Terbit: 2 June 2020 | Diperbarui: 6 July 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Ada banyak pilihan cara mengatasi ejakulasi dini, baik yang alami dan medis. Perlu diketahui bahwa ejakulasi dini terjadi ketika seorang pria mencapai orgasme terlalu cepat dan tanpa kontrol. Dengan kata lain, ejakulasi terjadi sebelum seorang pria menginginkannya terjadi. Kondisi ini mungkin terjadi sebelum atau setelah memulai foreplay atau hubungan seksual. Ketahui tips mengatasinya!

10 Cara Mengatasi Ejakulasi Dini yang Ampuh (Alami dan Medis)

Cara Mengatasi Ejakulasi Dini

Sebelum membahas mengenai cara mengatasi ejakulasi dini secara alami dan medis, hal penting yang perlu Anda ketahui adalah masalah psikologis seperti stres, depresi dan faktor-faktor lain yang memengaruhi kesehatan mental dan emosional bisa memperburuk kondisi ini.

Namun, terdapat bukti yang mengatakan bahwa faktor biologis juga dapat membuat beberapa pria lebih rentan mengalami ejakulasi dini. Pada kasus yang jarang terjadi, ejakulasi dapat dapat disebabkan oleh masalah fisik tertentu, seperti radang kelenjar prostat atau masalah sumsum tulang belakang.

Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi ejakulasi dini yang wajib diketahui, di antaranya:

1. Modifikasi Perilaku

Dalam beberapa kasus, cara mencegah ejakulasi dini mungkin melibatkan langkah-langkah sederhana yaitu masturbasi satu atau dua jam sebelum hubungan seksual. Selain itu, cobalah untuk berfokus pada permainan seksual lainnya, sehingga tekanan pada organ vital dapat berkurang.

2. Latihan Dasar Panggul

Otot-otot dasar panggul yang lemah dapat mengganggu kemampuan Anda untuk menunda ejakulasi. Latihan dasar panggul (latihan kegel) dapat membantu memperkuat otot-otot ini.

Sebelum melakukan latihan ini, Anda harus:

  • Menemukan otot yang tepat. Cara ini bisa dilakukan dengan menghentikan buang air kecil di tengah aliran atau kencangkan otot-otot yang mencegah Anda mengeluarkan gas. Setelah Anda mengidentifikasi otot-otot dasar panggul, Anda dapat melakukan latihan ini dalam posisi apa pun.
  • Menyempurnakan teknik. Kencangkan otot-otot dasar panggul, tahan kontraksi selama tiga detik, dan kemudian rileks selama tiga detik. Saat otot Anda menjadi lebih kuat, cobalah melakukan latihan kegel sambil duduk, berdiri atau berjalan. Rutinlah mencoba teknik ini beberapa kali dalam sehari.
  • Pertahankan fokus. Agar mendapatkan hasil terbaik, fokus pada pengetatan otot-otot dasar panggul. Selain otot dasar panggul, pengetatan juga bisa dilakukan oleh otot-otot perut, paha, bokong, hindari menahan napas selama latihan.

3. Teknik Pause-Squeeze

Cara mengatasi ejakulasi dini secara alami berikutnya adalah menggunakan metode yang disebut teknik pause-squeeze. Metode ini dilakukan dengan:

  • Mulailah aktivitas seksual seperti biasa, termasuk rangsangan pada penis, sampai Anda merasa hampir siap untuk berejakulasi.
  • Minta pasangan Anda menekan ujung penis dan pertahankan tekanannya selama beberapa detik sampai dorongan untuk ejakulasi usai.
  • Jangan ragu meminta pasangan untuk mengulangi proses pemerasan seperlunya.

Dengan mengulangi sebanyak yang diperlukan, Anda dapat mencapai titik di mana penetrasi mudah dilakukan tanpa ejakulasi. Setelah beberapa sesi latihan, perasaan mengetahui bagaimana menunda ejakulasi mungkin menjadi kebiasaan yang tidak lagi membutuhkan teknik pause-squeeze.

4. Teknik Stop-Start

Jika teknik pause-squeeze menyebabkan rasa sakit atau tidak nyaman, teknik lain yang bisa digunakan adalah menghentikan rangsangan seksual sesaat sebelum ejakulasi. Metode ini dikenal sebagai teknik stop-start.

Setelah rangsangan terhadap pasangan menurun, perlahan-lahan mulailah melakukan aktivitas seksual lagi. Ulangi proses ini sebanyak yang diperlukan untuk membantu Anda mengontrol ejakulasi.

5. Suplemen Zinc

Zinc tidak hanya mendukung kekebalan dan pertumbuhan sel yang sehat, mineral esensial ini juga membantu menghasilkan testosteron serta meningkatkan libido dan energi. Sebuah penelitian mengungkapkan, seseorang yang kekurangan zinc terkait dengan disfungsi seksual pada pria. Mengonsumsi 11 miligram zinc per hari dapat meningkatkan waktu ejakulasi.

