DokterSehat.Com – Sunat adalah hal yang sangat krusial pada pria sehingga tidak bisa dilakukan begitu saja tanpa persetujuan penerima. Di Amerika sendiri, sunat sering dilakukan pada bayi yang baru lahir atas permintaan orang tua. Setelah dewasa, anak akan kebingungan sendiri dan tidak bisa menentukan masa depan kehidupan seksualnya.
Di beberapa negara dengan penduduk mayoritas muslim, sunat adalah sebuah ritual keagamaan dan diwajibkan. Dengan sunat, ibadah akan dianggap benar. Selain masalah ibadah, sunat juga berhubungan langsung dengan masalah kesehatan dan kepuasan dalam berhubungan badan.
Terlepas dari berbagai kontroversinya, sunat ternyata memiliki beberapa efek pada kehidupan seksual pria secara khusus dan kesehatan tubuh secara umum. Berikut efek yang terjadi pada pria yang sunat.
-
Menghindari risiko cedera seks
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan pada Journal of Sexual Medicine, peneliti mengatakan kalau sunat bisa menghindari risiko terjadinya cedera saat bercinta. Cedera yang dimaksud ini adalah luka pada foreskin yang cukup memberikan rasa tidak nyaman dan kondisi patasnya penis yang cukup besar.
Beberapa pria yang tidak sunat juga mengalami beberapa masalah pada foreskin seperti fimosis dan parafimosis. Gangguan pada penis itu membuat pria tidak bisa menarik kulup ke belakang dan tidak bisa mengembalikannya lagi ke depan. Kondisi fimosis ini bisa mengurangi kepuasan seksual dan cara mengatasinya hanyalah disunat.
Cedera pada wanita bisa terjadi karena gesekan dengan penis terlalu kuat karena masih ada kulit tambahan di depan. Rasa perih hingga perdarahan bisa saja terjadi meski kemungkinannya kecil.
-
Bisa bertahan lebih lama di ranjang
Beberapa pria yang tidak sunat selalu takut kalau sensitivitas penis akan menurun kalau foreskin dihilangkan. Setelah sunat, kepala penis atau glans akan mengalami penebalan di bagian kulitnya. Penebalan ini merupakan bentuk penyesuaian diri sehingga penis jadi lebih kebal terhadap gesekan.
Penebalan ini memang akan membuat pria mengalami penurunan sensitivitas. Namun, penurunan ini justru bermanfaat untuk seks. Kalau sensitivitas penis meningkat kesempatan pria alami ejakulasi dini akan tinggi. Sementara itu pada pria yang sunat kondisi ini tidak akan terjadi.
Kenikmatan seks mungkin akan berbeda. Namun, kalau dilakukan dengan rangsangan yang benar, seks tetap memberikan rasa nikmat dan memicu orgasme yang hebat pula.
-
Meningkatkan kepuasan pasangan
Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2011, sekitar 40 persen wanita merasa puas setelah pasangannya disunat. Kepuasan ini terjadi karena wanita bisa merasakan sensasi yang jauh lebih kuat saat terjadi penetrasi. Permukaan penis memberikan sensasi yang sedikit berbeda saat manuver dilakukan.
Lebih lanjut, kepuasan wanita ini juga terjadi karena mereka merasa penis jauh lebih bersih setelah sunat. Jadi, mereka tidak takut lagi mengalami gangguan pada tubuhnya akibat penyakit seks yang dimiliki oleh pasangan. Seks yang tanpa ketakutan ini membuat wanita jauh lebih puas.
-
Risiko penyakit menular seksual rendah
Masalah sanitasi dari penis memang sangat penting untuk menentukan kenikmatan seks yang lebih besar. Pria yang sunat atau pun tidak mungkin bisa memiliki penis yang bersih dari luar atau dalam, tapi risiko terkena penyakit menular seksual berbeda dan pria yang sunat lebih rendah risikonya.
Rendahnya risiko ini terjadi karena pria yang sunat tidak lagi memiliki foreskin atau kulup. Selama ini area itu selalu menjadi masalah banyak pria karena kotoran sering terkumpul dan menyebabkan banyak masalah kesehatan termasuk HIV.
Semoga ulasan di atas bermanfaat agar Anda bisa lebih menjaga kesehatan seksual. Masalah sunat atau tidak, asal Anda rutin menjaga kebersihannya, seks tetap berjalan dengan baik.