beberapa hal yang memang terkesan memalukan saat berhubungan intim namun sebenarnya adalah hal yang sangat wajar terjadi seperti sebagai berikut.
Hal yang paling ditakutkan oleh pria saat berhubungan intim dengan pasangannya adalah jika Ia mengalami disfungsi ereksi. Hal ini berarti, organ vital pria tidak akan digunakan secara normal untuk berhubungan intim dengan pasangannya. Selain karena memang karena penyakit kelamin, pakar kesehatan juga menyebutkan jika kondisi psikis atau bahkan kondisi pria yang kelelahan bisa mempengaruhi hal ini. Sebaliknya, bagi kaum wanita, terkadang berhubungan intim bisa membuatnya menangis yang tentu bisa membuat bingung pasangannya. Tangisan yang muncul ini uniknya justru terjadi karena hubungan intim ini sangat menyenangkan dan sang wanita justru menangis haru dan sangat menyayangi pasangannya.
Saat berhubungan intim, baik pria maupun wanita juga bisa tiba-tiba ingin buang air kecil yang tidak bisa dikendalikan. Jika hal ini terjadi pada Anda, jangan panik atau malu karena hal ini ternyata hal yang biasa saja. Selain dikarenakan adanya kejang pada kandung kemih, pakar kesehatan juga menyebutkan jika hal ini sering terjadi, dikhawatirkan Anda mengalai infeksi pada saluran kemih yang tentu harus segera diperiksakan ke dokter.
Hal memalukan lainnya yang kerap terjadi saat berhubungan intim adalah jika vagina mengeluarkan suara layaknya kentut saat melakukan penetrasi. Meskipun terlihat memalukan, hal ini ternyata normal terjadi karena di dalam vagina terkadang ada udara yang terperangkap yang kemudian ikut keluar saat penetrasi dilakukan. Seringkali hal ini terjadi pada wanita yang sudah pernah melakukan persalinan bayi sebelumnya.