Terbit: 6 October 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com -Berbeda dengan wanita, pria biasanya memiliki hasrat terlebih dahulu baru mencari atau menerima rangsangan. Setelah menerima rangsangan dengan maksimal, pria akan melakukan seks atau sekadar melakukan masturbasi hingga mendapatkan kepuasan secara fisik dan psikis.

Manfaat Masturbasi yang Dilakukan Tanpa Rangsangan Visual

Saat melakukan masturbasi, pria bisanya melakukannya dengan dua cara. Pertama melakukannya tanpa ada rangsangan visual. Mereka melakukan masturbasi tanpa melihat lawan jenis atau hal lain yang memicu libido seperti video pornografi. Cara kedua dilakukan dengan melihat video pornografi secara langsung.

Dari dua cara menikmati masturbasi di atas, rangsangan tanpa visual lebih bermanfaat. Mengapa? Simak ulasannya di bawah ini.

  1. Mempertajam memori

Melakukan masturbasi dengan video pornografi mungkin akan memudahkan Anda mendapatkan dorongan seksual. Adegan yang ditampilkan akan mempercepat Anda mendapatkan orgasme dan ereksi bisa maksimal. Sayangnya, kalau menyaksikan video dewasa ini terus-menerus, memori Anda tidak akan tajam.

Kenikmatan dari masturbasi adalah bisa berfantasi dengan bebas. Kalau melihat video, Anda akan susah sekali berfantasi, rangsangan didapatkan dari apa yang dilihat. Berbeda dengan fantasi yang rangsangan muncul dari memori atau kenangan yang dimiliki. Dengan cara ini, Anda akan mudah mengingat setiap detail adegan atau rangsangan.

  1. Mengurangi ketergantungan

Salah satu kekurangan dari masturbasi dengan menggunakan video pornografi adalah munculnya ketergantungan. Pria jadi terobsesi menyaksikan video dewasa setiap hari meski sebelumnya sudah mengalami ejakulasi berkali-kali. Dorongan untuk menerima rangsangan cukup besar sehingga pria kerap mengoleksi video pornografi di ponsel atau laptopnya.

Kalau Anda terbiasa melakukan masturbasi tanpa menggunakan rangsangan visual, kapan saja dan di mana saja, Anda bisa melakukan masturbasi. Anda tidak perlu bingung mencari video pornografi terlebih dahulu untuk menikmati fantasi hingga maksimal dan mendapatkan klimaks yang besar.

  1. Tidak mengalami gangguan seks aktual

Kalau seseorang sering melakukan masturbasi dengan menggunakan video pornografi, mereka akan mengalami gangguan seks aktual. Gangguan ini muncul dalam bentuk perasaan takut untuk mengecewakan pasangan dan perasaan canggung lain karena merasa tidak bisa melakukan hal sama seperti di video pornografi.

Gangguan lain yang akan didapatkan adalah masalah ereksi. Meski tidak semua mendapatkan gangguan ini, rangsangan aktual dianggap tidak sebanyak rangsangan yang didapatkan dari pasangan. Kondisi ini membuat seks tidak bisa berjalan dengan lancar dan kesalahan sering terjadi.

Oh ya, beberapa pria yang sudah ketergantungan dengan masturbasi kerap merasa bersalah saat seks. Aktivitas ini akhirnya sering dijauhi karena masturbasi dianggap sudah bisa memenuhi kebutuhan.

  1. Bisa konsentrasi dengan baik

Saat menyaksikan video pornografi, fokus dari pria akan mengalami gangguan. Mereka ingin fokus dengan rangsangan pada penis. Namun, di sisi lain mereka tidak bisa mengabaikan video pornografi yang terlalu menarik dan bisa memuaskan libido secara visual.

Kalau terbiasa melakukan masturbasi tanpa bantuan video pornografi, pria bisa dengan mudah berfokus pada kemaluannya. Saat seks aktual dilakukan, pria juga bisa melakukannya dengan konsentrasi penuh.

  1. Mudah mengendalikan libido

Pria yang melakukan masturbasi tanpa video pornografi biasanya lebih mudah mengendalikan libidonya. Begitu libido naik di saat yang tidak tepat, pria bisa melakukan aktivitas lain untuk mengalihkannya. Dengan kesibukan itu, keinginan untuk masturbasi bisa diatasi.

Hal di atas akan susah dilakukan oleh pria yang gemar masturbasi dengan video pornografi. Begitu hasrat untuk melakukan masturbasi muncul mereka akan segera mencari rangsangan visual dan memuaskan hasratnya secepat mungkin.

Inilah beberapa manfaat melakukan masturbasi tanpa menggunakan rangsangan visual. Semoga bermanfaat untuk kita semua.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi