Terbit: 29 October 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Puncak dari aktivitas seks yang dilakukan oleh pasangan adalah orgasme. Setelah mendapatkan orgasme pada dua belah pihak, seks bisa diakhiri dengan kepuasan fisik dan psikis. Pada pria, orgasme juga diikuti dengan ejakulasi yang memungkinkan terjadinya pembuahan di dalam tubuh wanita dan menghasilkan kehamilan.

Mengenal Aneka Gangguan Orgasme pada Pasangan

Meski orgasme adalah salah satu tujuan melakukan seks, tidak semua orang bisa mendapatkan orgasme dengan mudah. Karena beberapa hal, pria atau wanita bisa juga mengalami gangguan orgasme sehingga kehidupan seks yang dilakukan tidak bisa berjalan dengan lancar dan juga berkesan. Berikut beberapa jenis gangguan orgasme yang umum terjadi pada pasangan.

  1. Anorgasmia primer

Anorgasmia primer adalah ketidakmampuan mendapatkan orgasme sama sekali selama hidupnya. Meski wanita bisa menikmati seks, kemungkinan mendapatkan orgasme akan rendah. Selama hidup dan melakukan seks, wanita tidak akan merasakan apa-apa. Beberapa wanita malah merasakan sakit yang terlalu besar sehingga gairah seks akan menurun.

Anorgasmia primer ini bisa terjadi karena ada gangguan psikis atau gangguan fisik pada vagina. Akibat gangguan ini, seks yang dilakukan tidak bisa berjalan dengan lancar. Kondisi anorgasmia primer ini akan jadi sekunder kalau wanita pernah mengalami orgasme sebelumnya meski sekali saja.

  1. Ejakulasi tertunda

Ejakulasi tertunda atau delayed ejaculation menyebabkan gangguan orgasme pada pria. Pasalnya ejakulasi yang tertunda kerap menyebabkan gangguan juga pada fungsi orgasme. Pria akan sudah mendapatkan orgasme yang maksimal, bahkan tidak sama sekali akibat gangguan dari dalam.

Gangguan orgasme jenis ini sifatnya permanen atau situasional saja. Kalau hanya situasional, kemungkinan terjadi gangguan orgasme hanya terjadi saat melakukan seks dengan orang tertentu saja. Seks juga terganggu kalau ada hal lain yang dilakukan pasangan, misal menggunakan kondom sehingga tidak merasa nyaman.

  1. Orgasme dengan rasa sakit

Orgasme dirasakan oleh pria dan wanita dengan sensasi rasa nikmat yang besar. Kalau orgasme yang dirasakan justru menghasilkan rasa sakit, ada kemungkinan seseorang tidak bisa menikmatinya. Bahkan setiap melakukan seks mereka takut mendapatkan orgasme karena rasa sakitnya yang besar.

Rasa sakit saat melakukan seks khususnya saat orgasme bisa terjadi karena banyak hal. Yang paling sering adalah gangguan akibat inflamasi di prostat atau kalau pada wanita ada gangguan di rahim akibat mioma atau endometriosis.

  1. Anorgasme situasional

Anorgasmia situasional adalah gangguan orgasme yang dialami oleh wanita. Pada kondisi ini wanita masih bisa mendapatkan orgasme. Namun, orgasme yang dialami hanya terjadi pada kondisi tertentu. Misal melakukan seks saat sedang relaks, dengan pasangan resmi, atau melakukan seks di tempat yang aman.

Selain dengan kondisi di atas, wanita tidak akan bisa mendapatkan orgasme. Kondisi inilah yang sering dinamai anorgasmia situasional. Gangguan orgasme ini bisa dialami oleh banyak wanita dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.

  1. Ejakulasi dini

Ejakulasi dini juga merupakan salah satu gangguan orgasme yang dialami oleh pria. Mungkin Anda berpikir kalau ejakulasi dini hanya membuat pria merasakan ejakulasi yang cepat. Selebihnya kenikmatan yang dirasakan saat orgasme sama saja. Hal ini sebenarnya salah karena orgasme yang dihasilkan oleh pria juga mengalami penurunan kualitas.

Orgasme yang terlalu cepat menyebabkan pria tidak bisa puas saat melakukan seks. Bahkan, saking tidak puasnya, pria akan mengalami gangguan psikis saat bercinta. Cara terbaik untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan melakukan senam kegel. Senam ini akan melatih otot pelvis sehingga gangguan orgasme bisa diperkecil.

Inilah beberapa gangguan orgasme yang terjadi pada pria dan juga wanita. Dari beberapa gangguan di atas, mana saja yang pernah Anda alami? Semoga setelah ini gangguan orgasme tidak terjadi lagi dan kita semua memiliki kehidupan seks yang sehat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi