Terbit: 21 September 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Nutrisi atau makanan yang dimakan pria memengaruhi kondisi fisiknya secara menyeluruh termasuk fungsi seksualnya. Kalau pria menerapkan diet secara asal-asalan, ada kemungkinan mereka akan mengalami gangguan saat bercinta. Gangguan ini bisa bersifat minor atau bersifat mayor sehingga seks jadi benar-benar kacau.

5 Efek Diet yang Salah pada Kemampuan Seks Pria

Menjaga Pola Makan untuk Seks yang Sempurna

Jangan melakukan diet secara sembarangan, kalau Anda tidak mau mengalami gangguan saat seks. Diet yang dilakukan secara sembarangan bisa menyebabkan gangguan pada tubuh mulai dari penumpukan lemak, gangguan komposisi tubuh, dan masalah lain yang cukup serius.

Pria cenderung tidak acuh dengan apa yang mereka makan. Dampaknya, tubuh akan mengalami cukup banyak masalah mulai dari sering mengalami sakit hingga masalah lainnya. Oleh karena itu pria disarankan untuk mampu menjalankan diet dengan baik dan tidak makan apa saja yang menurunya enak.

Dampak Diet yang Salah pada Kemampuan Seks

Kalau dilihat sekilas mungkin tidak akan ada masalah yang berarti dari apa yang dimakan pria. Namun, kalau dibiarkan begitu saja, berbagai masalah bisa muncul. Dampaknya, kemampuan seks pria bisa anjlok dengan cepat.

1 Penurunan Level Testosteron

Kadar testosteron di dalam tubuh dipengaruhi oleh apa yang kita makan dan kondisi dari tubuh itu sendiri. Kalau tubuh mengalami penurunan kadar testosteron akibat kegemukan atau defisiensi nutrisi, libido dari pria akan susah sekali naik. Selain itu, pria juga jadi malas untuk bercinta dengan pasangannya.

Kondisi ini biasanya muncul pada pria yang hobi makanan sesuatu berlemak seperti aneka daging atau kacang-kacangan. Dua hal itu harusnya dibatasi agar tidak menyebabkan tubuh melakukan penimbunan lemak yang tidak perlu dan menurunkan kualitas kesehatan dan kebugaran.

  1. Gangguan pada Saluran Pencernaan

Gangguan pencernaan bisa muncul dengan mudah kalau diet dijalankan dengan sembarangan. Gangguan ini bisa menyebabkan inflamasi pada saluran pencernaan khususnya lambung. Kalau organ ini sampai terganggu, pria tidak akan bisa melakukan seks dengan maksimal.

Saluran pencernaan memang tidak bersambung langsung ke penis pria. Namun, kalau kondisi tubuh menurun akibat rasa sakit yang disebabkan oleh inflamasi. Pria juga susah menikmati seks. Bagaimana mungkin pria bercinta sementara perutnya sakit dan susah untuk diisi makanan atau untuk berdiri atau berjalan saja rasanya sangat begah.

  1. Mempertahankan dan Mendapatkan Ereksi jadi Sulit

Beberapa jenis diet yang dilakukan oleh pria menyebabkan penis susah sekali mendapatkan ereksi yang maksimal. Kalaupun pria bisa mendapatkan ereksi, mereka juga bisa mengalami gangguan dalam mempertahankan ereksi supaya tahan lama dn seks bisa dilakukan dengan lebih intens.

Gangguan ereksi ini bisa terjadi karena aliran darah ke penis tidak berjalan dengan lancar. Kalau kondisi ini tidak segera diatasi, ada kemungkinan pria akan terus mengalaminya sehingga seks hebat yang diharapkan tidak akan pernah terjadi. Atur pola makan dengan baik dan sebisa mungkin turunkan berat badan karena lemak di area perut adalah masalah yang harus dituntaskan.

  1. Perubahan pada Bentuk Tubuh

Gangguan selanjutnya yang akan terjadi pada pria adalah perubahan bentuk tubuhnya. Perubahan ini bisa saja membuat mereka mengalami penurunan massa otot atau penambahan lemak khususnya di area perut, bokong, dan paha.

Perubahan bentuk tubuh ini tentu mengganggu aktivitas seks yang dilakukan. Misal pria susah melakukan posisi seks tertentu karena terganggu dengan perutnya yang membesar atau lemahnya otot di kaki.

  1. Energi di Tubuh Menurun

Salah satu efek dari diet yang melakukan pembatasan kalori adalah rasa lemas yang akan dirasakan oleh pria. Rasa lemas ini muncul karena tubuh tidak bisa mencukupi kebutuhan kalori hariannya dengan baik sehingga lemak yang tersimpan akan digunakan untuk tambahan energi.

Seks saat tubuh kehabisan energi adalah bencana. Pria akan susah sekali melakukan aneka gerakan dengan maksimal. Selain itu, pria juga tidak bisa bercinta dengan stamina yang maksimal.

Mengembalikan Kemampuan Seks Pria

Kemampuan seks pria bisa anjlok kalau mereka sembarangan mengonsumsi makanan setiap hari. Agar kemampuan seksnya meningkat, pria harus melakukan beberapa hal di bawah ini.

  • Mulai mengatur apa yang masuk ke dalam tubuh. Pertama dengan mengonsumsi makanan yang dibutuhkan saja dan tidak sampai kekurangan atau kelebihan kalori. Selanjutnya makanan yang masuk diusahakan dari bahan yang aman dan lebih banyak memasak sendiri.
  • Lebih banyak melakukan aktivitas fisik seperti olahraga secara rutin. Dengan melakukan olahraga secara rutin, tubuh akan menjadi lebih sehat dan Anda tidak akan mengalami masalah dengan kegemukan hingga masalah lain seperti penurunan testosteron.
  • Memeriksakan diri secara rutin kalau memang sering mengalami masalah seperti diabetes atau impotensi. Dengan melakukan pemeriksaan rutin, Anda akan tahu apa saja yang terjadi pada tubuh. Begitu terjadi masalah dan memengaruhi kemampuan seks, bisa segera diatasi.
  • Redakan stres yang terjadi pada tubuh kalau tidak ingin mengalami gangguan seks. Kalau ada masalah, tidak ada salahnya untuk melakukan komunikasi dengan pasangan agar mendapatkan penyelesaian bersama.

Demikianlah beberapa ulasan tentang pengaruh diet yang salah dengan kemampuan seks pada pria. Semoga ulasan di atas bisa Anda gunakan sebagai rujukan yang bermanfaat.

 

 

Sumber:

  1. Machenzie, Macaela. 2018. 6 Ways Your Diet Is Destroying Your Sex Life. https://www.menshealth.com/health/a19547196/how-diet-affects-sex-life/. (Diakses pada 21 September 2019).
  2. Axe, Josh. 5 Ways An Unhealthy Diet Can Ruin Your Sex Life. https://www.muscleandfitness.com/nutrition/meal-plans/5-ways-unhealthy-diet-can-ruin-your-sex-life. (Diakses pada 21 September 2019).
  3. The Healthline Editorial Team. 2017. 9 Ways For Men to Improve Sexual Performance. https://www.healthline.com/health/male-sexual-performance. (Diakses pada 21 September 2019).

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi