DokterSehat.Com – Ejakulasi adalah hal yang lumrah terjadi pada kaum pria. Dengan melakukan ejakulasi, pria bisa mengirimkan spermanya agar bisa membuahi indung telur di rahim wanita. Sayangnya, beberapa pria bisa mengalami masalah pada ejakulasinya saat melakukan hubungan intim dengan istrinya. Ejakulasi dini adalah masalah yang kerap dikeluhkan oleh pria mengingat masalah ini bisa membuat penurunan kepuasan hubungan intim secara signifikan. Selain itu, terdapat pula masalah ejakulasi lain yang disebut sebagai ejakulasi tertunda yang tentu akan sangat mengganggu.
Ejakulasi tertunda atau delayed ejaculation adalah kondisi dimana pria kesulitan mencapai klimaks saat berhubungan intim. Banyak pria yang melaporkan hal ini saat melakukan hubungan intim secara vaginal, namun justru sama sekali tidak mengalaminya saat melakukan masturbasi. Hal ini tentu akan menjadi masalah besar karena bisa membuat hubungan seks menjadi hal yang mengecewakan, membuat depresi, hingga menurunkan tingkat kepercayaan diri dengan signifikan.
Pakar kesehatan menyebutkan jika ejakulasi tertunda kerap kali disebabkan oleh faktor psikologis sang pria yang terdidik dengan norma yang sangat ketat oleh orang tuanya sejak kecil. Sebagai contoh, orang tua mengajarkan agar pria harus mengendalikan diri dengan baik dan menjaga tubuhnya dari berbagai hawa nafsu dengan ketat. Karena kebiasaan mengendalikan diri inilah, pria cenderung tidak bisa rileks saat berhubungan intim dengan pasangannya. Hubungan intim yang seharusnya bisa menjadi pelepas stress dan menenangkan, justru menjadi kegiatan yang memunculkan banyak kekhawatiran. Sebagai contoh, pria sudah didoktrin bahwa hubungan intim adalah hal yang kotor dan tidak senonoh atau pria khawatir jika ejakulasinya akan mengotori tubuh pasangannya. Hal ini tentu akan memicu masalah kesulitan mendapatkan ejakulasi.
Dalam beberapa kasus, ejakulasi tertunda juga bisa disebabkan oleh kebiasaan buruk melakukan masturbasi yang terlalu kasar yang berakhir pada penis yang tak mampu lagi merasakan sensasi vagina saat berhubungan intim dan baru bisa peka pada sensasi kasar masturbasi. Selain itu, pria yang sudah beranjak tua juga cenderung beresiko mengalami masalah ejakulasi tertunda cukup tinggi karena perununan fungsi seksual.
Penderita ejakulasi tertunda jelas harus memeriksakan kondisinya ke dokter ahli seksualitas sehingga mendapatkan penanganan yang tepat. Memang, belum ada obat pasti yang bisa menangani masalah ini. Namun, pakar kesehatan menyebutkan jika obat antidepresi, konsultasi psikologi, hingga mengurangi konsumsi alkohol diyakini mampu membuat masalah ejakulasi tertunda ini bisa diobati.