Terbit: 3 February 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Wanita yang makan timun dianggap dapat menyebabkan sering keputihan, apalagi sering dan dalam jumlah banyak. Lantas, benarkah timun sebabkan keputihan? Apa bahayanya bagi wanita? Lebih jelasnya simak dalam ulasan di bawah ini

Benarkah Wanita Makan Timun Sebabkan Keputihan?

Benarkah Timun Bisa Sebabkan Keputihan pada Wanita?

Keputihan adalah keluarnya cairan tubuh dari vagina. Keputihan yang alami terjadi ketika wanita mengalami perubahan sesuai dengan siklus menstruasi.

Keputihan bisa terjadi karena beberapa penyebab. Namun, belum ada penelitian yang menghubungkan antara makan mentimun dengan penyebab keputihan pada wanita.

Keputihan bukanlah disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi. Jadi anggapan bahwa makan timun bisa menyebabkan keputihan tidaklah benar.

Keputihan terjadi karena proses alami tubuh atau infeksi yang dilakukan oleh bakteri atau jamur.

Mengonsumsi timun dalam jumlah banyak dalam bentuk acar atau lalapan tidak akan membuat wanita terkena keputihan. Justru makan timun akan mendapatkan cukup banyak nutrisi seperti vitamin K, Vitamin C, serta, kandungan air yang banyak untuk mencegah dehidrasi.

Mengonsumsi timun juga bisa menjaga kesehatan tulang dan memperlancar sistem pencernaan.

Meski timun menyimpan banyak manfaat, beberapa orang yang memiliki tekanan darah rendah tidak disarankan banyak mengonsumsinya. Timun akan membuat tekanan darah semakin rendah sehingga tubuh menjadi semakin lemas.

Jadi, jangan takut untuk mengonsumsi timun, asalkan porsinya sedang tidak akan memberikan efek buruk.

Baca Juga: Keputihan: Gejala, Penyebab, hingga Cara Mengobati

Keputihan Tidak Selalu Berbahaya

Keputihan biasa terjadi pada semua wanita. Keputihan biasanya terjadi karena ada pengaruh hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh. Sebenarnya keputihan adalah hal yang lumrah dan bermanfaat untuk vagina.

Biasanya cairan yang keluar berupa cairan kental dan lengket sepanjang siklus, namun lebih cair dan bening saat terjadi ovulasi. Keputihan bisa membuat vagina jadi tidak kering dan bebas infeksi.

Keputihan terbagi menjadi dua jenis, yaitu keputihan normal dan keputihan tidak normal. Berikut ini perbedaan dari keduanya.

  • Keputihan Normal

Keputihan yang normal adalah keputihan yang tidak berbau, berwarna bening hingga agak keputihan, dan berlendir.

Terdapat beberapa faktor yang dianggap wajar dan aman jika wanita mengalami keputihan. Kondisi ini lebih sering terjadi saat stres, hamil, atau aktivitas seksual.

  • Keputihan Tidak Normal

Ciri keputihan yang tidak normal mudah dibedakan dengan melihat warna, kekentalan, volume, dan baunya yang tidak seperti biasanya. Selain itu, ada gejala lain yang dialami, sebelum, sesudah, atau bersamaan dengan keluarnya keputihan, seperti vagina gatal.

Keputihan yang tidak normal biasanya disebabkan oleh infeksi dan non infeksi. Penyebab non-infeksi biasanya terkait dengan adanya benda asing seperti alat kontrasepsi spiral atau penyakit lainnya. Sedangkan penyebab infeksinya adalah infeksi bakteri, jamur, dan parasit. Ketiga penyebab ini sering kali dialami oleh wanita.

Namun perlu ketahui, keputihan bukanlah penyakit, melainkan gejala suatu penyakit. Keputihan tidak normal akibat infeksi bisa terjadi jika wanita tidak merawat vagina dengan bersih.

Baca Juga: Ini Perbedaan Keputihan Tanda Hamil atau Mau Haid

Salah satu cara menjaga kebersihan vagina dan mencegah kemungkinan infeksi adalah dengan mengganti celana dalam secara rutin bila sudah lembap, dan membersihkan vagina dengan pembersih khusus wanita yang mengandung povidone-iodine, terutama pada saat menstruasi dimana vagina lebih rentan terkena infeksi bakteri dan jamur.

Ada beberapa penyebab keputihan akibat infeksi, antara lain:

  • Sekelompok bakteri. Gardnerella vaginalis adalah salah satu jenis bakteri anaerob yang tidak membutuhkan oksigen untuk hidup.
  • Kelompok jamur. Candida albicans adalah jamur yang biasanya menyerang organ kulit dan dinding (mukosa). Jenis keputihan ini meningkat kasusnya pada ibu hamil.
  • Kelompok parasit. Trichomonas vaginalis adalah parasit penyebab keputihan.

Itulah ulasan tentang timun dan keputihan yang ternyata tidak ada kaitannya. Justru timun memberikan banyak manfaat untuk kesehatan asalkan tidak mengonsumsinya terlalu banyak. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. Tanpa Tahun. Is it true that eating cucumber causes vaginal discharge?. https://med-mash.ru/sex-romance/is-it-true-that-eating-cucumber-causes-vaginal-discharge-8161 (Diakses pada 27 Desember 2023)
  2. Anonim. 2022. Vaginal Discharge. https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/4719-vaginal-discharge (Diakses pada 27 Desember 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi