Terbit: 29 September 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Pasangan yang belum memiliki ikatan resmi atau tidak memiliki komitmen jangka panjang sering menggunakan kondom untuk berhubungan seks. Alasan menggunakan kondom adalah untuk menghindari terjadinya pembuahan yang tidak diinginkan. Selain itu, mereka yang belum menikah juga tidak mau tertular penyakit seksual seperti HIV.

Perlukah Kondom Tetap Dipakai oleh Pasangan yang Sudah Menikah?

Alasan Menggunakan Kondom Setelah Menikah

Setelah menikah dua kondisi yang dibahas sebelumnya akan hilang atau tidak dipikirkan lagi oleh pasangan. Setelah menikah tidak akan ada batasan lagi yang dimiliki pasangan. Seks bisa dilakukan tanpa kondom. Kalau pasangan tidak ingin mengendalikan keturunan mereka cukup melakukan KB.

Walau seks memakai kondom bukan kewajiban lagi, ada banyak pasangan yang tetap menggunakannya. Berikut lima alasan yang membuat pasangan lebih memilih seks dengan pengaman.

  1. Mengendalikan Kehamilan yang Tidak Diinginkan

Kalau ingin mengendalikan kehamilan kenapa tidak langsung KB hormonal saja? Anda mungkin akan menanyakan hal itu. Jawaban dari pertanyaan itu adalah tidak semua wanita cocok untuk melakukan KB hormonal. Akhirnya alih-alih melakukan modifikasi hormon di dalam tubuhnya, kondom dipilih karena lebih aman dan minim efek samping.

Selain tidak menginginkan adanya modifikasi hormon di dalam tubuhnya, beberapa wanita tidak tahan dengan sakit. Pria pun juga tidak nyaman kalau wanita menggunakan jenis kontrasepsi tertentu pada dirinya.

Kita ambil satu contoh saja, KB dengan jenis IUD bisa menyebabkan rasa sakit saat dipasang atau beberapa bulan setelahnya. Setelah dipasang dengan sempurna, tidak semua pria menyukainya juga. Pasalnya ujung dari IUD kadang menyembul di serviks dan menyebabkan penis merasakan sakit.

  1. Mencegah Penularan Penyakit Menular Seksual

Sebelum menikah mungkin pasangan dinyatakan sehat oleh dokter sehingga bisa melakukan seks dengan aman. Namun, ada beberapa penyakit yang dorman di dalam tubuh. Artinya virus tidak langsung aktif dan menunggu kondisi tubuh menurun dulu. Kalau kondisi tubuh menurun, barulah virus akan menginfeksi dengan cepat.

Meski pasangan sudah menikah, kemungkinan terjadi penularan penyakit seksual tetap ada. Oleh karena itu, beberapa pasangan memilih menggunakan kondom sebelum akhirnya sama-sama memeriksakan diri lagi agar tidak ada masalah kesehatan yang cukup pelik lainnya.

  1. Membantu Mengatasi Ejakulasi Dini

Kondisi kesehatan seksual setiap pria berbeda-beda. Ada pria yang mengalami gangguan seksual berupa peningkatan sensitivitas yang cukup tinggi. Peningkatan sensitivitas ini membuat penis jadi mudah mengalami ejakulasi setiap penetrasi terjadi. Bahkan, kurang dari dua menit saja pria bisa mengeluarkan sperma.

Salah satu cara untuk mengatasi sensitivitas seks adalah dengan menggunakan kondom. Lapisan tipis yang menyelimuti penis bisa digunakan untuk tameng sementara. Pria dengan kondisi ini bisa meningkatkan performanya di atas ranjang sehingga kondisi ejakulasi dini tidak terjadi lagi.

  1. Sebagai Fantasi Seksual

Setiap pasangan memiliki fantasi seksual yang berbeda-beda. Ada yang suka mencoba gaya seks tertentu. Ada juga yang suka melakukan seks di tempat-tempat yang cukup ekstrem. Misal melakukan seks saat kamping atau saat berada di dalam air. Seks tipe ini biasanya terlalu berisiko sehingga menggunakan kondom cukup disarankan.

Beberapa wanita juga suka pasangannya menggunakan kondom karena penis jadi lebih licin dan tidak membuat mereka sakit. Kalau mereka ingin melakukan pembuahan barulah kondom dilepas hingga mendapatkan kehamilan yang diinginkan.

  1. Penurunan Rasa Percaya

Beberapa orang memiliki pasangan yang berbeda-beda dari segi watak dan kebiasaan. Meski terlihat baik-baik saja, ada pria atau wanita yang senang berhubungan seks bukan dengan pasangan resminya. Pasangan mungkin tahu, tapi mereka tidak bisa melakukan apa-apa sehingga rasa percaya jadi menurun.

Penurunan rasa percaya ini bisa terjadi karena ada ketakutan terkait dengan penularan penyakit seksual. Oleh karena itu kondom tetap digunakan saat seks. Pembicaraan yang serius harus dilakukan pasangan agar isu seperti ini tidak menjadi masalah yang lebih rumit di kemudian hari.

Tips Memilih dan Memakai Kondom yang Benar

Selain alasan menggunakan kondom yang dibahas sebelumnya, kita juga disarankan untuk bisa memilih kondom yang benar dan memakai dengan tepat. Simak beberapa tips di bawah ini.

  • Ukuran dari kondom harus sesuai dengan ukuran dari kemaluan pria. Usahakan untuk tidak terlalu besar atau terlalu kecil. Kalau kondom yang dipakai terlalu besar bisa saja terlepas di dalam vagina. Selanjutnya kalau terlalu kecil bisa saja membuat penis jadi sakit.
  • Pilih jenis kondom yang tepat. Tahukah Anda kalau kondom yang digunakan untuk oral seks dan penetrasi vaginal cukup berbeda. Kondom untuk seks oral biasanya memiliki rasa dan aroma tertentu. Sementara itu kondom untuk seks vaginal umumnya tidak memiliki aroma dan rasa.
  • Cobakan dahulu kondom ke kulit di tangan. Kalau terasa gatal dan tidak nyaman, kemungkinan besar Anda mengalami alergi dengan lateks. Alergi ini akan menyebabkan perasaan tidak nyaman saat dipakai.
  • Sebisa mungkin jangan menggunakan kondom berlapis-lapis. Satu buah saja sudah cukup untuk mencegah penularan penyakit seks dan juga kehamilan.
  • Pastikan menggunakan kondom yang baru dan tidak kedaluwarsa. Kalau sampai menggunakan kondom kedaluwarsa, kemungkinan besar bisa pecah.
  • Pakai pelumas dengan bahan dasar air, jangan memakai minyak karena bisa membuat kondom jadi robek.

Nah, dari lima alasan di atas, adakah yang pernah alami sehingga seks harus dilakukan dengan kondom?

 

 

Sumber:

  1. McDevitt,Jill. 2018. 7 reasons married couples might use condoms. https://www.ripnroll.com/blogs/sexual-education/10007857-7-reasons-married-couples-might-use-condoms. (Diakses pada 29 September 2019).
  2. The Healthline Editorial Team. 2016. Male Condoms. https://www.healthline.com/health/birth-control-condom. (Diakses pada 29 September 2019).
  3. Anglewicz, Philip. 2014. The Effect of Marriage and HIV Risks on Condom Use Acceptability in Rural Malawi. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3811016/. (Diakses pada 29 September 2019).

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi