Terbit: 3 March 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Melakukan seks adalah aktivitas menyenangkan yang dilakukan oleh pasangan. Sayangnya tidak semua pasangan memahami hal ini dengan baik. Bagi mereka seks hanya sekadar melakukan kontak fisik yang melibatkan kelamin saja. Padahal ada banyak hal yang harus diperhatikan.

Berapa Lama Seks Harus Berjalan agar Dikatakan Normal?

Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah masalah cepat atau lambatnya seks dilakukan. Sebenarnya patokan seks harus berjalan selama beberapa menit tidak ada. Namun, beberapa praktis menganjurkan melakukan seks dengan periode waktu tertentu agar tidak terlalu pendek atau panjang.

Seks tidak hanya penetrasi

Seks yang dilakukan pasangan ada banyak sekali jenisnya. Ada seks oral yang dilakukan antara mulut dan kemaluan. Selanjutnya seks anal antara penis dan anus, dan seks vaginal antara penis dan vagina. Masing-masing jenis seks memiliki keunikan sendiri-sendiri sehingga kita tidak bisa melakukan generalisasi terkait masalah durasi

Selanjutnya seks tidak berhubungan dengan masalah penetrasi saja. Seks juga dilalui dengan pemanasan hingga akhirnya mendapatkan klimaks. Durasi waktu dari awal hingga akhir bisa jadi lama. Namun, kalau seks dilakukan hanya langsung dengan penetrasi saja akan berjalan dengan cepat.

Seks yang terlalu cepat memiliki beberapa kekurangan pada tubuh. Pertama, seks akan membuat pasangan tidak puas karena belum menikmati seks dalam durasi lama sudah ejakulasi. Selanjutnya seks yang terlalu cepat jarang sekali dilakukan dengan pemanasan. Hal ini bisa menyebabkan masalah seperti sakit di kemaluan.

Sebaliknya seks yang dilakukan dengan durasi lama juga menyebabkan banyak sekali masalah. Yang paling sering adalah rasa lelah. Seks tidak ubahnya olahraga. Semakin lama melakukan, tubuh akan menjadi lelah. Terakhir, seks yang dilakukan dengan tempo lambat juga bisa memicu kebosanan.

Rekomendasi durasi seks

Dari beberapa survei yang dilakukan, seks secara vaginal bisa dilakukan selama 7-13 menit. Durasi ini adalah durasi yang disukai oleh banyak orang. Tidak terlalu pendek dan panjang. Seks bisa dinikmati dengan baik hingga Anda bisa menikmatinya dengan sempurna.

Seks dikatakan terlalu cepat kalau penetrasi vaginal hanya berjalan selama 1-2 menit saja. Dengan durasi ini wanita akan jarang mendapatkan kepuasan. Bahkan, mereka belum terangsang dengan maksimal dan pria sudah mengalami ejakulasi.

Sebaliknya, seks dikatakan terlalu lama kalau berjalan selama 30 menit lebih. Seks jenis ini bisa menyebabkan masalah seperti luka pada vagina akibat penetrasi yang berjalan terus-menerus dan menyebabkan wanita jadi enggan melakukannya lagi.

Faktor biologi yang memengaruhi seks

Semua orang menginginkan seks yang berjalan dengan lancar. Namun, ada kalanya kita kalah dengan faktor biologi. Berikut beberapa hal yang menyebabkan seks mengalami gangguan dan durasinya makin pendek.

  • Seiring dengan bertambahnya usia dari seseorang, seks akan semakin susah untuk dilakukan. Misal seseorang semakin susah untuk bergairah. Selanjutnya seiring dengan bertambahnya usia, pria juga susah mempertahankan ereksi. Terakhir, masalah hormon pada wanita juga memengaruhi seks.
  • Seiring bertambahnya usia obesitas sangat umum terjadi pada pria dan wanita. Obesitas bisa menyebabkan masalah pada tubuh seperti penurunan gairah hingga penurunan fungsi seksual.
  • Masalah seksual. Kondisi ini terjadi pada pria atau wanita. Pria akan mudah mengalami ejakulasi dini. Selain itu kondisi disfungsi ereksi juga bisa terjadi. Pada wanita, menopause bisa terjadi dan menyebabkan masalah seperti vagina jadi kering.
  • Fisik secara menyeluruh. Seiring dengan bertambahnya usia, tubuh akan susah bergerak dengan bebas. Mobilitas dan fleksibilitas menurun. Penurunan ini bisa memicu masalah seks yang salah satunya adalah mudah lelah padahal seks belum berjalan lama dan klimaks tidak terjadi.

Kalau ingin seks berjalan cepat

Mereka yang sering mengalami masalah pada tubuh dan tidak bisa melakukan seks dengan durasi lama biasanya ingin seks dengan cepat. Berikut cara mempercepat seks.

  • Stimulasi diri sendiri seperti sedang masturbasi. Cara ini bisa dilakukan untuk memberikan kepuasan dengan cepat sesuai dengan keinginan.
  • Katakan pada pasangan apa yang Anda inginkan dalam seks. Biasanya fantasi seks atau keinginan tertentu bisa memicu tubuh puas lebih cepat. Jangan hanya diam dan pasrah terkait dengan apa yang dilakukan pasangan
  • Lakukan pemanasan yang intens, bahkan sebelum naik ke atas kasur. Dengan melakukan ini, tubuh akan sangat terangsang. Dengan melakukan ini sesi inti atau penetrasi tidak akan berjalan lama. Klimaks bisa didapatkan dengan lebih cepat.
  • Lakukan seks dengan posisi yang memudahkan Anda mendapatkan rangsangan maksimal. Dengan gaya seks ini kenikmatan bisa didapatkan dengan cepat dan tubuh tidak terlalu lelah.

Kalau ingin seks berjalan lambat

Beberapa orang suka melakukan seks dengan durasi sangat lama. Dengan durasi lama berbagai gaya bisa dicoba dan kepuasan bisa berjalan dengan maksimal. Berikut beberapa cara mendapatkan seks yang lama.

  • Melakukan teknik edging. Teknik ini dilakukan dengan menurunkan rangsangan pada penis yang terjadi secara intens. Rangsangan yang akan membuat pria mencapai klimaks harus dihentikan. Teknik ini akan membuat penetrasi menjadi lebih panjang dan pria bisa mendapatkan orgasme yang lebih hebat.
  • Menggunakan kondom. Pria yang menggunakan kondom, sensitivitas pada penisnya menurun. Akibatnya, klimaks akan terjadi cukup lama hingga pria dan wanita bisa sama-sama puas.
  • Melatih kemampuan ejakulasi dengan baik. Latihan dilakukan dengan kegel atau sejenisnya secara rutin. Dengan latihan ini ejakulasi yang datangnya cepat bisa diulur waktunya.

Demikian ulasan tentang durasi seks yang direkomendasikan. Sekali lagi, seks tidak hanya masalah penetrasi saja. Seks juga dimulai dari pemanasan hingga pendinginan. Lakukan seks dengan santai dan nikmati semua. Kalau Anda bisa melakukannya, aktivitas ranjang ini akan berjalan dengan baik apa pun durasinya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi