DokterSehat.Com – Seks oral adalah salah satu bentuk hubungan seksual antara pria dan wanita yang dianggap paling aman. Dampaknya, banyak pasangan melakukan seks jenis ini tanpa menggunakan kondom. Menggunakan kondom saat menerima seks oral juga dianggap tidak benar karena pasangan seperti makan karet atau lateks. Lantas, seperti apa seks oral yang benar?
Apakah penggunaan kondom sangat penting saat seks oral?
Jawabannya adalah ya.
Kalau Anda melakukan seks bukan dengan pasangan jangka panjang. Kalau melakukan seks dengan pasangan jangka panjang seperti suami atau istri, mungkin seks oral bisa dilakukan tanpa kondom asal mengetahui kondisi kesehatan masing-masing dengan teliti.
Penggunaan kondom pada penis dilakukan untuk menghindari penularan beberapa jenis penyakit. Ada banyak sekali penyakit menular seksual yang bisa menular dari penis ke tubuh melalui mulut. Hal senada juga berlaku kalau pria melakukan seks oral pada pasangannya. Gunakan dental dam untuk melindungi kontak langsung antara vulva dan mulut.
Meski termasuk mandatory, beberapa orang lebih memilih untuk tidak menggunakan kondom karena merasa tidak nyaman. Dengan menggunakan kondom, mulut atau terasa tidak enak seperti makan karet. Apa yang dirasakan oleh beberapa orang itu sebenarnya wajar dan bisa disiasati dengan menggunakan kondom yang benar.
Penyakit yang bisa menular melalui seks oral
Penyakit yang menular melalui seks oral ada cukup banyak dan bisa dibawa oleh pria atau wanita. Itulah kenapa kondom atau dental dam diperlukan untuk mencegah penularan penyakit dengan baik. Kalau Anda tidak menggunakan alat kontrasepsi, virus atau bakteri bisa menular dengan mudah.
Perlu diingat juga kalau kondom dan dental dam adalah pelindung yang efektif. Namun, tidak 100 persen melindungi tubuh. Ada kemungkinan penularan terjadi meski tidak banyak. Pemicu penularan yang sering terjadi adalah human error. Misal pakai kondom yang sama seperti saat penetrasi atau sering membolak-balik dental dam.
Kalau Anda bisa menggunakan kondom untuk seks oral dengan baik, kemungkinan terjadi gangguan akan rendah. Berikut penyakit menular yang bisa dicegah dengan penggunaan kondom saat seks oral:
- Gonore.
- Herpes genital.
- Sifilis
Ketiga penyakit di atas sangat umum menular dengan cepat melalui seks oral. Selain itu, ada beberapa penyakit lain yang mungkin menular dengan frekuensi lebih kecil yaitu:
- HIV.
- Hepatitis A, B, dan C.
- HIV atau human immunodeficiency virus.
- Kutil kelamin yang disebabkan oleh HPV.
- Kutu di kemaluan.
Penyakit di atas bisa menular dengan mudah dari satu orang ke orang lain tanpa perlu melakukan seks vaginal atau anal. Oleh karena itu selalu waspada saat melakukan seks meski hanya seks oral saja.
Komunikasi yang baik dengan pasangan
Sebelum memutuskan untuk melakukan seks oral dengan pasangan, pastikan untuk melakukan komunikasi dahulu. Masalah kondom ini biasanya menjadi isu sensitif karena beberapa pria atau wanita enggan mengaplikasikannya dalam seks. Alasan tidak nyaman dan tidak enak di mulut menjadi pokok permasalahan.
Kalau Anda dan pasangan ingin sama-sama sehat, ada baiknya membicarakan masalah ini baik-baik. Jelaskan apa saja dampak yang akan terjadi kalau tetap memaksakan. Kalau pasangan menolak dan tetap mau melakukan tanpa kondom Anda harus menyikapinya dengan bijak, misal mengajak mereka memeriksakan diri terlebih dahulu.
Dalam melakukan seks, Anda harus melakukan kesepakatan bersama. Kalau salah satu pihak tidak bisa menerima, jangan terlalu dipaksakan. Selain itu, konsensus harus dimiliki dua belah pihak agar seks dilakukan dengan kesadaran bersama.
Jenis kondom yang tepat untuk seks oral
Alasan utama beberapa orang enggan melakukan seks oral dengan kondom karena serasa makan karet atau lateks. Kalau Anda mengalaminya juga berarti salah memilih kondom untuk seks oral. Pada dasarnya ada dua jenis kondom yang diproduksi oleh pabrik, pertama kondom biasa dan kedua kondom dengan aroma dan rasa.
Kondom dengan aroma dan rasa adalah yang cocok untuk seks oral. Rasa dari kondom akan membuat Anda tidak seperti memakan karet. Selain itu aromanya juga menambah kenikmatan saat memberikan seks oral pada pasangan. Jangan gunakan kondom biasa apalagi yang sudah berpelumas karena bisa berbahaya.
Ukuran kondom juga harus tepat, tidak terlalu kecil atau kebesaran. Kalau kondom terlalu kecil, pria akan lebih merasakan sakit. Sebaliknya kalau kondom terlalu besar akan mudah lepas dari penis. Jangan gunakan kondom dengan kandungan spermisida karena bisa memberikan sensasi nyeri di mulut. Cek juga apakah Anda memiliki alergi lateks atau tidak. Kalau alergi ganti kondom dengan terbuat dari bahan lain.
Hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat seks oral
Ada beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat melakukan seks oral yaitu:
- Pastikan menggunakan kondom baru kalau ingin berlanjut ke seks vaginal atau anal. Gunakan kondom biasa bukan kondom yang memiliki aroma dan juga rasa.
- Saat melakukan seks oral jangan gunakan gigi untuk menggigit. Kondom atau dental dam masih memiliki kemungkinan rusak dan membuat perlindungan jadi terganggu.
- Pelumas dengan tambahan rasa bisa digunakan kalau Anda merasa tidak nyaman dengan kondom yang dipakai pasangan.
- Jangan sesekali menggunakan makanan sebagai pelumas misal madu atau krim. Kemungkinan kondom rusak akan besar.
Berdasarkan ulasan di atas, kita bisa memahami kalau melakukan seks tetap berisiko menularkan masalah penyakit menular seks. Oleh karena itu, meski hanya melakukan seks oral, ada baiknya kalau Anda tetap menggunakan kondom agar tidak terjadi masalah. Simak cara di atas agar seks oral tetap terasa nikmat untuk kedua belah pihak.