Terbit: 1 October 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Pria dikenal sebagai makhluk yang mudah sekali mendapatkan orgasme dibandingkan dengan wanita. Bahkan saking mudahnya mendapatkan orgasme, hampir di setiap aktivitas seks, mereka bisa mendapatkan kepuasan dan ejakulasi. Namun, pada kondisi tertentu, pria justru tidak bisa mendapatkan orgasme dengan mudah.

Penyebab dan Cara Mengatasi Orgasme yang Sulit Muncul pada Pria

Jenis Anorgasmia pada Pria

Tidak bisanya pria mendapatkan orgasme atau anorgasmia ini ada banyak. Masing-masing kondisi memengaruhi pria secara fisik dan juga mental. Berikut beberapa kondisi yang menyebabkan anorgasmia. Secara umum anorgasmia pada pria ada dua jenis:

  1. Anorgasmia Primer

Anorgasmia jenis primer ini terjadi pada pria apa pun usianya, biasanya yang masih muda. Jenis gangguan ini menyebabkan pria sama sekali tidak mendapatkan orgasme dalam hidupnya. Meski bisa mendapatkan ereksi sempurna dan melakukan seks, peluang mendapatkan orgasmenya cukup rendah.

Seorang pria yang tidak pernah mendapatkan orgasme umumnya mengalami gangguan pada tubuhnya. Oleh karena itu pemeriksaan yang detail harus dilakukan untuk mengetahui apa saja penyebabnya sehingga orgasme yang merupakan puncak dari rangsangan seksual bisa didapatkan oleh pria.

  1. Anorgasmia Sekunder

Anorgasmia sekunder adalah kesulitan mendapatkan orgasme sementara. Biasanya pria sudah pernah mendapatkan orgasme. Namun, karena kondisi tertentu, orgasme itu akhirnya susah dicapai dengan mudah. Pria butuh rangsangan yang intens dan berkesinambungan untuk mendapatkannya.

Meski gangguan orgasme ini hanya sementara, pria akan mengalami masalah dengan kehidupan seksualnya. Bahkan, kemungkinan mereka memuaskan pasangannya akan rendah. Pria juga akan lelah menunggu orgasmenya akan datang meski berbagai cara sudah dilakukan dengan benar.

Berbagai Penyebab Aorgasmia pada Pria

Penyebab anorgasmia pada pria ada banyak mulai dari fisik dan juga psikis. Berikut penyebab susahnya orgasme pada pria selengkapnya.

  1. Mengalami Rasa Sakit Saat Berhubungan Seks

Pria juga bisa merasakan takut untuk berhubungan badan. Rasa takut ini bisa terjadi karena pria pernah mengalami kejadian buruk di masa lalunya. Misal pria yang mengalami kekerasan seksual atau mendapatkan pelecehan saat kecil. Kondisi ini membuat mereka jadi takut untuk melakukan seks atau sekadar menjalin hubungan.

Selain masalah trauma di masa lalu, seks juga mengalami gangguan karena keraguan pria. Beberapa pria merasa tidak mampu melakukan seks. Mereka takut kalau tidak bisa memuaskan pasangan. Karena rasa takut yang cukup besar ini, seks akhirnya tidak bisa berjalan dengan lancar.

Rasa sakit yang terus muncul membuat pria tidak bisa menikmati aktivitas seks yang dilakukan. Dampaknya, mereka akan sulit sekali mendapatkan kepuasan. Begitu akan melakukan konsentrasi dengan rangsangan yang diterima, rasa sakit justru muncul dan menyebabkan pria jadi tidak mood lagi bercinta.

  1. Sering Mengalami Stres yang Berat

Selain rasa takut pada kemampuan diri sendiri dan kejadian di masa lalu, stres yang berkepanjangan juga memicu pria susah mendapatkan orgasme. Kondisi ini akan semakin parah kalau pria tidak bisa mengendalikan stres dengan baik sehingga apa saja yang dilakukan tidak bisa berjalan dengan maksimal.

Stres bisa muncul pada pria karena banyak hal. Yang paling sering memicu munculnya stres adalah tekanan yang intens pada tubuh akibat pekerjaan atau masalah rumah tangga. Stres akhirnya membuat mood melakukan seks jadi anjlok sehingga aktivitas seks yang dilakukan seperti tidak memiliki makna.

Sebisa mungkin untuk mengurangi level stres yang dimiliki oleh tubuh. Kalau Anda bisa melakukannya, aktivitas seks yang dilakukan bisa lebih relaks. Dampaknya, Anda tidak akan mencemaskan banyak hal sehingga gangguan seperti tidak munculnya orgasme bisa diatasi.

  1. Adanya Penyakit Autoimun Multiple Sclerosis

Penyakit autoimun juga menyebabkan pria mengalami gangguan orgasme. Biasanya penyakit ini juga berhubungan langsung dengan ejakulasi yang tertunda atau retrograde. Pria akan susah mendapatkan orgasme dan ejakulasi susah keluar atau masuk ke dalam kandung kemih lalu keluar bersamaan dengan urine.

Penyakit ini bisa terjadi pada banyak pria dan menyebabkan anorgasmia sekunder meski beberapa pria mengalaminya sejak usia muda. Penyakit autoimun umumnya tidak bisa disembuhkan. Namun, pria bisa menjaga tubuh untuk mencegah munculnya gejala dari penyakit.

4 Mengalami Diabetes

Pria yang mengalami diabetes juga akan susah mendapatkan orgasme. Selain itu, pria juga susah mendapatkan ereksi dengan sempurna Diabetes tipe 1 dan 2 bisa menyebabkan kondisi ini. Jaga kadar gula di dalam darah agar penis tidak mengalami gangguan saat bercinta.

  1. Pernah Mengalami Pembedahan di Penis

Pria yang pernah mengalami operasi di area penis bisa juga alami gangguan orgasme. Luka saat pembedahan menimbulkan efek jangka panjang pada pria. Itulah kenapa operasi di sekitar penis butuh persetujuan matang dan kehati-hatian tinggi saat melakukannya.

Menangani Anorgasmia Pria

Anorgasmeia bisa diatasi dengan menyembuhkan penyakit atau menghilangkan pemicunya. Secara umum, cara di bawah ini sering dilakukan.

  • Kalau masalahnya ada pada gangguan hormon, terapi bisa dilakukan agar kadar testosteron terjaga.
  • Menghentikan konsumsi alkohol dan melalukan gaya hidup sehat.
  • Gangguan psikis bisa diatasi dengan mencoba menghubungi psikiater.
  • Gangguan seperti diabetes diatasi dengan mengendalikan gula darah di dalam tubuh.
  • Menjalin komunikasi yang intens dengan pasangan agar muncul rasa percaya.

Inilah beberapa penyebab pria susah mendapatkan orgasme. Semoga kita tidak mengalami gangguan di tas, ya!

 

 

Sumber:

  1. Jenkins, Lawrence C, dkk. 2015. Delayed Orgasm and Anorgasmia. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4816679/. (Diakses pada 1 Oktober 2019).
  2. Kennard, Jerry. 2019. Causes and Treatment of Male Anorgasmia. https://www.verywellhealth.com/anorgasmia-causes-and-treatment-options-2328525. (Diakses pada 1 Oktober 2019).
  3. Krans, Brian. 2018. Orgasmic Dysfunction. https://www.healthline.com/health/orgasmic-dysfunction. (Diakses pada 1 Oktober 2019).
  4. Fletcher, Jenna. 2019. Orgasmic dysfunction: Everything you need to know. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324112.php. (Diakses pada 1 Oktober 2019).

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi