Terbit: 4 October 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Libido adalah bahan bakar yang akan membuat seks menjadi lebih nikmat atau tidak bisa dinikmati sama sekali. Pasangan yang memiliki libido seks rendah biasanya jarang melakukan seks. Sementara itu, pasangan yang memiliki libido tinggi akan sering melakukannya. Kebanyakan pasangan belum tahu cara mengatasi perbedaan libido.

5 Cara Mengatasi Perbedaan Libido Saat Seks

Cara Mengatasi Perbedaan Libido bagi Para Pasangan

Pertanyaannya sekarang yaitu apa yang akan terjadi kalau pasangan memiliki libido yang berbeda? Bisa saja salah satu terlalu tinggi dan yang lainnya biasa saja atau rendah. Adakah gangguan pada kehidupan seks yang mereka lakukan? Kalau ada, bagaimana cara mengatasinya? Simak, ulasan di bawah ini, ya!

  1. Sering membicarakan seks

Terkadang pasangan mengalami penurunan libido karena komunikasi terkait seks sangat rendah. Selain itu, gairah seks bisa terlalu tinggi karena terbiasa melihat video pornografi atau membaca hal-hal yang menjurus ke aktivitas ranjang. Nah, kalau kedua belah pihak lebih terbuka dengan masalah ini mungkin bisa saling menetralkan.

Cara mengatasi perbedaan libido bisa dilakukan saat santai, seperti coba bicarakan masalah seks dengan pasangan. Ungkapkan apa yang terjadi pada kehidupan seks masing-masing. Kalau ada ganjalan, bisa didiskusikan bersama untuk mendapatkan penyelesaian. Jangan hanya saling diam karena bisa membuat hubungan semakin rusak.

  1. Mengubah gaya hidup untuk mengatasi perbedaan libido

Gairah seks akan stabil kalau pasangan memiliki gaya hidup yang baik. Maksud gaya hidup di sini adalah melakukan pengaturan pola makan, menghindari kebiasaan buruk, dan olahraga. Pengaturan pola makan ini bisa dilakukan untuk menurunkan terjadinya obesitas yang selama ini menjadi pemicu penurunan libido.

Selain masalah pola makan, pria atau wanita juga harus menghindari konsumsi rokok dan alkohol yang berlebihan sebagai salah satu cara mengatasi perbedaan libido. Konsumsi yang berlebihan ini bisa menyebabkan penurunan libido dan fungsi seks. Terakhir, lakukan olahraga agar aliran darah berjalan khususnya di area kemaluan.

  1. Seks tidak harus berakhir dengan penetrasi

Perlu dipahami bahwa seks tidak harus berakhir dengan penetrasi dan orgasme. Selama ini pasangan selalu menganggap kalau seks pasti ada penetrasi vaginal dan sejenisnya. Padahal dengan saling merangsang atau sekadar bermesraan juga bisa melepaskan hasrat atau libido yang terlalu besar dari salah pasangan.

Kalau momennya sedang pas, seks mungkin bisa dilakukan hingga ke inti dan penetrasi vaginal. Selanjutnya kalau salah satu pihak tidak sedang bernafsu, mungkin bisa melakukan karezza. Teknik dilakukan untuk memberikan rangsangan dan kedekatan emosional, tanpa harus melakukan seks yang sebenarnya.

  1. Masturbasi bisa menjadi salah satu solusi

Kalau gairah seks yang dimiliki oleh pasangan sudah terlalu besar dan tidak bisa diatasi degan mudah, lakukan masturbasi. Ya, masturbasi bisa dilakukan kalau gairah seks terlalu menggebu-gebu, tapi pasangan tidak selalu bisa diajak untuk bercinta.

Meski seks tidak bisa dilakukan, bukan berarti pasangan tidak bisa melakukan apa-apa. Masturbasi bisa dilakukan dengan pasangan. Misal, pasangan membantu memberikan rangsangan dengan tangan atau alat bantu seks. Meski masturbasi diperbolehkan sebagai cara mengatasi perbedaan libido, frekuensinya tidak boleh terlalu banyak.

  1. Mengunjungi terapis seks

Kalau berbagai cara mengatasi perbedaan libido yang dilakukan tidak bisa mengatasi masalah seks yang sedang dialami, tidak ada salahnya untuk mengunjungi terapis seks. Dengan mengunjungi terapis seks, Anda akan mendapatkan masukan yang lebih profesional terkait dengan masalah perbedaan libido ini.

Praktikan apa yang disarankan oleh terapis. Selanjutnya, terus lakukan komunikasi yang intens dengan pasangan. Komunikasi yang intens ini akan membuat Anda lebih mudah mengatasi permasalahan yang terjadi.

Itulah beberapa cara mengatasi perbedaan libido yang dimiliki oleh pasangan. Semoga bisa membantu Anda yang memiliki masalah ini.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi