Terbit: 16 November 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Masturbasi adalah hal yang dianggap biasanya di kalangan dewasa khususnya pria. Saat memasuki usia remaja, masturbasi adalah bentuk dari eksistensi seksual dari seseorang meski mereka belum atau tidak bisa melakukannya dengan orang lain. Beberapa orang juga mungkin tabu dengan masturbasi dalam pernikahan.

Masturbasi Setelah Menikah: Manfaat dan Efek Samping

Setelah menikah, masturbasi dianggap sudah hilang karena pasangan sudah tercukupi kebutuhan seksualnya. Ternyata anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Masturbasi tetap dilakukan oleh beberapa orang untuk memenuhi kebutuhan seksualnya. Berikut beberapa hal tentang masturbasi setelah menikah yang wajib pasangan pahami bersama-sama.

Pandangan masturbasi setelah menikah

Setelah menikah, pasangan akan memiliki pandangan sendiri terkait dengan masturbasi. Pria akan menganggap masturbasi yang dilakukannya wajar terlepas dia tetap melakukan seks secara reguler dengan pasangannya. Selain itu, wanita juga menganggap pria yang masturbasi dan ketahuan adalah hal biasa.

Berkebalikan dengan pandangan yang dimiliki wanita, beberapa pria merasa tidak suka kalau pasangannya melakukan masturbasi. Mereka akan merasa tidak mampu memuaskan pasangan di ranjang atau kurang perkasa.

Jumlah pasangan yang melakukan masturbasi

Dari penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 silam, jumlah pria yang melakukan masturbasi setelah menikah ada sekitar 85 persen. Dengan persentase ini, hampir semua pria melakukan mastubasi sesekali atau reguler meski secara seksual mereka sudah terpenuhi dengan adanya pasangan.

Sementara itu jumlah wanita yang melakukan masturbasi dalam pernikahan cukup rendah. Hal ini terjadi karena beberapa wanita masih menganggap hal ini masih tabu. Lebih lanjut, sekitar 15 persen wanita tahu kalau pasangannya masih melakukan masturbasi.

Kepuasan seks dan masturbasi dalam pernikahan

Berdasarkan berbagai mitos yang banyak beredar di luaran sana, masturbasi setelah menikah selalu dianggap sebagai wujud dari ketidakpuasan pasangan saat melakukan seks. Kalau sampai pria atau wanita melakukannya, berarti pasangan tidak bisa melakukan seks dengan baik. Anggapan ini sebenarnya tidak sepenuhnya benar.

Masturbasi dalam pernikahan tetap bisa berjalan beriringan dengan seks asalkan kuantitasnya bisa direm. Selain itu, pasangan juga harus bisa menjelaskan atau saling terbuka agar masalah masturbasi tidak memicu pertengkaran.

Manfaat masturbasi pada pasangan menikah

Sebenarnya ada manfaat masturbasi dalam pernikahan kalau dilakukan dengan porsi yang tepat. Berikut ini keuntungan yang akan didapatkan:

  • Menurunkan stres yang berlebihan pada pasangan. Terkadang pria melakukannya karena merasa tidak tahan degan tekanan dan butuh relaksasi.
  • Memberikan stimulasi seks yang hebat kalau dilakukan bersama-sama. Pasangan bisa mencoba masturbasi mutualisme.
  • Cocok untuk pasangan yang salah satu di antaranya memiliki keinginan bercinta tinggi dan yang lain tidak bisa mengimbangi.
  • Mencegah keinginan untuk melakukan seks dengan orang lain. Masturbasi bisa digunakan untuk menghindari masalah hubungan antara pria dan wanita.
  • Menyehatkan kemaluan secara berkala. Pada pria, masturbasi bisa menyehatkan prostat.

Efek masturbasi pada pasangan menikah

Di balik kelebihan pasti ada sisi negatifnya. Masturbasi yang dilakukan secara berlebihan ternyata bisa menyebabkan beberapa hal di bawah ini.

  • Menurunnya rasa percaya antar pasangan. Apalagi pasangan lebih suka melakukan masturbasi daripada melakukan seks secara aktual.
  • Merasa berdosa kalau mendapatkan kenikmatan sendiri. Hal ini banyak dialami oleh wanita yang melakukan masturbasi,
  • Susah menjalankan seks aktual dengan pasangan. Bahkan gairah untuk melakukannya bisa anjlok.
  • Intimasi dengan pasangan menurun cukup banyak dan rentan sekali terjadi pertengkaran.
  • Mengalami depresi atau kecemasan berlebihan.

Berdasarkan ulasan tentang masturbasi yang dilakukan setelah menikah di atas, adakah yang belum pernah Anda ketahui sebelumnya? Semoga setelah mengetahui hal di atas, Anda dan pasangan bisa lebih bijak menyikapi perilaku masturbasi dalam pernikahan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi