DokterSehat.Com – Melakukan tes darah dan urine untuk memastikan tubuh terhindar dari penyakit menular seksual adalah kewajiban semua orang. Tidak hanya pasangan yang ingin melakukan pernikahan saja. Namun, mereka yang sudah menikah dan masih aktif secara seksual, disarankan untuk melakukan tes ini secara berkala untuk mengetahui kondisi terkini dari tubuhnya.
Hal yang harus diketahui sebelum melakukan tes
Semua orang disarankan untuk tetap melakukan pemeriksaan kesehatan tubuh dan seksual meski belum menikah. Asal pernah terlibat hubungan seks secara tidak aman, tes harus dilakukan sesegera mungkin. Kalau Anda masih ragu sebelum melakukan tes ini, ada baiknya perhatikan beberapa poin di bawah ini.
-
Semua orang wajib melakukan tes kesehatan seksual
Semua orang wajib melakukan pengecekan kesehatan seksual paling tidak sekali seumur hidup sebelum menikah. Dengan melakukan pengecekan ini akan terlihat dengan jelas apakah di dalam tubuh terdapat penyakit berbahaya yang harus segera disembuhkan atau dicegah agar tidak menular ke orang lain.
Untuk mewaspadai penyakit menular berbahaya seperti HIV, menikah selalu disyaratkan memiliki bukti tes kesehatan agar tidak terjadi masalah dengan kedua belah pihak setelah menikah. Selama Anda tidak melakukan seks pranikah atau melakukan seks dengan aman, tubuh tidak akan berpotensi memiliki gangguan penyakit seksual.
-
Berapa kali harus melakukan pemeriksaan?
Pemeriksaan kesehatan seksual bergantung dengan berapa banyak risiko yang dialami oleh seseorang. Anak muda yang aktif secara seksual disarankan untuk melakukan tes sebanyak setahun sekali untuk mengetahui ada atau tidaknya klamidia dan gonore. Selanjutnya tes untuk HIV disarankan untuk dilakukan minimal sekali seumur hidup.
Beberapa kelompok orang yang aktif melakukan seks seperti pria biseksual dan homoseksual disarankan setahun dua kali melakukan tes. Pengetesan ini dilakukan karena mereka rawan sekali mengalami HIV. Pengetesan secara rutin perlu dilakukan karena beberapa penyakit seks tidak memunculkan tanda beberapa saat setelah menular.
-
Jujur adalah aturan utama
Saat melakukan tes dengan dokter atau praktisi kesehatan lainnya, lebih baik untuk tidak menutupi apa yang pernah terjadi. Kalau Anda memang pernah melakukan seks pranikah, ada baiknya memberi tahu berapa kali, dengan siapa saja, dan menggunakan pengaman seperti kondom atau tidak.
Dengan mengatakan segala hal dengan jujur, diagnosis akan mudah dilakukan. Kalau saat tes terhadap penyakit tertentu, dokter akan mudah melakukan perawatan. Sebaliknya kalau tidak muncul apa-apa, Anda tidak perlu khawatir dan cobalah untuk melakukan seks secara aman dengan satu pasangan saja.
-
Penyakit menular seks adalah hal yang umum
Penyakit menular seksual adalah hal yang umum dan bisa terjadi pada siapa saja. Beberapa jenis penyakit seperti HPV bahkan bisa menjangkiti lebih dari separuh masyarakat yang aktif secara seksual. Jadi, pengecekan kesehatan seksual adalah hal biasa dan tidak perlu dipusingkan.
-
Pencegahan adalah hal terbaik yang bisa dilakukan
Pencegahan adalah hal paling penting untuk menghindari penyakit menular seksual. Beberapa penyakit mungkin bisa ditangani dengan baik, tapi beberapa belum ada obatnya seperti HIV. Pastikan untuk menggunakan pengaman saat bercinta kecuali dengan pasangan jangka panjang yang sudah diketahui kondisi kesehatannya.
-
Jangan mendiagnosis diri sendiri
Jangan sesekali mendiagnosis diri sendiri dengan hanya melihat dari buku atau internet. Kecuali Anda dokter atau yang sudah ahli, lebih baik segera ke dokter untuk melakukan tes secara rutin dan mengetahui kondisi tubuh terkini.
-
Jangan panik kalau hasilnya positif
Jangan panik kalau hasilnya positif. Hal seperti ini bisa saja terjadi pada semua orang. Yang bisa Anda lakukan adalah menerimanya dan melakukan pengobatan. Dokter akan memberikan beberapa resep atau metode pengobatan lain yang harus diikuti agar kondisi tubuh membaik.
-
Melakukan pembicaraan intens dengan pasangan
Setelah diketahui kondisi terkini dari tubuh dan Anda mengalami positif tertular penyakit segera bicarakan dengan pasangan. Lakukan diskusi terkait cara penyembuhan. Jangan bicarakan bagaimana bisa terkena penyakit dahulu karena bisa memberikan beban mental dan tekanan yang kuat.
-
Melakukan tes bersama
Beberapa orang takut sekali melakukan tes untuk mengetahui kesehatan seksualnya karena takut dijauhi pasangan. Kalau Anda tidak bisa bicara dengan baik, kenapa tidak melakukan tes bersama saja? Dengan melakukan tes bersama, Anda dan pasangan bisa sama-sama tahu kondisi terkini dari tubuh dan menyikapi segala kemungkinan terburuk yang terjadi.
Kalau ada salah satu penyakit seksual yang ditemukan, lakukan konsultasi dengan dokter tentang cara penyembuhannya. Anda dan pasangan harus saling membantu satu dengan lain. Dengan melakukan ini segala permasalahan yang dialami terkait kesehatan seksual tidak akan menjadi konflik dan perpecahan.
-
Kehidupan seks tidak akan hancur
Salah satu ketakutan terbesar dari seseorang yang akan melakukan tes penyakit menular seksual adalah hancurnya kehidupan seksual yang dimiliki. Sebenarnya tidak semua penyakit menular seksual menyebabkan efek permanen. Kalau segera diketahui dan ditangani dengan baik, mereka bisa sembuh dan seks bisa kembali dijalankan dengan aman.
Meski seseorang memiliki HIV sekalipun, seks bisa dilakukan kalau pasangan sama-sama membekali dirinya dengan obat. Pasangan yang tidak positif bisa minum PrEP untuk mencegah penularan. Beberapa pasangan bahkan bisa tetap hamil dan punya anak tanpa menularkan virus HIV.
Inilah beberapa hal yang harus Anda ketahui sebelum melakukan tes kesehatan khususnya yang berhubungan dengan kesehatan seksual. Dengan mengetahui kondisi terkini dari kesehatan seksual dan tubuh secara menyeluruh kehidupan Anda akan berjalan mulus khususnya kehidupan seksual. Tidak ada kekhawatiran lagi terkait penularan penyakit sehingga seks bisa berjalan dengan lebih relaks.