Namun, terlalu banyak mengonsumsi zinc dapat menyebabkan:

  • Mual.
  • Muntah.
  • Diare.
  • Kerusakan ginjal dan perut.
  • Rasa logam di mulut.

6. Perubahan Diet

Selain zinc, magnesium juga berperan dalam mengatasi gangguan seksual. Menurut sebuah penelitian, memasukan zinc dan magnesium dalam asupan Anda sehari-hari dapat membantu meningkatkan waktu yang diperlukan untuk mencapai ejakulasi. Makanan-makanan itu termasuk:

  • Tiram.
  • Biji labu.
  • Kedelai.
  • Yoghurt.
  • Bayam.
  • Sereal gandum.
  • Kacang almond.
  • Kacang merah.
  • Buncis.
  • Biji wijen.
  • Daging sapi dan domba.
  • Cokelat hitam.
  • Bawang putih.
  • Kacang polong.

7. Konseling dan Terapi Seks

Jika ejakulasi dini terjadi setelah hubungan seksual, pasangan harus diinstruksikan untuk tidak melakukan hubungan seksual sampai masalah ejakulasi diobati. Sementara itu, pria dapat menggunakan stimulasi manual, seks oral, atau cara lain untuk memuaskan pasangan wanita.

Sementara jika pria selalu mengalami ejakulasi dengan rangsangan seksual awal atau saat foreplay, hal ini menunjukkan masalah yang serius. Kasus seperti ini kemungkinan besar akan membutuhkan perawatan bersamaan dengan seorang profesional perawatan kesehatan mental.

Konseling dapat membantu Anda mengurangi kecemasan dan menemukan cara yang lebih baik untuk mengatasi stres. Konseling juga akan membantu ketika digunakan dalam kombinasi dengan terapi obat.

Semua pria yang mengalami ejakulasi dini bisa merasa kehilangan kedekatan dengan pasangan, merasa marah, malu, kesal, dan berpaling dari pasangan. Bahkan, gangguan seksual ini juga bisa menyebabkan pasangan kesal dengan perubahan keintiman seksual. Oleh karena itu, membicarakan masalah adalah langkah awal yang penting dilakukan. Seorang konselor hubungan atau terapis seks mungkin dapat membantu.

8. Kondom

Menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual adalah salah satu cara mengatasi ejakulasi dini yang mudah dilakukan. Terdapat beberapa varian kondom yang beredar di pasaran dapat menurunkan sensitivitas penis. Pilihlah kondom yang mengandung agen mati rasa seperti benzocaine atau lidocaine atau terbuat dari lateks yang lebih tebal untuk menunda ejakulasi.

9. Anestesi Topikal

Krim dan semprotan anestesi yang mengandung agen mati rasa, seperti benzocaine, lidocaine atau prilocaine, kadang-kadang digunakan sebagai cara mengatasi ejakulasi dini. Produk ini diaplikasikan pada penis 10 hingga 15 menit sebelum berhubungan seks untuk mengurangi sensasi dan membantu menunda ejakulasi.

Krim lidocaine-prilocaine untuk ejakulasi dini tersedia dengan resep dokter. Sedangkan semprotan lidocaine untuk ejakulasi dini tersedia tanpa resep.

Meskipun agen anestesi topikal efektif dan dapat ditoleransi dengan baik, cara ini memiliki efek samping potensial. Misalnya, beberapa pria melaporkan hilangnya sensitivitas sementara dan penurunan kenikmatan seksual. Terkadang, pasangan wanita juga telah melaporkan efek ini.

10. Obat Minum

Meskipun tidak satu pun dari obat-obatan ini secara khusus disetujui oleh Food and Drug Administration untuk mengobati ejakulasi dini, beberapa digunakan sebagai cara mengatasi ejakulasi dini termasuk antidepresan, analgesik dan phosphodiesterase-5 inhibitors.

  • Antidepresan. Efek samping dari antidepresan adalah orgasme yang tertunda. Untuk alasan ini, selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) seperti escitalopram, sertraline, paroxetine, atau fluoxetine, digunakan untuk membantu menunda ejakulasi. Jika SSRI tidak meningkatkan waktu ejakulasi, dokter mungkin meresepkan tricyclic antidepressant clomipramine. Efek samping antidepresan yang tidak diinginkan mungkin termasuk mual, keringat, mengantuk dan penurunan libido.
  • Analgesik. Tramadol adalah obat yang biasa digunakan untuk mengobati rasa sakit. Obat ini juga memiliki efek samping dengan menunda ejakulasi. Efek samping yang tidak diinginkan mungkin termasuk mual, sakit kepala, mengantuk dan pusing. Jika SSRI belum efektif mengatasi ejakulasi dini. Tramadol tidak dapat digunakan dalam kombinasi dengan SSRI.
  • Phosphodiesterase-5 inhibitorsBeberapa obat yang digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi, seperti sildenafil, tadalafil, atau vardenafil, juga dapat digunakan sebagai cara mengatasi ejakulasi dini. Efek samping yang tidak diinginkan mungkin termasuk sakit kepala, muka memerah dan gangguan pencernaan. Obat-obatan ini mungkin lebih efektif bila digunakan dalam kombinasi dengan SSRI.

Selain beberapa cara mengatasi ejakulasi dini secara medis seperti di atas, beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa terdapat obat lain yang membantu mengatasi ejakulasi dini, namun studi lanjutan masih diperlukan terkait efektivitas obat ini.

Obat-obatan ini termasuk:

  • Dapoxetine. Ini adalah SSRI yang sering digunakan sebagai pengobatan pertama untuk ejakulasi dini. Saat ini, dapoxetine sedang dalam uji klinis di Amerika Serikat.
  • Modafinil. Ini adalah pengobatan untuk gangguan tidur narkolepsi.
  • Silodosin. Obat ini biasanya merupakan pengobatan untuk pembesaran kelenjar prostat (benign prostatic hyperplasia).

Mengenali Proses Ejakulasi

Setelah Anda mengetahui cara mengatasi ejakulasi dini seperti di atas, hal penting lainnya yang harus dipahami adalah bagaimana ejakulasi bisa terjadi. Ejakulasi sendiri dikendalikan oleh sistem saraf pusat.

Saat pria dirangsang secara seksual, sinyal dikirim ke sumsum tulang belakang dan otak. Ketika pria mencapai tingkat kegembiraan tertentu, sinyal kemudian dikirim dari otak ke organ reproduksi. Hal inilah yang menyebabkan air mani dikeluarkan melalui penis.

Ejakulasi memiliki 2 fase, yaitu:

  • Fase 1: Emission

Emission adalah ketika sperma bergerak dari testis ke prostat dan bercampur dengan cairan mani untuk membuat semen. Vasa deferentia adalah tabung yang membantu memindahkan sperma dari testis melalui prostat ke pangkal penis.

  • Fase 2: Expulsion

Expulsion adalah ketika otot-otot di pangkal penis berkontraksi. Kondisi ini memaksa semen keluar dari penis. Biasanya, ejakulasi dan orgasme (klimaks) terjadi pada saat bersamaan. Beberapa pria mencapai klimaks tanpa ejakulasi. Dalam kebanyakan kasus, ereksi hilang setelah langkah ini.

Kadang-kadang ejakulasi dini adalah masalah bagi pria yang memiliki disfungsi ereksi. Ini terjadi ketika pria tidak bisa mendapatkan atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk aktivitias seksual. Karena ereksi hilang setelah ejakulasi, mungkin sulit untuk mengetahui apakah masalahnya adalah ejakulasi dini atau disfungsi ereksi.

Penanganan disfungsi ereksi seperti halnya cara mengatasi ejakulasi dini, namun jika beberapa penanganan ejakulasi dini seperti di atas tidak membantu, dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan operasi untuk mengatasi disfungsi ereksi.

Pada akhirnya, konsultasi dengan dokter Spesialis Urologi adalah langkah penting yang tidak boleh dilewatkan. Meskipun ejakulasi dini dapat menyebabkan ketegangan dan kecemasan dalam suatu hubungan, Anda tidak perlu khawatir karena hal ini adalah kondisi yang dapat diobati.

 

  1. Anonim. What is Premature Ejaculation?. https://www.urologyhealth.org/urologic-conditions/premature-ejaculation. (Diakses pada 8 November 2019).
  2. Bandukwala, Nazia Q. 2020. What Is Premature Ejaculation?. https://www.webmd.com/men/what-is-premature-ejaculation#1. (Diakses pada 8 November 2019).
  3. Deem, Samuel G, DO. 2019. Premature Ejaculation Treatment & Management. https://emedicine.medscape.com/article/435884-treatment. (Diakses pada 8 November 2019).
  4. Mayo Clinic Staff. 2018. Premature ejaculation. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/premature-ejaculation/symptoms-causes/syc-20354900. (Diakses pada 8 November 2019).
  5. MacGill, Markus. 2017. How to treat premature ejaculation. https://www.medicalnewstoday.com/articles/188527.php#causes. (Diakses pada 8 November 2019).Scaccia, Annamarya. 2018. Best Home Remedies for Premature Ejaculation.  https://www.healthline.com/health/mens-health/pe-home-remedies#takeaway. (Diakses pada 8 November 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi