Terbit: 9 August 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Bagi pria dewasa, kebutuhan seksual termasuk dalam hal yang cukup penting untuk dipenuhi. Bahkan, ada sebuah kelakar yang menyebutkan bahwa kebutuhan seksual pada kaum pria setara dengan kebutuhan makan dan minum. Karena alasan inilah pria dewasa sebaiknya menikah agar bisa menyalurkan kebutuhan ini. Hanya saja, bagi mereka yang belum mendapatkan jodoh, kebutuhan seksual ini bisa disalurkan dengan cara melakukan masturbasi.

Masturbasi Berlebihan Ternyata Bisa Memicu Kebotakan

Bagi banyak pria, melakukan masturbasi bisa menjadi pilihan yang jauh lebih aman dan tidak merugikan orang lain karena tidak membuat mereka melakukan seks bebas yang beresiko tinggi memicu penularan penyakit seksual berbahaya. Hanya saja, masturbasi masih kerap kali dianggap sebagai hal yang tabu dan menjijikkan. Bahkan, masturbasi juga disebut-sebut bisa memberikan kerugian bagi kesehatan kaum pria. Sebagai contoh, ada sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa pria yang melakukan masturbasi dengan berlebihan ternyata bisa meningkatkan resiko terkena kebotakan sejak usia dini. Kok bisa?

Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam laman kesehatan Boldsky ini, disebutkan bahwa masturbasi yang dilakukan secara berlebihan ternyata bisa berimbas pada semakin banyak protein dan vitamin yang keluar pada tubuh. Dengan tubuh yang kekurangan nutrisi ini, maka folikel rambut tidak ternutrisi dengan baik dan akhirnya melemah dan menyebabkan masalah rambut rontok.

Alasan lain dari masturbasi yang berlebihan bisa memicu kebotakan pada pria adalah kemampuan kebiasaan buruk ini dalam menyebabkan perubahan susunan hormon testosteron menjadi DHT, hormon yang bisa memicu kerontokan rambut, kulit kepala yang berminyak, dan juga jerawat pada pria.

Melihat adanya fakta ini, ada baiknya memang pria lebih bijak dalam menyalurkan hasrat seksualnya, khususnya dalam melakukan masturbasi sehingga tidak melakukannya dengan berlebihan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi