DokterSehat.Com – Seks memang hanya melibatkan alat vital untuk mencapai klimaks dan beberapa bagian tubuh lainnya. Namun, aktivitas ini juga dipengaruhi oleh banyak hal mulai dari psikis dari pasangan hingga fisik. Kondisi psikis dipengaruhi oleh tekanan, stres, dan mood untuk melakukan seks yang kadang rendah.
Selanjutnya masalah fisik dipengaruhi oleh kondisi kesehatan dari pasangan itu sendiri. Kalau tubuh sedang tidak fit, kemungkinan seks berjalan dengan lancar akan rendah. Selanjutnya kalau seseorang mengalami obesitas, kemampuan dan fungsi seksnya juga akan menurun.
Hal lain yang memengaruhi kemampuan seks dari pasangan adalah tidur. Kalau pasangan tidak memiliki kualitas tidur baik, beberapa hal di bawah ini bisa terjadi.
-
Energi yang rendah
Kurang tidur atau mengalami insomnia akan membuat energi seseorang menjadi sangat rendah. Energi yang rendah ini akan menyebabkan tubuh susah menerima respons dari rangsangan. Pria mungkin akan mulai susah mengendalikan ereksi yang diinginkan. Begitu penis menjadi keras, aliran darah tidak bisa dipertahankan.
Kalau pun penetrasi bisa dilakukan seperti biasanya, energi yang dimiliki akan menurun. Seks akan cepat selesai atau diakhiri di tengah jalan karena merasa malas dan tidak mampu lagi melanjutkannya. Kalau pasangan sudah sampai mengalami hal ini, kehidupan seks akan terus mengalami gangguan.
-
Konsentrasi yang menurun
Konsentrasi dari seseorang akan mengalami penurunan kalau kurang tidur dan badan terasa lemas. Padahal konsentrasi adalah hal yang paling dalam banyak hal termasuk seks. Kalau konsentrasi untuk melakukannya amburadul, seks tidak akan berjala dengan lancar. Bahkan kemungkinan terjadi gangguan akan besar.
Gangguan dalam melakukan seks ada banyak. Saat konsentrasi rendah, ritme penetrasi akan terganggu. Bisa saja pasangan mengalami kecelakaan saat menggunakan gaya seks tertentu. Kalau kondisi ini terjadi berkali-kali, seks tidak akan bisa dinikmati dengan maksimal.
-
Mood yang hancur
Mood untuk melakukan seks akan hancur kalau kondisi sedang tidak memungkinkan seperti lelah dan mengantuk terus-menerus. Dalam seks, mood atau gairah seksual adalah hal yang paling penting. Kalau gairah seksual yang dimiliki oleh pasangan terus menurun, seks jadi tidak menarik lagi.
Mood atau suasana hati untuk melakukan seks biasanya akan sembuh dengan sendirinya kalau seseorang tidur dengan nyenyak. Setelah tubuh membaik fisiknya, perasaan juga akan mengikuti karena kerja dari hormon akan kembali normal. Coba lakukan relaksasi sejenak atau olahraga ringan agar tidur bisa lebih mudah dilakukan.
-
Susah menikmati seks
Seks yang dilakukan dalam kondisi tidak nyaman dan agak terpaksa tidak akan berjalan dengan lancar. Anda juga tidak akan bisa menikmatinya meski ada sedikit keinginan. Daripada memaksakan diri untuk melakukan seks, lebih baik beristirahat dengan maksimal.
Perbaiki pola tidur harian dengan mulai makan yang sehat dan berolahraga. Usahakan dalam satu hari Anda harus tidur sebanyak 6-8 jam. Kurang dari itu Anda harus menambahnya esok hari agar lebih terbiasa.
-
Seks tidak intim
Seks yang dilakukan dengan menahan lelah dan mengantuk akan membuat aktivitas menjadi tidak lagi intim. Kondisi ini bisa menyebab kan Anda dan pasangan hanya melakukan seks karena kewajiban saja, bukan karena ingin melakukannya.
Perbaiki pola tidur dengan baik. Dengan memperbaiknya, keintiman akan kembali lagi. Setelah seks, Anda tidak hanya akan puas secara seksual, tapi juga psikis dan perasaan.
Dari lima gangguan tidur yang memengaruhi seks di atas, mana saja yang sering Anda alami dan merusakan kehidupan ranjang? Semoga setelah ini kita bisa tahu cara mencegah gangguan tidur agar seks bisa berjalan dengan lancar.