Terbit: 30 October 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Keluarnya cairan tertentu dari vagina yang bukan urine dan juga darah menstruasi adalah hal yang normal. Pasalnya ada banyak bagian di dalam vagina yang menghasilkan cairan tertentu untuk membuat rongga tidak kering. Selain itu, cairan juga bermanfaat untuk mengantarkan sperma untuk masuk ke serviks sehingga pembuahan bisa terjadi.

Mengenal 4 Jenis Cairan Vagina yang Keluar Setelah Seks

Cairan yang keluar dari vagina atau vaginal discharge juga bisa keluar setelah melakukan seks. Saat wanita membersihkan area vagina, cairan tertentu akan muncul dan beberapa di antaranya membuat wanita jadi panik. Nah, agar Anda tidak panik dan selalu waspada dengan kondisi vagina simak jenis cairan vagina pasca seks di bawah ini.

  1. Cairan putih

Cairan putih yang keluar pasca seks adalah normal asal tidak menyebabkan gangguan lain seperti nyeri dan perdarahan. Cairan yang keluar ini berasal dari cairan lubrikasi yang keluar saat melakukan seks. Selain itu, kalau pria melakukan ejakulasi di dalam, kemungkinan besar cairan mani juga ikut tercampur.

Lakukan pengecekan cairan putih setelah melakukan seks. Kalau baunya biasa dan khas aroma vagina atau air mani, berarti tidak terjadi apa-apa. Namun, kalau sampai cairan yang keluar memiliki aroma amis dan timbul rasa perih, berarti sedang terjadi infeksi dan Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter agar bisa diatasi.

  1. Cairan cokelat

Cairan cokelat yang keluar dari vagina bisa jadi tanda kehamilan atau tanda ovulasi. Cairan ini biasanya bercampur dengan darah yang keluar dari rahim. Saat janin melakukan implantasi, darah yang ada di pembuluh darah kecil akan ikut pecah dan akhirnya jatuh ke area serviks lalu berkumpul dengan cairan lainnya.

Selama cairan yang keluar tidak disertai dengan anyang-anyangan, aroma yang tidak sedap, dan rasa panas serta perih di dalam vagina, Anda aman. Kalau sampai tanda ini muncul, ada baiknya untuk segera memeriksakan diri. Cairan cokelat yang keluar dikhawatirkan merupakan tanda infeksi di serviks atau rahim.

  1. Cairan merah muda

Kalau cairan yang keluar dari vagina memiliki warna merah muda, kemungkinan besar berasal dari perdarahan yang cukup banyak. Saat melakukan penetrasi, penis mungkin saja membuat kerusakan di dalam vagina. Kerusakan ini menyebabkan area vagina sobek dan darah keluar dalam jumlah banyak.

Perdarahan yang tidak menyebabkan apa-apa dan segera terhenti mungkin tidak perlu dikhawatirkan. Namun, kalau perdarahan menyebab sakit perut, rasa nyeri saat seks, dan keluar darah lagi pada periode tertentu, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Kondisi ini bisa jadi akibat kerusakan atau mendekati menopause.

  1. Cairan kuning

Kalau cairan yang keluar setelah seks memiliki warna merah, ada baiknya untuk segera memperhatikan gejala lainnya. Kalau cairan yang keluar juga disertai dengan tanda seperti rasa sakit saat melakukan seks, perih, demam yang muncul begitu saja, nyeri perut bagian bawah, dan rasa tidak nyaman setelah seks bisa jadi tanda klamidia.

Selain itu kalau cairan kuning yang muncul diikuti dengan nyeri di pinggul, perdarahan ringan serelah seks, area vulva agak bengkak, dan perdarahan di luar waktu menstruasi, bisa jadi tanda dari gonore. Segera cek tanda lain dan datangi dokter untuk mendapatkan pengobatan.

Dari empat jenis cairan yang keluar dari vagina di atas, mana saja yang pernah Anda alami tapi diabaikan begitu saja? Mulai saat ini selalu cek cairan yang keluar dari vagina ya agar kalau ada gangguan bisa segera diatasi dengan cepat dan tepat sasaran.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi