Terbit: 11 June 2018 | Diperbarui: 22 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Masturbasi merupakan salah satu cara merangsang diri sendiri untuk mendapatkan kepuasan seksual. Kegiatan masturbasi dapat dilakukan pria maupun wanita. Pria umumnya melakukannya dengan meraba penis, sementara wanita menyentuh dan memainkan klitoris serta area di sekitar vagina.

Masturbasi, Apa Dampak Positif dan Negatifnya?

Masturbasi yang kadang salah disebut sebagai menstrubasi ini sebenarnya bukanlah hal yang sepenuhnya buruk. Pada kondisi tertentu, seperti disfungsi seksual, masturbasi adalah aktivitas yang bisa direkomendasikan oleh terapis sebagai cara mendapatkan orgasme bagi wanita atau menunda klimaks pada pria.

Selain itu, aktivitas ini juga dilakukan untuk melepaskan ketegangan seksual yang menumpuk setelah sekian lama, terutama pada orang tanpa pasangan atau yang pasangannya tidak dapat melakukan hubungan seksual karena sesuatu hal.

Selain memperoleh kenikmatan, tahukah Anda manfaat lain dari masturbasi atau yang kadang salah disebut sebagai menstrubasi ini? Berikut ini manfaat yang bisa Anda dapatkan dari melakukan kegiatan seksual merangsang diri sendiri, di antaranya adalah:

  • Membuat Anda lebih rileks.
  • Lebih menyenangkan mencapai klimaks.
  • Membuat Anda lebih mudah tidur.
  • Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan.
  • Mencegah penularan penyakit menular seksual.
  • Meringankan kram.
  • Dapat mengaktifkan saraf organ kelamin, hal ini bermanfaat untuk memperbaiki masalah keringnya cairan pada vagina yang kerap dialami oleh wanita dengan usia lanjut.
  • Meningkatkan metabolisme dan merangsang produksi endorfin, zat kimia otak yang membantu meringankan rasa sakit dan stres.
  • Bagi wanita yang memiliki masalah sulit orgasme, kegiatan merangsang diri sendiri adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkannya.
  • Dapat membantu memperkuat otot di daerah panggul dan dubur, yang dapat mengurangi kemungkinan inkontinensia dan prolaps rahim.

Selain bebeberapa manfaat di atas, aktivitas masturbasi adalah aktivitas yang tidak akan berdampak kepada kemampuan pria dalam memproduksi sperma. Sperma dapat diproduksi terus-menerus oleh pria. Ketika mengalami ejakulasi setelah melakukan melakukan perangsangan pada diri sendiri, memang dibutuhkan waktu sebelum pria dapat berejakulasi kembali. Ini adalah sesuatu yang normal

Pada perempuan hamil, masturbasi adalah aktivitas yang dapat membantu melepaskan ketegangan seksual akibat hormon yang berubah-ubah dan memengaruhi gairah seksual selama masa kehamilan. Kegiatan merangsang diri sendiri pada saat hamil dapat mengurangi sakit punggung dan kram yang kerap dirasakan atau muncul.

Jika kehamilan Anda tergolong berisiko, kegiatan melakukan perangsangan pada diri sendiri mungkin tidak direkomendasikan sehingga sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan lebih dulu.

Selain itu, efek masturbasi adalah untuk membantu Anda memahami apa yang Anda sukai dan apa yang tidak Anda sukai terkait aktivitas seksual. Masturbasi pada wanita dapat membantu mengetahui bagaimana cara mencapai orgasme. Berbeda dengan masturbasi pada pria yang umumnya dilakukan mulai usia muda, kegiatan yang dilakukan untuk merangsang diri sendiri pada wanita umumnya baru dilakukan di usia dewasa.

Selain menyentuh dan memainkan klitoris dengan tangan, masturbasi pada wanita juga bisa dilakukan dengan menggunakan alat bantu seks, bahkan dengan cara menjepit atau merapatkan kedua paha dengan gerakan berirama. Sebagian wanita dapat mencapai orgasme saat melakukan perangsangan pada diri sendiri tanpa berkontak dengan alat kelamin, yakni dengan menstimulasi payudara dan puting mereka.

Dampak Negatif Masturbasi

Manfaat masturbasi memang ada, sebagainya yang telah disebutkan di atas. Namun, bagaikan dua sisi mata uang, masturbasi juga memiliki dampak negatif, di antaranya:

  • Bila Anda sering melakukan masturbasi maka Anda akan butuh waktu yang relatif lama untuk mencapai kepuasan. Oleh sebab itu, bila Anda merasa nyaman dengan masturbasi sebaiknya berilah jeda.
  • Dampak negatif onani adalah menurunkan jumlah sperma. Jumlah sperma yang berkurang dapat menurunkan peluang Anda untuk mendapatkan anak.
  • Dampak negatif onani lainnya adalah sering kali aktivitas ini melukai alat kelamin Anda sendiri. Tekanan yang kasar dan terlalu seringnya melakukan masturbasi hal itu bisa menyebabkan alat kelamin tergores.
  • Gerakan tangan yang terlalu kuat juga bisa mengakibatkan pembengkakan pada organ genital. Meski begitu, efek masturbasi ini adalah sesuatu yang jarang terjadi.
  • Meski mampu meredakan ketegangan, akibat masturbasi lanjutan adalah menurunkan semangat Anda melakukan aktivitas sehari-hari.
  • Kecanduan atau adiksi terhadap masturbasi.
  • Meningkatkan resiko kanker prostat.

Masturbasi yang dilakukan dengan frekuensi tinggi dan kasar dapat menyebabkan iritasi kulit ringan. Menekuk penis yang sedang ereksi secara paksa juga dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah sehingga membuat penis tampak bengkak dan berwarna ungu.

Sementara itu, banyaknya mitos seputar masturbasi membuat seseorang menjadi khawatir untuk melakukannya. Beberapa pakar seksual justru menyarankan untuk melakukan masturbasi bila libido memuncak sementara Anda belum terikat tali pernikahan.

Hal ini bertujuan untuk menekan tindakan kekerasan seksual seperti pemerkosaan akibat gairah seks yang terlalu tinggi.

Salah satu mitos yang beredar di masyarakat mengatakan, akibat sering masturbasi atau onani bisa mengakibatkan ejakulasi dini. Tapi, banyak kalangan yang berpendapat masih kurang bukti untuk membenarkan hipotesa ini.

Pada dasarnya, masturbasi termasuk aktivitas yang normal. Namun jika terlalu sering melakukannya hal itu juga dapat menimbulkan gangguan. Pada akhirnya, dampak masturbasi bisa membahayakan kehidupan seksual Anda bersama pasangan.

Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami cedera atau ketergantungan untuk melakukan masturbasi. Jika Anda merasa mulai mengalami kecenderungan untuk terus-terusan melakukan masturbasi, Anda bisa mengalihkan perhatian dan waktu Anda untuk melakukan kegiatan yang lebih produktif setiap harinya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi